Hai, bagaimana kabarmu sekarang? Apakah masih tetap gamang pada setiap rasa yang hadir perlahan. Apa kamu masih saja ragu pada setiap rindu yang aku utarakan saat langit sendu? Apa kau masih saja ingin menolak segala rasa yang aku limpahkan hanya kepadamu? Sampai kapan? Apa harus menunggu aku kelelahan dan memutuskan menghilang?
Kamu tahu, menunggu pun punya batas waktu, diabaikan juga punya batas kesabaran. Jika kau memang tidak berniat singgah di hidupku, bisakah kau melepaskan genggaman tanganmu? Karena kau selalu bilang jangan pergi, tapi tak ingin aku miliki. Kenapa egois sekali?
ADVERTISEMENTS
1. Kamu, yang hadir tiba-tiba, saat hatiku begitu hampa.
Pagi itu, langit sedang begitu cerah, walaupun hatiku masih saja kehilangan arah. Senyum di bibirku sulit sekali merekah, karena baru saja hatiku dibuat patah. Tapi semesta seakan ingin menunjukkan kuasa-Nya, dia membuatku bertemu denganmu lewat cara yang tak pernah aku duga.
Iya, kamu. Laki-laki yang memang sudah aku kenal tapi tak pernah sedikit pun terlintas di benakku untuk aku sapa dan kujadikan teman. Tapi hari itu, semesta berkonspirasi untuk mempertemukan kita, kamu menyapaku.
Hari pertama bertegur sapa lewat suara, entah mengapa begitu banyak obrolan yang mengalir tanpa ada jeda. Kamu membuat hatiku yang begitu hampa, mulai terisi dengan harapan baru yang ingin kubuat jadi nyata.
ADVERTISEMENTS
2. Kita bercerita tentang segala hal, dan kau membuatku nyaman berbagi segala beban.
Kabarmu mulai menjadi candu untukku. Dan semua hal tentangmu menjadi begitu menarik perhatianku, aku mulai mencari tahu segala hal tentang hidupmu, yang dulu bahkan tak terpikirkan akan kulakukan karena aku tak begitu mengenalmu. Aku bahkan sering bertanya pada Tuhan, apakah ini mimpi atau kenyataan? Kalau memang mimpi, tolong jangan bangunkan aku terlalu cepat, karena aku masih ingin menikmati waktu bersamamu dan mendekat.
Entah kenapa, aku selalu menemukan topik pembicaraan saat kita bersama, aku yang biasanya begitu pasif saat harus bicara dengan orang yang baru aku kenal, kini begitu antusias menceritakan segala hal.
Dan kamu, selalu mau mendengarkan segala kisah yang aku ceritakan. Tentang hidupku yang tak mudah, dan tentang kisah cintaku yang selalu berakhir tak indah. Ya, kamu mau mendengarkanku dan mau juga berbagi cerita denganku. Itu sudah cukup membuatku jatuh hati kepadamu.
ADVERTISEMENTS
3. Aku mulai berharap, agar kau menjadi milikku dan punya rasa yang sama denganku.
Aku punya kelemahan, saat aku merasa begitu nyaman pada seseorang, aku akan mulai menyayanginya tanpa alasan. Dan aku akan mulai berharap agar dia juga merasakan apa yang aku rasakan. Tapi sering kali aku harus menelan kekecewaan, saat rasa cintaku ternyata bertepuk sebelah tangan.
Ini yang aku rasakan sekarang, kamu membuatku berharap untuk bisa disayangi lebih dari ini. Aku mulai berharap bahwa semua perhatian dan rayuan yang terucap bukan hanya basa basi sebagai teman.
Aku ingin kamu seutuhnya, aku mulai serakah perihal rasa. Walaupun kita belum terlalu lama bersama, entah kenapa aku merasa bahwa kamulah orang yang ingin aku jadikan belahan jiwa. Kamu yang begitu sabar, kamu yang selalu mau mendengar, dan kamu yang matanya begitu teduh saat bertatapan. Aku jatuh cinta, tanpa karena.
ADVERTISEMENTS
4. Tapi ternyata aku salah, aku hanya seseorang dari sekian banyak pilihan di hatimu.
Aku memberanikan diri untuk mengatakan apa yang aku rasakan. Karena aku bukan wanita yang pandai memberikan kode pada seseorang agar diartikan dengan benar. Aku lebih suka berkata jujur pada apa yang aku rasa, daripada harus menerka-nerka tanpa tahu jawabannya, lebih baik aku bicara.
Aku jujur padamu, bahwa aku mulai merasakan hal yang berbeda, bahwa segala hal yang kita lewati bersama menumbuhkan rasa cinta dalam dada. Aku mulai menyayangimu dan ingin kau selalu ada. Dan kau pun menjawab segala tanya yang ada di kepala. Kau bilang, aku hanya kau anggap sebagai teman, dan kau tidak bisa menumbuhkan rasa yang lebih dalam. Aku hancur…
Rasanya seperti dihantam oleh batu yang begitu besar tepat di hatiku, sesak dan pengap. Aku hanya bisa terdiam tanpa pembelaan. Aku tahu bahwa banyak wanita yang ada di sekitarmu, kamu pun kerap bercerita bahwa mereka juga sering membuatmu salah tingkah karena kerap menunjukkan rasa suka.
Tapi aku kira denganku kau akan berbeda, ternyata sama saja. Aku hanya seseorang dari sekian banyak pilihan yang kau punya, dan sialnya aku berharap banyak agar kau pilih menjadi satu-satunya. Entah aku yang tak tahu diri atau memang kau yang tega mempermainkan rasa.
ADVERTISEMENTS
5. Aku menyerah, aku mengaku kalah.
Kini aku mengerti, mengapa sampai saat ini kau masih sendiri. Kau memang tak pernah ingin punya ikatan karena memiliki begitu banyak pilihan. Dan bodohnya aku masuk ke dalam permainan yang kau ciptakan. Aku menyerah sayang, aku sudah lelah berjuang sendirian tanpa pernah kau hiraukan.
Rasanya seperti berlari sendirian tanpa ada yang menggenggam untuk menguatkan, itu melelahkan. Aku ingin berhenti, tapi kau bilang tak ingin aku pergi, bagaimana bisa kamu begitu egois perihal hati? Kau bilang bersamaku kau merasa nyaman, kau bilang kau percaya padaku tapi tak punya rasa lebih untukku.
Entahlah sayang, aku sudah lelah dengan semua kegamangan hatimu. Tolong jangan datang lagi saat aku berusaha menata hati. Karena kau paling tahu, bahwa aku begitu mudah luluh padamu. Karena kau paling tahu, aku tak pernah bisa marah saat menatap mata itu. Untuk kali ini, biarkan aku pergi. Aku akan menyembuhkan diriku sendiri.
Terima kasih karena pernah hadir dan memberi arti, walaupun pada akhirnya harus bertepuk sebelah tangan lagi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”