Dariku yang Sibuk Memantaskan Diri Menjadi Ibu dari Anak-Anak Kita

Sayangku, tahukah kau hanya dirimu yang dapat memacu adrenalinku bahkan hingga saat ini bila kumengingat saat pertama kalinya kau mulai bergurau denganku, menegur diriku, dan bahkan kita menghabiskan waktu bersama bertukar pikiran.

Kala itu betapa aku bahagia dan juga terkejut dapat bertukar pikiran melempar pertanyaan bahkan sedikit bercanda denganmu, tak tahu apakah kau akan dapat mengingatnya atau tidak namun saat-saat itu begitu berharga bagiku hingga terekam sangat jelas di pikiranku satu demi satu, kata demi kata, dan setiap respon yang kau hasilkan karenanya. Bahagianya diriku ketika dapat bersamamu saat itu.

Kini, meski jarak begitu egois memisahkan kita hingga aku tak dapat bertemu denganmu bahkan mengamat amati senyummu yang sangat manis menggetarkan hatiku ini. Rindu ini mulai tak tahu malu ketika aku bersikeras berniat membuka satu demi satu sosial media yang kau miliki berharap dapat kutemukan lagi lengkungan indah wajahmu ketika tersenyum, atau bahkan video singkat dirimu yang kini berada sangat jauh dari tempatku mengagumi dan menunggumu saat ini.

ADVERTISEMENTS

1. Aku ingin membuatmu bahagia menemukan perubahanku sekembalinya dirimu dari perantauan singkatmu itu.

Dariku yang Sibuk Memantaskan Diri Menjadi Ibu dari Anak-Anak Kita

in the name of love via http://weneedfun.com

Begitu kerasnya aku berusaha menjadi sosok yang baik, memperbaiki setiap bagian diriku yang belum terbiasa dengan kehidupan sehatku kini dengan harapan besar bahwa kau akan terkagum melihatku yang kini dapat memperhatikan diriku lebih cermat dan juga memperhatikan kesehatanku saat ini.

Begitulah harapanku yang teramat besar ingin membuatmu bahagia dan tidak khawatir aku akan merusak diriku karena rindu yang menyiksa kehampaan hati saat berada jauh dari sisimu.

ADVERTISEMENTS

2. Aku ingin membuat masakan kesukaanmu dan memasak hanya untukmu. Sebagai penghargaan untukmu yang sanggup melewati hari berat dan penat.

Dariku yang Sibuk Memantaskan Diri Menjadi Ibu dari Anak-Anak Kita

memasakn untukmu via http://cdn-jpg.thedailymeal.net

Mungkin terdengar klasik bahwa aku hanya belajar memasak untuk membuatmu tersenyum karena kelezatan dari racikan bumbu-bumbu yang kubuat. Aku ingin mengatakan bahwa aku siap, sayang! Aku siap untuk dicintai dan juga mencintaimu dengan utuh. Mencintai dari segala kekurangan yang ada pada dirimu dan menjadikan itu sebagai kebahagiaan-kebahagiaan kecil nan sederhana di sebuah rumah yang akan kau bangun untuk keluarga kecil kita nantinya.

ADVERTISEMENTS

3. Aku ini ahli dalam mendengarkan dan mengamati, sayang. Sandarkanlah kepenatanmu sejenak dan mari tersenyum bersamaku untuk menutup hari yang terlalu indah untuk tidak disyukuri.

Dariku yang Sibuk Memantaskan Diri Menjadi Ibu dari Anak-Anak Kita

holding hand via http://24.media.tumblr.com

Sayangku, mungkin aku akan menjadi lancang atau kurang sopan memanggilmu dengan sebutan demikian saat ini. Tahukah kau betapa aku sangat tersiksa oleh waktu yang membuatku menghitung hari demi hari yang kulewati untuk menantimu kembali?

Sayangku, betapa aku menantimu dan merangkai kejadian-kejadian yang biasa menjadi kejadian paling menarik dan menyenangkan bersamamu? Aku merindukanmu, sayang. Betapapun berat dan penat hari yang kau lewati takkan sanggup memisahkan hasratku bersamamu dan menghabiskan malam dengan cerita-cerita menakjubkan darimu. Ini aku yang selalu menantimu.

ADVERTISEMENTS

4. Mungkin ini cinta? Namun bisa juga sayang atau malah takut kehilanganmu, betapa aku hilang tertangkap emosiku sendiri saat ini tanpamu.

Sayangku, aku ingin sekali mengatakan bahwa setiap tuturku dan sikapku selama ini sebelum kau memutuskan untuk pergi jauh sementara waktu hingga kau kembali ke sini semata hanyalah ingin membuatmu nyaman berada di sisiku, bahagia mendengar candaan kecil yang kubuat dan juga terpana atas segala usahaku mencari dan menangkap sebagian perhatianmu ketika kita berada di suatu tempat yang sama.

Aku ini terlalu takut untuk mengatakan bahwa aku ingin memilikimu seutuhnya dan kemudian memaksamu untuk menjadi bagian hidupku. Aku tau itu tidak benar, maka dari itu aku tak kunjung melakukannya padamu. Semenjak dahulu hingga saat ini waktuku menanti dirimu tidaklah sia-sia karena aku ingin cintamu padaku mengalir seperti sungai yang terus berjalan mengikuti arusnya, entah menyusuri berbagai macam jalan, menabrak batuan, atau bahkan melingkari arus yang berputar yang menarik kian kuat takkan membuatku kecewa bahkan menyesal sayang.

Ini aku yang sibuk memperbaiki tutur dan sikapku untukmu dan kelak membahagiakanmu sebagai pendamping yang paling mengerti dirimu.

ADVERTISEMENTS

5. Jika pada akhirnya kau kembali dan aku sudah siap nanti, aku berharap kita menjalani cinta yang penuh tantangan yang membuat kita semakin erat dan saling mengandalkan satu sama lain.

Seperti sebuah bahtera, sayang. Rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Ia dipupuk dengan sabar dan kebahagiaan-kebahagiaan kecil akan menjadi bagian yang paling penting untuk bahtera tersebut mengarungi lautan yang luas. Aku tak tahu kapan dan bagaimana kau akan mulai mencintai aku dengan segala hal yang ada di diriku tetapi aku tau satu hal bahwa aku ingin dirimu.

Mencintai dirimu adalah hal indah nan hebat yang pernah kulakukan. Bersamaku sayang, kita akan semakin kuat dalam mengarungi samudera yang luas, apapun yang menghadang sayang percayalah bahwa kita kuat dan dapat melaluinya. Memang tidaklah mudah namun aku tau sayang, kamu bukanlah pribadi yang menyerah pada keadaan, kamu tidak akan semudah itu mundur dan diam saja.

Percayalah padaku seperti aku mempercayaimu menjadi teman hidupku, bersama kita mengarungi lautan yang sama dalam sebuah bahtera yang indah. Pertengkaran dan kebahagiaan yang akan kita lalui adalah hiasannya, membuat kita kuat dan juga dapat bekerjasama dengan baik untuk menyelesaikannya sayang. Hingga nanti penerus kita mulai menjalani bahtera mereka sendiri, ingatlah bahwa aku siap untuk menjadi sandaran hatimu dikala penat, akulah tempat terakhirmu untuk pulang.

Dariku yang selalu mencintaimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pemimpi yang mencintai hidupnya, yang sudah merelakan cintanya

3 Comments

  1. Mellend berkata:

    sebagian yg terpikirkan sdh dituang dlm artikel ini, thanks :*