Kamu mungkin adalah jawaban dari baris-baris doaku selama ini. Mungkin juga tidak! Satu hal yang kutau, sulit untuk menjawabnya sekarang sebelum aku memperjuangkannya. Kamu seperti sebuah misteri. Butuh lebih dari sekedar sandi-sandi morse untuk menguakkanmu. Tapi segera aku akan tau..
Kamu mungkin tidak tau, ada doa dariku yang setia menyambut pagi harimu. Entahlah, sepertinya ada rasa hambar ketika tidak menyebut namamu dalam doaku. Dulu, hanya ada nama ayah, ibu, dan saudaraku dalam list doaku, kini namamu ada di sana. Bahkan aku kadang tersenyum sendiri menyadari namamu terlalu sering di dalam doaku. Bahkan aku harus meminta maaf kepada Tuhan-ku, karena terlalu banyak menyebut namamu.
<>2. Kamu tidak selalu kumengerti. Kadang bahkan menjengkelkan juga. Tapi entah kenapa aku memutuskan menerima kekurangan itu. Bahkan mendoakannya.>Aku mencoba memahamimu semampuku. Bahkan dalam ketidaktauanmu, aku meruntuhkan ideologiku sendiri, agar bisa mengertikanmu. Jujur saja, itu tidak selalu berhasil. Kadang ada ego dalam diri untuk segera mengakhiri perjuangan ini. Namun begitu, selalu ada bisikan dalam hatiku. “Ayolah, dia itu terlalu istimewa untuk kamu gantungkan sampai di sini. Berjuanglah!” Dan kalau sudah begitu, aku akan bersemangat lagi. Kamu bukanlah peri dengan kesempurnaan. Kamu adalah kamu dengan kekuranganmu yang mengalihkan duniaku, dan aku mendoakan kekurangan itu.
<>3. Aku melihatmu seumpama segelas air putih segar. Aku tidak ingin mengaduknya dengan kopi atau gula atau mungkin susu. Karena keindahanmu bersumber dari kemurnian jiwamu.>Tahukah kamu? Aku menyukaimu apa adanya. Seperti liriknya Bruno Mars, “Just the way you are…” atau Perfect-nya Boyce Avenue, “I think you pretty without any make up on..” Yah, bagiku kamu adalah defenisi sempurna. Aku mengagumimu apa adanya. Bahkan tidak sedikitpun aku ingin membayangkanmu dalam dandanan telenovela atau cerita romantis aktris korea. Kamu apa adanya adalah segalanya buatku.
<>4. Harusnya, siapa saja yang mengenalmu akan sangat mengagumimu. Sayangnya, beberapa orang berkata lain, sementara aku tak bisa berhenti menggilaimu. Aneh.>Aku selalu berpikir kenapa aku begitu mengagumimu? Kenapa kamu begitu sempurna? Aku pikir semua pria harusnya berlomba mengejarmu. Tapi nyatanya tidak! Bahkan beberapa seperti acuh denganmu, seolah-olah mereka tidak melihat ada pesona besar dalam dirimu. Ataukah aku yang terlalu mengagumimu? Aku tidak begitu peduli dengan itu. Yang aku tau, aku tidak bisa berhenti menggilaimu. Ini aneh.
<>5. Bahkan dalam diammu, engkau menggetarkan detak-detak jantungku. Bagaimana aku akan bertahan, mendengar bisikan-bisikanmu di telingaku.>Sulit untuk menggambarkan rasa ini padamu. Melihatmu saja ada suka cita dalam batinku. Tahukah kamu, aku selalu terpaku setiap melihat wajahmu. Mataku mengikuti gerak bibir dan senyummu, tak mau lepas memandangnya. Melihatmu saja dalam diammu, menggetarkan detak-detak jantungku. Mereka berdegup tidak berirama, berpacu seolah tak mau kehilangan kesempatan merasakan hadirmu. Bagaimana aku akan bertahan mendengar bisikanmu di telingaku? Mungkin aku akan rebah.
<>6. Aku mengagumi banyak hal darimu, termasuk caramu mengacuhkanku. Itu seperti misteri yang ingin segera diungkapkan.>Saat ini, bagiku kamu masih sebuah misteri. Kita memang menghabiskan waktu bercengkerama di antara titik-titik hujan. Duduk berdua berbicara tentang diri kita. Semakin aku mendekatimu, semakin aku mengagumimu. Kamu selalu bersembunyi di balik senyum dan tawamu. Semakin aku mengejar, semakin engkau bersembunyi. Seolah engkau ingin bermain denganku, mengacuhkanku dengan jawaban-jawaban klise yang membuatmu seolah sebuah misteri. Tapi aku menyukainya..
<>7. Kuharap dermagamu siap, ketika Tuhan melabuhkan perahu yang telah lama kudayung.>Aku tidak tahu kapan kita akan saling menguak isi hati kita. Entah itu suka atau tidak. Tapi aku berjuang untuk sebuah kata “iya”. Aku selalu ingin memberimu yang terbaik dari diriku. Aku tidak tahu arti kata lelah dan malu saat bersamamu. Aku ingin ada di sana, di mana engkau menghabiskan cerita bahagiamu atau kisah sedihmu di ujung hari.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Keren
Wouw … so sweet