Dalam setiap hubungan pasti selalu ada rasa kecewa. Entah berawal darimana, menyulut semua emosi, mereda dan selesai pada akhirnya. Pada beberapa hubungan mungkin salah satunya tak bisa untuk mengutarakan rasa kecewa, dan hanya bisa meneteskan air mata. Tapi toh pada ujungnya, semua akan kembali baik-baik saja.
Denganmu, tak pernah ingin aku kehilangan sedetikpun waktu. Aku lakukan semua sebisaku.
Aku rindu, rasanya saat ini kamu masih bersamaku, tetapi esok ragamu tak lagi ada di sisi. Ada hubungan dengan jarak yang harus kita lalui.
memang berat terasa. Namun kita sudah terbiasa.
Mengeluh tentang esok yang akan kita jalani, dengan situasi seperti ini (lagi). Memang seringnya aku mengeluh tentang keputusanmu yang lebih memilih kita jauh daripada sering bertemu. Tapi itu kamu lakukan untuk masa depan kita. Katamu "kita itu tangguh, mimpi kita meminta untuk dikejar dengan peluh". Namun terkadang, tanpamu aku merasa lumpuh.
hariku terasa penuh saat bersamamu, menertawai berbagai hal yang bisa membuat kita lupa bahwa setelah ini jarak sudah menanti.
Entah bagian mana dari hatiku yang tertusuk, namun rasanya seperti dipatahkan tulang rusuk.
Terkadang ada isak di sela sujud yang aku jalani setiap malam, berharap cinta dihatimu tak pernah pudar.
jarak ini memang menyiksa, namun aku berusaha untuk selalu ada.
Suaramu di sebrang telepon terkadang membuatku ingin menangis, betapa jarak ini terlalu mengiris.
<>4. Rindu Ini Memang Jelas Menyiksa, Tapi Toh Kamu Selalu Berusaha Ada. >Tak mudah memang menjalani ini. Bagiku, ada rasa rindu yang selalu menyusup di setiap sela hariku. Terkadang berfikir untuk sudah, tetapi semua terhalang oleh setiap sikapmu. Karena toh kamupun mengusahakan selalu ada sekuat kamu bisa. Entah lewat video call, sambungan telepon, atau bahkan sekedar mengirimkan foto usilmu agar aku tak menangis. Betapa egoisnya aku kalau masih saja berfikir untuk menyudahi apa yang kita perjuangkan selama ini hanya karena jarak.
<>5. Ini Memang Berat Dan Jelas Menyiksa, Tapi Aku Harap Kita Kuat Menjalaninya.>aku yang tak bisa bertahan, tak seharusnya kamu yang menanggung beban.
Dua tahun bukan waktu yang singkat untuk tidak bertemu, menghabiskan dua kali tahun baru tanpa kehadiranmu, itu jelas berat untukku. Tapi toh kamupun sama, melewatkan pergantian tahun di depan layar monitor, dengan background waktu yang sudah jelas berbeda. Aku sudah mulai lelah menyetting waktu di Handphone, hanya untuk menyamakan waktu dan jadwal kita agar tetap terhubung dan tak melewatkan sedikitpun kesempatan waktu yang kita punya.
denganmu, aku tak pernah berfikir untuk putus. denganmu, aku ingin membangun hubungan yang memiliki visi. semoga kita tetap kuat menjalaninya, sayang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.