Semakin dewasa, dengan seiring bertambahnya usia diri juga orangtua, kehidupan yang selalu dekat dengan kematian, membuat saya terus terang saja menjadi tidak begitu mengebu dengan yang namanya sebuah resolusi seperti yang saya lakukan tahun-tahun sebelumnya.
Lantas, tidak percaya diri dengan impian yang sudah disusun tahun lalu atau tahun ini juga tahun selanjutnya? Jelas bukan. Bukan itu maksudnya. Perkara manusia yang hanya bisa berusaha, tetapi Tuhan lah yang menentukan juga tidak bisa dihindari.
Kalau ditanya resolusi seputar impian atau cita-cita saya apa, mungkin jika ditulis dalam satu buku tidak akan cukup untuk bisa menampung penjelasannya.
Namun semakin tahun demi waktu yang terlewati, dengan berbagai pengalaman suka dan duka yang menambahinya, membuat saya mulai sedikit mengubah pandangan saya tentang resolusi itu sendiri.
ADVERTISEMENTS
1. Tidak memaksakan diri dengan mengikuti keberhasilan orang lain
Misalnya saja, si A punya usaha ini, terus sukses. Setelah itu kamu dalam hati bergumam seperti ini: pengin deh kayak si dia.
Tidak semudah itu ferguso! Ungkapan ini sangat mewakili, bahwa tidak semua yang kita lihat dari orang lain itu mudah didapatkan atau dilakukan.
Jadi jangan memaksa dirimu seperti mereka, ya. Capek sendiri nantinya. Kasihan kamunya.
Tapi bukan berarti tidak menutup kemungkinan kamu bisa mewujudkannya, kok. Yang perlu digaris bawahi, bukan dengan cara mereka, tapi dengan caramu sendiri. Kamu punya kemampuan lain yang belum tentu orang lain bisa. Cobalah renungkan sejenak.
ADVERTISEMENTS
2. Resolusi tiap manusia itu beda-beda. Waktu mendapatkannya pun juga pasti berbeda
Kalau tahun ini belum siap menikah kenapa harus dipaksakan?
Lagi-lagi usia yang matang memengaruhi tentang memiliki keturunan.
Toh, bagi beberapa orang juga tidak memersalahkannya. Ada yang menikah tapi tidak ingin memiliki anak secara biologis juga ada. Bahkan ada pula yang ingin mengadopsi anak yang tidak memiliki orangtua.
Kamu selalu ditanya kapan lulusnya, padahal masih berjuang dengan keuangan serta skripsi yang belum selesai juga. Tapi ujung-ujungnya selalu dibandingkan dengan teman-temanmu yang lulus duluan.
Atau kamu yang saat ini masih setia bekerja dengan gaji jauh dari UMR, tapi kamu tetap bisa melakukan hobi yang lain. Namun ujung-ujungnya masih saja dibandingkan dengan anak tetangga atau saudaramu yang sukses dengan pekerjaannya.
Padahal semua orang kan punya rencana dan waktunya sendiri, bukan? Kadang suka heran, tapi itu kenyataan yang terjadi.
ADVERTISEMENTS
3. Resolusi dibuat bukan untuk membebani, jadi jalanilah semua prosesnya
Terkadang saking semangatnya membuat resolusi, kamu sampai lupa kalau kamu ini juga manusia biasa. Punya kemampuan yang juga terbatas. Ada kalanya rasa lelah dan tidak ingin melanjutkan resolusi yang sudah dilakukan bahkan yang sudah setengah jalan dikerjakan selalu menghantuimu.
Resolusi ada supaya hidup ini memiliki tujuan. Bukan asal-asalan. Tidak hanya berdiam diri, menunggu mati tanpa melakukan apa-apa.
Resolusi yang kamu buat bukan berarti harus terwujud hari ini juga, kan? Jadi, jalanilah semua prosesnya.
ADVERTISEMENTS
4. Resolusi yang dibuat terkadang tidak semua bisa terwujudkan sekarang. Tapi juga jangan terlalu sering menyia-nyiakan kesempatan
Jangan menyalahkan dirimu sendiri terus-terusan!
Terkadang kamu lupa bahwa tidak semua hal di bumi ini harus didapatkan bersamaan. Ada waktunya sendiri. Tanda bahwa Tuhan itu benar-benar adil memberikan kebahagiaan pada ciptaan-Nya.
Usahakan pula jangan terlalu sering menyia-nyiakan kesempatan yang sudah ada. Meski terkadang kamu sendiri tidak yakin, itu wajar. Tapi setidaknya kamu sudah berusaha. Menangis karena kegagalan juga wajar. Lelah pun juga wajar. Ketika kamu ingin beristirahat juga diperbolehkan. Hanya saja waktumu tidak banyak lagi di dunia ini. Kamu sudah dewasa dan tahu mana yang harus kamu ambil untuk tetap diperjuangkan.
ADVERTISEMENTS
5. Resolusi terjadi kadang di luar ekspektasi diri sendiri. Jadi jangan heran jika suatu waktu kamu bahkan mendapatkan hal yang tak terduga
Pernah tidak saat kamu sudah menyusun resolusi dengan terperinci tapi kenyataannya belum bisa terealisasi? Tapi di waktu entah itu tahun berapa, kamu bahkan mendapatkan apa yang tidak pernah kamu bayangkan bisa terwujudkan?
Jadi, fokus saja dengan apa yang ingin kamu wujudkan. Meski terkadang kamu masih ragu menuliskannya, tapi setidaknya kamu tetap memiliki pengharapan akan apa yang sebelumnya bahkan belum bisa kamu wujudkan sama sekali. Itulah kenapa terkadang sebuah resolusi tidak bisa dipatenkan. Karena terkadang apa yang tidak direncanakan justru bisa terjadi.
Kalau boleh tahu, sudah berapa resolusi yang kamu wujudkan di tahun sebelumnya? Apakah hasilnya sesuai ekspektasimu? Atau selama ini kamu belum sama sekali membuatnya? Jika kamu membaca tulisan ini, semoga bisa membantumu merenungkannya ya. Karena untuk sebuah harapan terwujudnya resolusi juga perlu perjuangan yang tidak sebentar.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”