Pernah tidak kamu mengalami suatu kejadian yang sangat menjengkelkan atau tidak mengenakkan karena tidak mengindahkan pesan ibumu?
Saya pernah mengalaminya, beberapa kali malah. Terlebih dua kejadian yang terjadi saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Saya tidak begitu ingat tepatnya seperti apa. Yang saya ingat, karena tidak mendengarkan ibu untuk tidak keluar main siang hari itu bersama teman-teman, akibatnya ban sepeda saya bocor. Alhasil bukannya ikut main, jadinya harus dorong sepeda sampai rumah.
Yang kedua ini kejadian memalukan yang juga sebenarnya bikin ketawa sendiri kalau mengingatnya. Siang hari itu saya mau pergi ke rumah nenek dengan menggunakan sepeda lagi, tapi situasinya saat itu saya baru saja bangun tidur. Kasarannya nyawa belum terkumpul, tidak cuci muka pula tapi langsung ambil sepeda dan tidak menghiraukan pesan ibu untuk nanti saja perginya. Dan kejadian menabrak motor pun terjadi. Tidak tahu kenapa pandangan saya langsung gelap dan jatuh dari sepeda. Bapak-bapak yang saya tubruk itu dan karung yang dibawa di motornya juga jatuh. Sampai-sampai saya tidak berani lewat jalan raya depan rumah bapak itu untuk sementara waktu karena masih malu dan merasa bersalah.
Itu contoh peristiwa waktu kecil yang tidak bisa saya lupakan. Mengingatkan saya pribadi jika pesan atau nasihat dari ibu itu sangat berharga untuk kita. Terlebih saat kita mengalami kegagalan dalam menemukan pasangan, masa depan, atau apapun itu.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu anak baik, kamu anak Tuhan. Pasti akan mendapatkan yang jauh lebih baik. Jangan tangisi dia yang nggak pantas untuk kamu
Sudah berapa kali kamu patah hati? Sudah berapa banyak air mata yang kamu tumpahkan demi seorang yang sebenarnya tidak pernah membuatmu bahagia? Sudah berapa lama kamu bertahan dengan rasa cinta sendiri?
Apakah kamu tidak menyadari bahwa kamu sangat berharga untuk ibumu? Beliau tidak ingin kamu tenggelam dalam luka dalam terlalu lama. Beliau sangat percaya anak manisnya akan mendapatkan seseorang yang sepadan dan mencintai dengan tulus suatu saat nanti.
ADVERTISEMENTS
2. Ibu tidak perlu kamu nafkahi. Selama apa yang kamu kerjakan membuatmu bahagia, maka lakukanlah
Pernah tidak kamu merasa meski gajimu pas-pasan, tapi ibumu bahagia melihatmu memberikan hasil dari jerih payahmu?
Namun bukan itu maksudnya. Ibumu sama sekali tidak berharap kamu harus menyiksa dirimu sendiri hanya untuk membahagiakannya. Beliau sangat bersyukur karena kamu mampu membeli barang atau kebutuhanmu tanpa merepotkannya, apalagi kamu sampai bisa memberikannya juga pada beliau. Percayalah, ibu mana yang tidak terharu melihat perjuangan anaknya sampai seperti ini? Beliau bersyukur karena memilikimu, bukan karena uangmu.
ADVERTISEMENTS
3. Kalau kamu cerita ke Ibu sebelum berangkat tadi, Ibu tidak akan membiarkanmu datang ke pernikahannya. Kamu juga berhak melakukannya
Pernah tidak kamu menghadiri pernikahan mantan atau gebetan? Sanggupkah kamu melakukannya? Atau kamu tidak datang?
Namun, kamu bukan tipe orang seperti itu. Kamu sadar kalau dirimu juga berontak. Tapi entah kenapa kamu tetap datang. Bagimu, bagaimanapun juga kamu dan mereka adalah teman. Dan sekuat mungkin meski sakit, kamu akhirnya memilih tetap datang. Kamu hebat 🙂
ADVERTISEMENTS
4. Ibu dulu pernah merelakan seseorang untuk menikahi teman ibu sendiri. Sakit memang, tapi sampai sekarang kami masih tetap bisa berteman
Kata orang-orang, yang lahirnya lebih dulu darimu memang pengalamannya lebih banyak. Begitu pula dengan ibumu. Bukan pengalaman indah melainkan tidak mengenakkan. Tapi dari pesan ibu, kamu bisa belajar bahwa rasa sakit itu sudah ada sejak dulu. Namun nyatanya, mereka yang berjuang melewati rasa sakit pun bisa berdiri dan kuat sampai saat ini. Jadi, pasti ada seseorang yang Tuhan sediakan untukmu juga saya. Cuman memang prosesnya dari menahan rasa sakit seperti ini. Sabar ya, kita 🙂
ADVERTISEMENTS
5. Daripada mijitin Hp terus, coba taruh sebentar, terus pijitin Ibu, katanya sambil bercanda
Pesan ini sangat sederhana, tapi kalau direnungkan sangat benar adanya. Beliau tidak mau kamu merasa sedih hanya melihat status atau isi dari postingan orang lain, yang mungkin membuatmu merasa insecure terus-terusan.
Meski terkesan menjengkelkan bagimu, tapi pesan ini mengingatkan kalau dunia maya masih bisa berlanjut, tapi tidak dengan usia ibu.
Pesan ibu ini seakan mengingatkan kita bahwa tidak seharusnya kita sedih hanya karena kehidupan orang lain yang kelihatannya enak. Kalau orang jawa bilangnya itu sawang-sinawang. Jadi tergantung bagaimana kita melihat lalu menyikapinya. Karena proses perjalanan setiap manusia itu beda-beda, begitupun juga dengan dirimu juga saya. Gagal bisa terjadi kapan saja, tapi kemenangan sudah menanti di depan sana. Masih mau bertahan meratapi hari ini juga hari kemarin?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”