Euforia gaji pertama seringkali menjadi pedang bermata dua bagi para pekerja baru. Pasalnya, manisnya gaji pertama seakan punya pesona maut yang membangkitkan gairah jajan dan jalan-jalan yang begitu kuat. Hati dan pikiran rasanya tidak mau tenang bila setelan terbaru belum tergantung dilemari padahal hanya dipakai sesekali. Belum lagi godaan resto buffet yang baru buka di mall ternama, sepertinya belum afdol jadi kekinian bila belum pernah makan di sana.
Tidak heran bila tak sedikit pekerja baru yang sudah meringis-ringis diakhir bulan, bahkan ada juga yang tidak sungkan-sungkan lagi cari pinjaman sana sini demi menutup kebutuhan hidup. Nah, kalau sudah begini sih bukan hanya gaji pertama, tapi gaji bulan-bulan selanjutnya juga hanya akan numpang lewat saja.
Tuntutan gaya hidup memang bisa jadi faktor utama yang menyedot sebagian besar gaji. Tapi, mati-matian menjauhinya juga bukanlah hal yang tepat. Bagaimanapun, kamu juga perlu menjalin relasi dengan teman-teman dan mengikuti kegiatan mereka, seperti pergi nonton, karoke atau liburan bersama.
Tenang saja, meskipun masih berstatus karyawan baru dan penghasilan masih pas-pasan kamu tetap bisa kok mengelola keuangan supaya tetap bisa jajan dan jalan-jalan tanpa drama akhir bulan. Penasaran? Yuk, belajar bareng!
ADVERTISEMENTS
1. Buat rincian pengeluaran dengan detail
Penting untuk membuat rincian pengeluaran sebelum mulai membeli apapun dengan gaji yang kamu terima. Buatlah rincian pengeluaran selama satu bulan dengan detail dan teliti. Tidak perlu memaksakan diri membuat pos-pos pengeluaran atau mencatat apa saja yang sudah kamu beli setiap hari bila memang tidak bisa konsisten melakukannya. Akan lebih efektif jika kamu melakukannya sekaligus diawal.
Buatlah daftar mulai dari kebutuhan yang bersifat primer, seperti alokasi budget untuk makan dalam sebulan, tagihan listrik, air dan internet, biaya sewa kos-kosan serta kebutuhan transportasi. Pikirkan dengan teliti semua keperluan mendasar yang tidak bisa diabaikan, lalu rencanakan tempat belanja, tempat makan beserta biaya yang harus dikeluarkan. Usahakan total dari seluruh kebutuhan ini tidak lebih dari 70 persen gajimu ya.
Dengan membuat list pengeluaran yang detail di awal, kamu dapat lebih jelas melihat hal penting apa yang harus kamu penuhi dan berapa biaya yang harus kamu keluarkan. Berkomitmenlah mengikuti perencanaan yang sudah kamu buat agar alokasi budget tidak membengkak dipertengahan bulan.
ADVERTISEMENTS
2. Kumpulkan dana darurat
Meskipun masih muda bukan berarti hidupmu bebas dari hal-hal tidak terduga, kejutan bisa saja datang tiba-tiba entah membawa bahagia maupun duka. Karenanya, berjaga-jaga adalah hal terbaik yang bisa kamu lakukan, supaya setidaknya bila hal buruk datang menyapa kamu sudah punya persiapan. Sisihkanlah sektiar 10-20% dari total gajimu sebagai dana darurat.
Perlu kamu ketahui bahwa dana darurat ‘bukan’ tabungan yang bisa kamu gunakan untuk pergi liburan atau membeli tiket konser. Melainkan, dana darurat adalah sejumlah uang yang sengaja dicadangkan dan boleh digunakan hanya dalam keadaan darurat, kritis dan sangat mendesak. Contohnya, terkena bencana alam, kebakaran, kecelakaan atau di PHK. Bila keadaan situasi kritis yang kamu alami masih bisa diatasi dengan asuransi atau bantuan saudara sebaiknya jangan gunakan dana darurat.
Besaran dana darurat bervariasi, namun umumnya 3x kali dari total gaji sudah cukup sebagai simpanan. Kamu bisa mengumpulkan dana darurat bergantian dengan kegiatan menabung, misalnya bulan ini 10-20% gaji kamu alokasikan untuk dana darurat, bulan depan untuk tabungan dan terus berulang hingga dana darurat terkumpul.
Selain itu, penting untuk diingat, jangan simpan dana darurat dalam bentuk instrument investasi baik reksadana, saham, obligasi atau yang lainnya karena dana darurat harus bersifat likuid dan mudah dicairkan bila sewaktu-waktu ada keperluan mendadak.
ADVERTISEMENTS
3. Buat rekening khusus tabungan
Setuju gak sih, kalau fasilitas pembayaran yang semakin mudah terkadang malah bikin jiwa boros makin merajalela? Kalau kamu juga merasa begitu berarti kamu harus segera membuka rekening baru. Pisahkanlah dana tabungan pada rekening khusus supaya tidak terpakai untuk alasan apapun.
Akan lebih bagus lagi bila rekening khusus untuk tabungan punya fasilitas yang lebih terbatas agar tidak mudah digunakan. Misalnya hanya bisa melakukan transaksi lewat ATM maupun pembatasan limit tarik tunai. Jadi meskipun sedang khilaf kamu tetap bisa mengontrol diri karena butuh usaha lebih untuk mengambil tabungan.
Nah, karena rekening khusus ini diperuntukkan guna menyimpan simpanan, maka pilihlah bank yang memiliki reputasi baik supaya uangmu terjaga dengan aman. Selain itu, kamu juga harus selektif memilih jenis rekening yang membebankan biaya administrasi paling ringan supaya saldomu tidak terpotong banyak. Biasanya bank menyediakan jenis rekening khusus tabungan maupun program-program sejenis yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENTS
4. Sediakan budget untuk ‘have fun’
Pernah dengar istilah work life balance? Selain giat bekerja jangan sampai lupa bahagia, kamu juga perlu bersenang-senang lho. Sebuah survey tentang travel effect yang dilakukan oleh U.S Travel Association menemukan bahwa lebih dari 40% orang mengaku mereka merasa lebih fokus dan bersemangat saat kembali bekerja setelah liburan.
Jangan terlalu ketat berhemat sampai tidak memperhatikan kesehatan mental. Kamu juga perlu sesekali pergi keluar menikmati akhir pekan bersama teman-teman.
Nah, jangan cuma mengandalkan traktiran, sebaiknya kamu juga menyediakan budget khusus untuk have fun. Tidak perlu terlalu besar, sisihkanlah 10% dari total gajimu untuk bersenang-senang.
Namun, tetap harus waspada jangan sampai terbawa suasana dan mengeluarkan uang yang lebih besar hanya untuk mengimbangi gaya hidup orang lain. Akan lebih bijak bila kamu mengutarakan hal yang tidak bisa kamu lakukan daripada memaksakan diri dan mengorbankan kenyamanan hidup dengan hutang sana sini.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan tergoda kartu kredit
Kalau sudah berumur 21 tahun kemungkinan kamu akan ditawari fasilitas kartu kredit oleh beberapa bank. Proses aplikasi yang tidak selalu mulus atau kadang malah di tolak membuat kartu kredit seolah jadi pencapaian hidup bagi sebagian orang. Meskipun memang bisa menjadi teman pada saat-saat tertentu, tapi jangan sampai tertipu karena sebenarnya kartu kredit justru bisa menjadi jerat bila tidak dikelola dengan bijak.
Kredit bisa menjadi teman baik bila besarannya tidak lebih dari 30% gajimu, itupun dengan catatan kebutuhan dasar serta dana darurat sudah lebih dulu terpenuhi. Bila kamu belum mampu menyediakan budget proporsional untuk membayar tagihan sebaiknya jangan gunakan kartu kredit. Karena, bila hari ini kamu menggunakan kartu kredit lebih dari kesanggupanmu maka sudah bisa dipastikan penghasilan bulan selanjutnya juga tidak akan cukup untuk menutup kebutuhan sekaligus melunasi tagihan yang muncul.
Bagi kamu yang masih berjuang dengan gaji pas-pasan cara terbaik untuk membeli barang-barang impian adalah dengan menabung daripada mencicil menggunakan kartu kredit. Bila nanti seiring berjalannya waktu gajimu naik dan punya budget untuk melakukan kredit, maka tidak ada salahnya memanfaatkan jasa kartu kredit sebagai bantuan.
Nah, selain 5 cara tersebut yang terpenting adalah kenali kemampuan finansialmu dengan baik dan latih-lah diri agar tidak terbawa emosi, baik ketika menerima gaji pertama maupun saat ingin membeli sesuatu. Ingatlah apa yang kamu lakukan hari ini akan berdampak pada masa depanmu termasuk soal keuangan. Yuk, jadi cerdas finansial sejak dini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”