Stop Iri dan Minder! Ini 5 Cara Menerima Diri Sendiri

Jujur aja, kamu pasti pernah iri dengan orang lain, kan?

Jujur aja, kamu pasti pernah iri dengan orang lain, kan? Lagi melihat Instastory orang-orang, kok kayaknya semua orang lagi bahagia. 

Si A habis juara olimpiade ini, si B lagi studi exchange ke luar negeri, si C upload foto selfie yang cantiknya bukan main sama pacarnya, dan si D yang sedang melakukan resepsi pernikahan.

Sedangkan hidupmu cuma gitu gitu saja; waktunya kuliah ya kuliah, kerja ya kerja, melakukan hobi yang ala kadarnya kalau sempat, jalan-jalan sama teman juga kalau ada waktu. 

Selain kesibukan kuliah dan bekerja, kamu cuma bisa rebahan karena kecapekan kuliah atau bekerja. Rasanya iri aja sama orang-orang lain yang bisa memiliki prestasi, punya waktu bersantai, atau menyempatkan diri untuk memiliki pasangan.

“Apalah aku ini, sudah jelek, bukan crazy rich, nggak ada yang mau, nggak pintar atau berprestasi pula dibanding orang lain.” Begitu bisikan kata hatimu. Eits, kok malah jadi minder begini, sih? Kok malah membanding bandingkan hidupmu dengan hidup orang lain?

Membandingkan hidup orang dengan hidupmu sendiri nggak bakal ada habisnya; kamu akan selalu merasa kurang dibanding orang lain, meskipun kamu sudah berkecukupan. 

Dibanding menghabiskan waktu untuk iri dengki dengan kehidupan orang lain, yuk mulai menerima diri sendiri! Simak cara menerima diri sendiri di artikel ini, ya!

ADVERTISEMENTS

1. Mulailah dengan niat untuk menerima diri sendiri

Photo by Dhyamis Kleber from Pexels

Photo by Dhyamis Kleber from Pexels via http://pexels.com

Iya, yang harus wajib kamu lakukan di langkah pertama adalah niat untuk mulai menerima diri sendiri. Kamu harus tahu, setiap orang memiliki jalan kehidupan masing-masing.

Jangan katakan pada dirimu sendiri kamu bodoh, jelek, tidak berprestasi, ketika kamu sudah berusaha keras untuk belajar, bekerja dan merawat dirimu sendiri. 

Bila jalan hidupmu berbeda dengan orang lain dan kamu harus berusaha keras untuk melewatinya, mungkin Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang indah untukmu. 

Lalu, tidak ada salahnya menjadi orang biasa, yang tidak juara dalam lomba, yang tidak memiliki jabatan tinggi atau apapun. Setidaknya, kamu hidup hari ini sudah merupakan suatu prestasi.

ADVERTISEMENTS

2. Ketahui kekuatanmu!

Photo by Min An from Pexels

Photo by Min An from Pexels via http://pexels.com

Setiap orang pasti memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Mungkin, selama ini kamu lebih berfokus pada kelemahanmu, dan meremehkan kekuatanmu.

Coba, kenali hal-hal yang membuatmu tertarik dan kamu gampang melakukannya. Bisa jadi hal yang sederhana, seperti kamu suka menulis dan gampang menulis esai, nah bisa jadi itu kekuatanmu.

Kalau kamu kesulitan, kamu bisa mulai menulis daftar. Coba tuliskan hal-hal yang sudah pernah kamu capai, hal-hal sulit yang pernah kamu lalui dengan baik.

Kemudian, tuliskan bantuan yang pernah kamu lakukan kepada orang lain.

Kamu bisa menulisnya satu persatu setiap hari; mulai saja dengan hal yang sederhana seperti “aku orang yang baik karena aku membantu temanku hari ini.”

ADVERTISEMENTS

3. Sekarang, coba lihatlah orang-orang terdekatmu

Photo by mentatdgt from Pexels

Photo by mentatdgt from Pexels via http://pexels.com

Nah, sekarang, buatlah daftar nama orang-orang terdekatmu, dan tanyakan kepada dirimu sendiri, kamu selama ini bergaul dengan orang-orang yang seperti apa?

Kamu bisa menanyakan dirimu sendiri tentang orang-orang terdekatmu dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, “Siapa yang membicarakanku dalam konteks yang negatif?”

“Siapa yang membuatku merasa menjadi orang terburuk sedunia? Kenapa aku membiarkan orang-orang ini menyakiti perasaanku tetapi aku tetap menerimanya dalam hidupku?”

Karena, bisa jadi kamu selama ini merasa minder dan merasa “buruk” karena pengaruh dari orang-orang terdekatmu.

ADVERTISEMENTS

4. Buatlah support system

Photo by mentatdgt from Pexels

Photo by mentatdgt from Pexels via http://pexels.com

Sebisa mungkin, berilah jarak untuk orang-orang yang toxic. Mungkin awalnya sedikit susah, apalagi bila orang-orang toxic tersebut ada di kehidupanmu sehari-hari.

Kamu bisa masuk ke circle baru, mencari teman dan lingkungan yang baru, yang mendukung kamu sebagaimana adanya kamu. 

Bertemanlah dengan orang-orang yang selalu mendukungmu ke arah yang lebih baik!

ADVERTISEMENTS

5. Gagal itu wajar dan manusiawi

Photo by Pixabay from Pexels

Photo by Pixabay from Pexels via http://pexels.com

Mungkin juga, kamu selama ini merasa minder dan “buruk” karena dulu kamu memiliki mimpi yang tinggi, tetapi tidak bisa mencapainya karena berbagai faktor.

Kamu merasa kamu buruk dan jelek karena gagal meraih mimpimu.

Gagal itu wajar banget, manusiawi. Nggak apa apa, terima saja kegagalan itu, bisa jadi Tuhan menyiapkan jalan yang lebih baik daripada mimpimu, kan?

Nah, sekarang kamu sudah tahu 5 cara untuk menerima dirimu sendiri. Jangan lupa dilakukan ya, dan mulailah dari niat! 

Setidaknya, kamu sadar semua orang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing, hanya bagaimana cara kita mengasah kekuatan dan menerima kelemahan tersebut berbeda-beda.

Bila kamu mengalami kesulitan untuk menerima dirimu sendiri karena memiliki masalah pribadi dan membutuhkan bantuan psikolog profesional, yuk, klik disini!

 

Referensi:

https://psychcentral.com/lib/therapists-spill-12-ways-to-accept-yourself/

 

Written by Awan

A person with various names

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini