Tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Setiap orang memiliki kepribadian masing-masing, salah satunya adalah orang toxic. Tanpa kita sadari terkadang kita menjadi pribadi yang memiliki kadar toxicity dan hal itu merugikan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Mengapa toxic ini muncul pada diri kita sendiri? Sebagian banyak orang merasakan toxic itu gara-gara dirinya kurang bisa menjadi seorang yang bernilai dan beretika baik. Bahkan beberapa kebiasaan kita ini memiliki potensi menjadikan kita orang toxic!
Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa kita memiliki kepribadian toxic? Lalu bagaimana kita mengatasi hal ini? 6 Hal ini bisa kamu lakukan~
ADVERTISEMENTS
1. Jangan mau dianiyaya dengan rasa berat hati
Berat hati terkadang adalah salah satu alasan kecil kenapa banyak seorang jadi toxic. Misalnya berat hati karena merasa nggak dihargain atau merasa hidup itu nggak adil.
Bagi orang yang berat hati, nggak semestinya kita selalu merasa harus bertahan dengan semuanya. Karena kita akan merasa seakan dianiyaya.
Gimana biar nggak dianiyaya dan berat hati? Caranya gampang kok. Komunikasi adalah kunci. Mengkoreksi diri sendiri dan menceritakan permasalahan kita pada orang-orang terdekat.
Beberapa sudah merdeka kok dari rasa toxic dengan salah satu cara ini. Dengan berbagi, maka semua akan seimbang. Begitu pula dengan keadaan kalian~
ADVERTISEMENTS
2. Hindari rasa percaya yang berlebihan pada sekitar kita
Jaman gini masih percaya berlebihan sama orang di sekitar kita? Ini adalah salah satu contoh hal yang nggak baik, dimana kejadian sosialnya adalah ketika kita memendam rasa percaya.
Nggak cuman bikin stress bahkan depresi, karena semua yang ada dan kita kenal itu punya Imbas dan resiko kita ketergantungan pada mereka. Yang ada malah nantinya kita jadi gabisa apa-apa dan jadi orang yang emosional jika diberi penilaian buruk sama lingkungan sekitar
ADVERTISEMENTS
3. Mulai belajar untuk mengemudi diri sendiri
Salah satu alasan kita menjadi orang toxic adalah akibat kita yanag tidak bisa mengontrol diri kita sendiri. Entah kita yang tidak bisa 'mengerem' diri kita atau kita yang terlalu 'ngebut' terhadap diri kita.
Bila yang merasa seperti ini, hendaknya coba untuk mulai mengemudi diri sendiri. Mencoba untuk mengontrol diri agar tidak berlebihan atau kekurangan.
Walau tidak mudah tapi jika ada niat pasti bisa kok!
ADVERTISEMENTS
4. Rasa cukup untuk di manage oleh diri sendiri
Ada nggak yang toxic akibat pernah nggak mau kalah dengan apa yang di punya orang lain ? Ada yang namanya rasa jealousy jika seorang itu kita rasa menarik bagi kita, karena kepribadiannya, apa kemampuannya atau barang yang dia punya.
Kita nggak akan merasa toxic jika tidak terganggu dengan apa yang dimiliki orang lain. Walau kadang merasa terganggu, tapi jangan sampai hal ini mengalihkan perhatian kita.
Hal ini bisa kita kurangi dengan merasa bahwa diri kita sudah cukup dengan apa yang kita miliki. Apa yang kita miliki juga bernilai walau tidak sama dengan orang lain
ADVERTISEMENTS
5. Jangan terlalu mencintai diri sendiri
Sebagai individu, pastinya kita punya rasa peduli dengan diri kita. Tapi, peduli yang berlebihan bisa buat kita jadi toxic lho.
Misalnya, selalu mencari dan melakukan prioritas dengan dosis yang lebih. Buat kita yang namanya pencapaian memang sangat perlu. Tapi bayangin Aja jika kita kecanduan hal tersebut. Bisa-bisa kita jadi terlalu cinta akan perfeksionis dan menganggap hal lain kurang penting daripada kepentingan diri sendiri.
Mulailah dengan menyadari dan membuat kadar cinta pada diri kita. Jangan sampai kadar cinta ini kurang dan atau berlebihan. Mungkin memang susah, tapi jika sudah menentukan kadar ini dapat sedikit membantu kita.
ADVERTISEMENTS
6. Peduli akan rasa aku tidak bisa
Beberapa orang masih meragukan diri sendiri. Banyak yang juga memaksakan kehendak. Misalnya saat mereka sebenarnya tidak bisa tapi berkata 'aku bisa'.
Hal ini membuat kita merasa dihantui dan menutup diri dari banyak orang. Gangguan dari orang yang merasa nggak bisa itu bisa berakibat kita nggak bisa lebih maju.
Maka dari itu sebagai orang yang ingin dirinya selalu terhindar dari ini adalah mulailah jujur untuk berkata dan berpikir jika aku kurang mampu, maka kita memang tidak bisa.
Carilah hal lain dimana itu adalah apa yang kita bisa. Atau dengan membiasakan agar kita terbiasa dengan keadaan kita dimana kita tidak bisa. Mintalah orang lain yang bersangkutan agar saling mengerti satu sama lain.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”