Mahasiswa adalah sosok yang penuh dengan tekanan akan target pribadi. Selain biaya hidup dan biaya kuliah yang mahal, mahasiswa juga harus diperhadapkan dengan tantangan gaya hidup baru yang hadir di tengah kampus. Jurus ninja yang sering dikejar adalah beasiswa dan bekerja secara paruh waktu. Hanya saja, tidak seluruh mahasiswa mampu membagi jadwal kuliah yang padat dengan aktivitas kerja, tidak juga dengan prestasi yang banyak hingga layak menerima beasiswa, atau kualifikasi yang cukup untuk menerima bantuan. Mahasiswa harus memutar otaknya untuk mendapatkan dana tambahan. Hanya saja, sebelum mendapatkan tambahan itu, mahasiswa harus memaksimalkan uang yang didapatkan dari orang tuanya.
ADVERTISEMENTS
1. Carilah Universitas yang Dekat dengan Rumah
Photo by Natã Romualdo on Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Natã Romualdo on Pexels via https://www.pexels.com
Mahasiswa juga harus memilih universitas dengan bijaksana, salah satunya dekat dengan rumah. Mahasiswa hanya perlu memikirkan biaya perjalanan sebab biaya makan dan lainnya dapat dimaksimalkan di rumah. Tidak hanya itu, mahasiswa juga tidak perlu memikirkan biaya perjalanan ketika ingin pulang kampung saat libur semester maupun hari besar. Untuk hal ini saja pun, teman-teman dapat menghemat bahkan sampai 4 juta rupiah untuk setiap perjalanan dibandingkan dengan teman-teman lain yang merantau.
ADVERTISEMENTS
2. Mengolah Makanan Sendiri
Photo by Jacqueline Howell on Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Jacqueline Howell on Pexels via https://www.pexels.com
Mahasiswa dapat memaksimalkan uang bulanan dengan memasak makanannya sendiri, baik nasi, lauk, snack, dan yang lainnya. Carilah kos yang memiliki dapur dan kulkas. Jika tidak, mengolah makanan sendiri tidak mungkin dilakukan. Kita juga perlu memilih lauk yang sederhana dan tahan lama, sebab mahasiswa akan malas memasak jenis makanan yang sama berulang kali dan akan sulit bagi mahasiswa dengan jadwal padat. Makanan yang tahan lama juga menghemat waktu untuk berbelanja. Jika makanan tahan lama, kita juga tidak perlu berbelanja terus menerus. Jika memungkinkan, kita akan semakin menghemat dengan memiliki kebun mini. Kita dapat membuat pot kreasi dengan botol bekas dan menjadikannya sebagai media tanam untuk kebutuhan sehari hari seperti cabai, sayur, tomat, dan lainnya.
ADVERTISEMENTS
3. Memebiasakan untuk Berjalan Kaki
Photo by Ketut Subiyanto on Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Ketut Subiyanto on Pexels via https://www.pexels.com
Untuk menghemat biaya perjalanan, terlebih pada mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan, biasakanlah untuk berjalan kaki. Pilihlah daerah tempat tinggal yang paling dekat dengan tempat kuliah sehingga memungkinkan untuk kita berjalan kaki. Selain itu, pertimbangkanlah daerah yang memiliki banyak warung sembako dan warung internet atau jasa printer atau alat tulis. Dengan begitu, kita tidak menghabiskan uang untuk membeli kebutuhan kita.
ADVERTISEMENTS
4. Mencuci dan Menyetrika Pakaian Sendiri
Photo by Teona Swift on Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Teona Swift on Pexels via https://www.pexels.com
Sudah menjadi rahasia umum bahwa di daerah kampus banyak tempat laundry yang terbilang murah dan menarik. Tentu saja alasannya adalah budaya hidup mahasiswa yang malas untuk mencuci dan menyetrika pakaian. Mahasiswa lebih memilih untuk makan seadanya dan mencuci dan gosok bajunya di laundry daru pada menikmati santapan yang lebih bernutrisi dan mencuci baju sendiri. Padahal, tidak jarang mahasiswa menghabiskan waktunya hanya untuk bermain dan tidur berlebih yang bahkan membuat tubuhnya lemah. Maka dari itu, sebagai mahasiswa yang malas berolahraga, mencuci dan menyetrika menjadi alasan kita bergerak. Bonusnya adalah uang tidak pergi meninggalkan dompet kita.
ADVERTISEMENTS
5. Berolahraga
Photo by Pixabay on Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Pixabay on Pexels via https://www.pexels.com
Mahasiswa dengan jadwal kuliah yang padat sering lupa untuk berolahraga. Padahal, tubuh yang diterpa AC sepanjang hari perlu untuk mengeluarkan keringat. Maka dari itu, berolahragalah secara mandiri bisa dengan senam ataupun berlari. Hindari untuk olahraga di gym, sebab akan menguras isi dompet. Selain itu, tanamkanlah prinsip bahwa kesehatan lebih berharga dari apapun. Bagaimanapun saat kita sakit, kita akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk memulihkan tubuh kita.
ADVERTISEMENTS
6. Pilihlah Tempat Tinggal Dengan Bijaksana
Photo by Pixabay on Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Pixabay on Pexels via https://www.pexels.com
Tempat tinggal di daerah kampus yang berbeda dengan daerah rumah menjadi kebutuhan wajib para mahasiswa baru. Maka dari itu, kita perlu memilih tempat tinggal yang baik. Prioritaskanlah daerah yang aman dan dekat dengan kampus. Lalu, pilih daerah yang banyak penjualnya. Perhatikanlah kos yang tidak membutuhkan biaya tambahan terhadap penggunaan barang tertentu dan bebas biaya air dan listrik. Tempat tinggal yang tidak menggunakan AC cenderung lebih murah. Jika membutuhkan pendingin, cobalah ganti dengan kipas angin. Anda juga dapat melakukan riset pada kakak tingkat mengenai tempat tinggal yang nyaman dan disarankan. Pada umumnya, kawasan padat penduduk akan memiliki jaringan yang buruk. Maka dari itu, pilihlah tempat tinggal dengan wifi gratis dan lancar sehingga tidak menambah biaya dan stress.
7. Memegang Prinsip Hidup Hemat
Photo by Lukas on Pexels via https://www.pexels.com
Photo by Lukas on Pexels via https://www.pexels.com
Pribadi yang baru meluncur di tengah perbedaan budaya dan gaya hidup ini tentu sulit untuk beradaptasi. Hanya mahasiswa dengan prinsip hidup yang kuat yang dapat bertahan untuk hidup sederhana dan apa adanya. Penulis secara pribadi memilah setiap ajak untuk traveling dan kulineran yang datang. Kita perlu untuk mengikuti beberapa ajakan untuk mendapatkan relasi dan tidak direndahkan, namun kita juga harus sadar diri. Maka dari itu, saat sedang sendiri maksimalkan untuk makan masakan sendiri dan menerima kesempatan untuk melihat dunia luar saat bersama teman.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”