Butuh Rekomendasi Film? 5 Film Cinta Jadul yang Punya Ending Nggak Kalah Baper dengan La La Land Ini Bisa Jadi Solusi

adegan fenomenal.. via http://www.cnnindonesia.com

Dian Sastro Wardoyo – Cinta

Nicholas Saputra – Rangga

AADC ke dua nggak bakalan heboh kalau bukan karena AADC pertama, bukan? Ya, film AADC pertama yang dirilis pada Februari 2002 membuat anak muda saat itu tiba-tiba jadi puitis-puitisan seperti Rangga. Lalu booming dengan kaos kaki panjang hingga lutut gara-gara style-nya cinta, dan nggak ketinggalan sama lagu soundtrack-nya yang awhhhh! Teh Mely Goeslow memang jagonya bikin lagu, sampai teriris-iris mendengarkannya :')

Dari film AADC pertama ini membuat kita belajar bahwa cinta itu harus dikatakan. Jangan dipendam, dan jangan egois. Film ini juga mengajarkan kita tentang “jodoh nggak akan lari kemana”. Siapa sangka Cinta yang terkenal di sekolahnya itu, jago mading pula, jatuh cinta sama kutu buku yang tidak terkanl sama sekali. Rangga yang diam-diam juga suka sama Cinta, berusaha mendekatinya walaupun dia tau saingannya adalah cowok terkenal dan kaya. Ya, namanya juga rejekinya Rangga, Cinta ternyata juga jatuh cinta sama Rangga walaupun di detik-detik terkahir mereka akan berpisah saat adegan di bandara. Salah satu adegan yang kalian reply terus kalau nonton di rumah; ngaku, deh?

hayo.. siapa yang nggak bosan nontonnya.. via http://www.indonesianfilmcenter.com

Nirina Zubir – Gwen

Maria Agnes – Olin

Dinna Olivia- Keke

Film yang dirilis pada Januari 2004 ini, asli bikin anak muda saat itu ikut-ikutan taruhan untuk mencari cinta juga selama 30 hari. Hahaha.

Saat itu, film ini berhasil membuat para penonton baper. Cerita ini mengisahkan nasib ketiga sahabat yang retak karena taruhan mendapatkan cowok selama 30 hari. Ya, semua itu berawal dari nonton film Titanic, dan nggak mau dibilang lesbian sama temannya. Mereka melupakan persahabatan mereka, hingga mereka terjebak dengan cowok ngasal yang tidak mereka cintai sepenuhnya.

Gwen, mendapatkan pacar seorang yang kumal, pemabuk, dan tidak menghargai waktu. Sedangkan Olin terjebak dengan pacar seorang homo yang sedang belajar menjadi lelaki normal; namun gagal. Lalu Keke dihadapkan dengan cowok yang mementingkan seks saat pacaran.

Ya, film 30 Hari Mencari Cinta ini memang seru banget. Selain ending-nya yang bikin kamu sadar bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan, ngasal, dan sembarangan, film ini juga dibumbui dengan cerita persahabatan yang happy ending. “Selamat menonton kembali, ya!”

"suatu hari nanti.." via https://bean5spilled.wordpress.com

Vinno G. Bastian – Radit

Fahrani – Janni

Film Radit & Janni dirilis pada Januari 2008. Film cinta dengan genre Rock&Roll ini dibumbui dengan banyak konflik, sehingga membuat kita belajar banyak saat menontonnya.

Menikah di usia muda tanpa bekal apa-apa hanya akan menambah beban hidup saja! Radit pecandu narkoba, dililit hutang, dan tidak punya pekerjaan tetap. lalu Janni yang lari dari rumah karena orangtuanya tidak menyetujui hubungan mereka, dan memilih hidup susah dan kelaparan dengan Radit. Dan banyakkk lagi konflik lainnya. Hal itu sebabkan film ini banyak menyimpan pesan dan makna saat menontonnya!

Film ini pun begitu menyentuh hati saat adegan Janni hamil, dan pergi meninggalkan Radit. Lalu Radit yang sadar akan tidak bahagianya Janni bersamanya, rela melepaskan Janni, dan membiarkannya menikah dengan orang lain agar bisa meilhat anaknya hidup tercukupi walau bukan dengan dirinya. Duh, sedih banget :(

cinta itu harus sabar.. via http://dexglenniza.blogspot.co.id

Fedi Nuril – Fahri

Rianti Cartwright – Aisha

Carrisa Putri - Maria

Zaskia Adya Mecca - Noura

Film Ayat-ayat Cinta ini begitu menyentuh hati dari awal menonton hingga akhir. Perjalanan kisah Fahri yang begitu komplit, dicintai banyak wanita, membuat dia terjebak dengan pilihan yang sulit.

Bagaimana tidak? Setelah menikah dengan Aisha, konflik muncul ketika dia dihadapkan dengan tuduhan seorang muslimah yang bernama Noura yang mengaku telah diperkosa olehnya. Dan Maria, satu-satunya orang yang bisa menyelamatkan Fahri, namun sedang terbaring sakit dan tidak sadarkan diri. Demi sebuah keadilan, Aisha rela di poligami oleh Fahri dan membiarkannya menikah dengan Maria agar bisa sembuh dan sadarkan diri, lalu menolongnya.

Film ini membuat kita sadar bahwa kebaikan, ketulusan, dan kesabaran adalah kemenangan jawabannya.

cina.. Tuhan dan anisa via http://fadlimurtaba.blogspot.co.id

Sunny Soon – Cina

Saira Jihan – Anisa

Masih ingat kata-kata ini nggak? “Kenapa Allah nyiptain kita beda-beda, kalau Allah cuma ingin disembah dengan satu cara?”. Ya, ini salah satu kalimat legendaris dari Anisa di Film Cin(T)a.

Film ini seru banget. Kisah cinta antara Cina dan Anisa ini menginspirasi banyak orang bahwa pada akhirnya cinta sejati tidak selalu happy ending. Film ini menceritakan sebuah realita yang kejadiannya bisa saja terjadi di mana saja; antara cinta, Tuhan, agama, dan realita.

Nah, film mana yang bakalan kamu nonton duluan? Yang pasti semunya seru-seru banget, dan cintaaa banget! Selamat bernostalgia!