Tahun 2020 ini merupakan tahun penuh tantangan bagi siapa saja, termasuk generasi millennial. Banyak peristiwa yang terjadi sejak awal tahun hingga merangkak menuju akhir tahun. Mulai dari penyebaran virus Sars-CoV-19 penyebab Covid-19 yang belum bisa ditaklukkan sampai demo Omnibus Law. Semua kejadian terangkum menjadi satu di 2020.
Tentunya, sejumlah dampak Covid-19 ikut dirasakan khususnya oleh generasi millennial di mana banyak terkena pemutusan kontrak kerja alias PHK dari perusahaan tempat bekerja. Tak hanya itu, generasi yang akrab dengan perkembangan teknologi dan kemajuan gawai ini pun terpanggil jiwa cinta tanah airnya ketika Omnibus Law disepakati. Sebagian dari mereka yang pernah menyuarakan sikap aphathis, menjelma menjadi sosok idealis turut menggemakan protes dan penolakan.
2020 seakan menjatuhkan lalu membangkitkan jiwa-jiwa kaum millennial yang sebelumnya hanya sibuk menata diri menyambut masa depan. Namun, di antara mereka yang telah bangkit penuh percaya diri, masih ada sebagian generasi millennial yang terjebak di dalam quarter life crisis dan berjibaku bersama pikiran melangkah maju atau mundur juga dibarengi sikap ragu-ragu.
Berkutat bersama pikiran sendiri boleh jadi tantangan paling berat bagi seorang millennial, tetapi ada sejumlah tantangan lain yang tidak kalah beratnya. Berikut 5 tantangan yang dihadapi generasi millennial di era digital.
ADVERTISEMENTS
1. Sulit mengambil keputusan
Menentukan jalan yang akan dilewati bukan hal yang mudah. Pada kenyataannya, banyak orang tersesat di tengah jalan karena sedari awal ragu-ragu membuat keputusan, lurus atau belok kiri dan kanan.
Kurang lebih, begitulah yang dirasakan generasi millennial yang masih terjebak dalam pikirannya sendiri. Tak jarang, ketika kaki hampir melangkah bayangan tersesat sudah memenuhi kepala.
Mengambil keputusan merupakan hal yang sangat penting karena menyangkut masa depan kehidupan. Mungkin itulah yang membuat banyak generasi millennial sangat berhati-hati menyoal keputusan yang akan dibuatnya. Sikap hati-hati inilah yang harus diterapkan dalam kehidupan, bukan sikap menunda-nunda membuat keputusan.
Jadi, kenapa enggak melangkah saja dulu? Kalau-kalau tersesat, masih bisa kok bertanya sana-sini.
ADVERTISEMENTS
2. Takut mencoba hal-hal baru
Mencoba hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya boleh jadi tantangan yang paling mengasyikkan bagi sebagian orang, tapi tidak bagi mereka yang lebih banyak menimbang-nimbang sisi negatifnya.
Bagi kamu yang masih takut mencoba hal-hal baru, ketakutan itu sifatnya hanya sementara waktu. Kamu perlu mencoba hal-hal yang sifatnya positif minimal satu kali dalam hidupmu. Sejenak menjauh dari hiruk-pikuk rutinitasmu pun sangat perlu.
Untuk menggapai masa depan yang baik, kamu butuh mencoba hal yang baru.
ADVERTISEMENTS
3. Terlalu mencemaskan masa depan
Segalanya memang harus dipikirkan, tapi tidak cukup hanya dipikirkan saja. Perlu ada tindakan jelas, tegas dan nyata. Oleh karena itu, berhentilah mencemaskan sesuatu yang belum terjadi dan mulailah melakukan sesuatu, sebab, masa depan itu dibentuk bukan cuma dicemaskan saja.
Justru cemas berlebihan akan membuatmu stuck di jalan.
Ingat, masa depan hanya butuh dikonkritkan!
ADVERTISEMENTS
4. Membanding-bandingkan diri dengan orang lain
Kemajuan teknologi dan gawai membuat generasi millennial berlomba-lomba berkecimpung di dalamnya. Mengunggah foto liburan, makanan, rumah, keluarga ataupun pemandangan tidak hanya enak dipandang tetapi bisa mengundang rasa iri di hati orang-orang.
Akibatnya, mereka yang menyaksikan foto-fotomu itu sering membanding-bandingkan dirinya dengan kesuksesan kamu. Ada yang menganggap fotomu itu sebagai inspirasi untuk terus maju, ada pula yang menjadikannya sebagai tolak ukur pencapaian.
Perlu diingat! Kesuksesan setiap orang tidak bisa dijadikan ladang tolak ukur bagi kamu yang baru ingin melangkah membangun masa depan. Jika kamu terlalu terpaku oleh itu, yang ada malah jalan di tempat dan lupa maju.
Biasakan ketika memandang foto seseorang yang terlihat bahagia, kaya dan sukses, berdoalah dalam hatimu agar bisa berhasil seperti mereka dan berhentilah mendumal dalam hati, “enak ya jadi dia.”
ADVERTISEMENTS
5. Sulit mengatur keuangan
Kesalahan yang sering dilakukan generasi millennial ketika telah berhasil adalah kesulitan mengatur keuangan. Parahnya, mereka tidak dapat menyisihkan pendapatannya sebagai dana tak terduga alias digunakan untuk hal-hal yang bersifat pribadi dan hura-hura. Imbasnya, saat mereka dihadapkan situasi tidak terduga seperti Covid-19, mereka kesulitan menjalankan pekerjannya.
Dengan demikian, ada baiknya mulai dari sekarang menyisihkan sebagian pendapatan ke dalam tabuangan yang bisa digunakan sewaktu-waktu sangat dibutuhkan, misal untuk menambah biaya pernikahan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”