Bosan Dengan Pertanyaan Klasik Lebaran? Saatnya Kamu Datang Dengan Pertanyaan yang Berkualitas

ADVERTISEMENTS

1. “Kamu Volunteer di Organisasi A ya? Cerita-cerita dong!”

Volunteer

Volunteer via https://iprice.co.id

Daripada membuat ponakan atau sepupu kamu kesal karena disodorin pertanyaan “Kapan kerja?”, mendingan kamu menanyakan tentang pengalaman volunteeratau kegiatan yang sedang mereka jalani. Misalnya sepupu kamu sedang sibuk organisasi tentang anti-bullying,daripada kamu nanya “Kok nggak kerja?” lebih baik nanya “Gimana organisasi kamu? Lancar?”.

Pertanyaan “Kapan kerja?” bisa jadi hal sensitif yang seharusnya tidak perlu dibicarakan, apalagi bila kamu mengetahui saudara kamu sudah menganggur lama. Daripada kepo kenapa dia nggak kerja-kerja lebih baik menanyakan kegiatan atau hobi yang sedang mereka geluti. Hal ini juga sebagai bentuk apresiasi kamu atas kegiatan mereka. Kesuksean itu tidak hanya ditandai dengan berhasil kerja di mana dengan gaji berapa kok, tapi juga seberapa besar kontribusi seseorang terhadap masyarakat banyak.

Hal ini juga berlaku pada kamu-kamu yang suka nanyain gaji nih… Daripada nanya soal gaji yang sebenarnya tidak sopan dan melanggar privasi, lebih baik nanya-nanya soal skill kerjaan kan? Siapa tau dari bahasan tersebut muncul ide untuk buka bisnis bareng-bareng atau menemukan peluang pekerjaan baru. Bahas-bahas yang bikin diri kita makin maju aja, nggak usah bahas-bahas tentang gaji yang cuma bikin iri-irian.

ADVERTISEMENTS

2. “Kemarin Liburan ke Hong Kong ya? Ceritain dong Pengalaman Seru di Sana!”

Sebagai sanak saudara yang baik, seharusnya kita diam-diam memperhatikan kegiatan yang dilakukan oleh saudara kita. Misalnya saudara kamu yang bulan kemarin habis liburan ke Hongkong, tanyakan saja pengalaman seru dia saat di sana. Seperti makanan apa saja yang enak di Hong Kong, ada festival apa saja, bagaimana kultur dan budaya sana, dan sebagainya.

Saudara kamu pasti dengan antusias menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut karena pengalaman travelingmerupakan pengalaman yang pantas untuk dibagi-bagikan ke orang lain. Daripada bertanya pengalaman pahit nan menohok seperti “Gimana skripsinya?”, mending tanya pengalaman jalan-jalan kan?

ADVERTISEMENTS

3. “Kapan Liburan Bareng Rame-Rame?”

Sebenarnya pertanyaan ini masih nyambung dengan pertanyaan sebelumnya. Daripada melempar pertanyaan yang bikin geregetan seperti “Kapan nikah?” mending melempar pertanyaan “Kapan kita liburan bareng?” ke sanak saudara. Pasti om, tante, kakek, nenek, bude, pakde pada antusias menjawabnya. Mengingat kalau kamu dan keluarga besar paling ketemu hanya setahun sekali saat lebaran, mending dibahas ramai-ramai kapan bisa liburan sekeluarga bareng ponakan-ponakan dan cucu-cucu. Momen lebaran ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk membahas liburan keluarga, jangan lupa untuk direalisasikan ya!

ADVERTISEMENTS

4. “Wah Wajahnya Bersihan, Pake Skincare Apa?”

Perawatan Wajah

Perawatan Wajah via https://www.pexels.com

Dibandingkan memberi pertanyaan yang bikin kepercayaan diri merosot seperti “Kok sekarang jerawatan?” atau “Kok gendutan?” lebih baik kamu menanyakan tips-tips kecantikan dari anggota keluarga kamu yang memiliki kulit yang sehat dan bersih. Misalnya sepupu kamu yang tiap ketemu kulitnya semakin glowing tanpa tambahan highlighter, tanyakan saja produk skincareapa yang dia pakai, beli di mana dan khasiatnya apa saja.

Melempar pertanyaan-pertanyaan tersebut pasti tidak akan membuat sepupu kamu tersinggung, malah bersenang hati membagi trik-triknya untuk mendapatkan kulit wajah yang lebih cerah dan sehat. Kamu juga bisa menanyakan tentang baju lebaran yang mereka pakai seperti beli di mana dan tips-tips biar bisa tampil stylish.

Siapa tau dari pembicaraan ini kamu jadi tau brand pakaian apa yang sedang ngetren dan di mana kamu bisa membelinya. Mereka pasti senang jika ditanya hal-hal yang membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka. Sehingga big NO NO ya mempertanyakan “Kok sekarang jadi gendutan?” dan sebagainya.

ADVERTISEMENTS

5. “Tante, Makanannya Enak… Boleh Bagi Resepnya Nggak?”

Ayam Bakar

Ayam Bakar via https://www.pexels.com

Kumpul bareng keluarga besar pas lebaran pasti identik dengan melimpahnya makanan dan minuman di rumah kerabat. Entah itu di rumah tante, budhe, atau rumah nenek kamu, jangan sungkan-sungkan untuk memuji makanan yang disediakan oleh pemilik rumah. Tanyakan juga resep apa yang mereka gunakan untuk membuat makanan seenak itu.

Dengan melempar pertanyaan seputar makanan atau minuman, sang pemilik rumah alias kerabat kamu pun pasti senang karena masakan mereka dipuji. Tentu mereka akan dengan senang hati membagi resep-resep makanan kepadamu. Kamu juga bisa sekalian belajar masak bareng mereka kan?

ADVERTISEMENTS

6. “Mana Instagram Kamu? Sini Aku Follow!”

Coba jujur, siapa di antara kamu yang nggak follow media sosial saudara sendiri? Pasti banyak kan? Daripada kamu kepo nanyain “Mana pacarnya?” mendingan tanya nama sosial media mereka. Dengan begini hubungan kamu dengan saudara kamu menjadi semakin akrab kan. Kalian juga bisa merekam Instastory bersama dan mengunggah postingan foto kalian ramai-ramai.

Perlu diketahui menanyakan pacar saat lebaran kadang bisa menjadi pertanyaan yang bisa memecah belah persatuan, karena ternyata saudara kamu sudah jomblo kelamaan. Daripada melempar pertanyaan soal pacar, mendingan kepo soal hobi dan media sosial saudara kamu sehingga kamu bisa selalu keep in touchbareng mereka. Tentu menjadi hal yang menyenangkan punya saudara-saudara yang akrab, bukan?

Nah demikian sederetan topik yang bisa kamu lempar atau kamu tanyakan waktu acara halal bil halal bersama keluarga besar nanti. Ingat! Pertanyaan-pertanyaan klasik “Kapan nikah?”, “Calonnya mana?” Merupakan bentuk tindakan bullying, sudah saatnya kita memutuskan rantai pertanyaan ini dengan mengalihkan topik pembicaraan dengan pertanyaan-pertanyaan baru! Merdeka! Merdeka!

Saya dari Tim iPrice Indonesia mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri bagi kalian yang merayakan!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini