Gambar atau image di dalam sebuah artikel itu ibarat wajah manusia. Kenapa? Karena bisa merepresentasikan suasana pun keadaan dari seluruh badan. Lagi marah, ngambek, seneng, atau kecewa, semua bisa tergambar jelas di bagian wajah tersebut.
Sama halnya dengan sebuah gambar atau image pada sebuah artikel. Bisa mewakili keseluruhan suasana yang coba dibangun di dalam tulisan. Apakah motivatif, informatif, sedih, senang atau bahkan kekecewaan.Â
Karena itu, memilih gambar (apalagi gambar utama atau feature image) dalam sebuah artikel itu nggak boleh main-main. Harus mempertimbangkan banyak faktor agar mampu mewaliki isi artikel plus menambah sisi menarik calon pembaca. So, without any further, #BocoranEditorCommunity kali ini mau bahas soal pemilihan gambar biar artikelmu makin manis lagi. Bonusnya artikelmu makin banyak yang baca dan kamu jadi makin semangat nulis deh jadinya~
Â
ADVERTISEMENTS
1. Pertama, gambar harus SEMPURNA: nggak blur, nggak pecah, dan yang paling penting berwarna!
Meski ada ungkapan Nggak ada yang sempurna di dunia tapi dalam pemilihan gambar, kamu harus sesempurna mungkin ya! Dalam konteks ini, gambar yang sempurna meliputi nggak blur, nggak pecah dan memiliki warna-warna sehingga lebih menarik pembaca.
Gimana milih gambar yang nggak blur?
Tipsnya gampang, kamu cukup fokuskan melihat pada suatu gambar. Jika objek utama yang ingin kamu tampilkan ternyata nggak jelas, mending skip aja. Itu jelas blur soalnya.
Kalau ada gambar yang bagus tapi pecah, kak?
Gambar yang pecah biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dan pixels yang sedikit. Kalau kamu mencari gambar dengan cara langsung mengetik di Google, biasanya buanyak banget gambar yang pecah seperti ini. Makanya Hipwee merekomendasikan beberapa situs penyedia gambar HD tanpa berbayar.
Seperti Unsplash, Pexels, Pixabay, Stocksnap, dan masih banyak lagi.
Kenapa sih kak harus berwarna?
Jawabannya sederhana, karena gambar berwarna akan lebih menarik calon pembaca. Kalau mereka udah kepincut di gambar utamamu kan, artikelmu juga bakal dibaca juga. Gitu~
Â
ADVERTISEMENTS
2. Kedua, ada aturan khusus kalau kamu mau menggunakan gambar dari situs penyedia gambar atau sebuah website di internet
Karena menggunakan gambar atau hasil karya milik orang lain, ada beberapa aturan yang perlu banget kamu perhatikan. Meski sedikit ribet di awal, tapi nantinya kamu akan lama-lama terbiasa.
1. Cantumkan nama kreator/fotografer/illustrator/pencipta dari gambar yang kamu gunakan di kolom keterangan. Ini merupakan bentuk apresiasi untuk para kreatornya.
Penulisannya bisa seperti ini:Â
Photo by Agung Pandit Wiguna on Pexels atau Photo by Hipwee/Panggah Budi Santoso
2. Cantumkan juga link tempat kamu mengunduh gambar tersebut di internet. Ingat ya, cantumkan keseluruhan link agar langsung menuju laman tempat kamu mengunduh.
Misal: https://www.pexels.com/photo/adult-architecture-art-city-2573543/
Kamu disarankan untuk mencari gambar pendukung melalui situs penyedia gambar gratis, seperti Pexels. Jadi sebisa mungkin hindari sumber gambar yang berasal dari media lain, apalagi kalau sudah ada watermark-nya.
ADVERTISEMENTS
3. Ketiga, pengambilan gambar dari media sosial sendiri atau orang lain
Kalau mau menggunakan gambar hasil jepretan sendiri, sangat diperbolehkan. Atau kalau kamu ingin menggunakan gambar yang udah diunggah di media sosialmu, itu juga boleh banget. Penulisan kredit bisa kamu cantumkan nama media sosialmu dan gunakan link yang menuju unggahan gambar tersebut di media sosialmu.
Hal ini juga perlu kamu lakukan ketika kamu ingin menggunakan gambar milik orang lain di media sosial. JANGAN LUPA tuliskan nama sang pemilik gambar atau akun media sosialnya. PLUS cantumkan link menuju gambar tersebut diunggah.
Penulisannya bisa seperti ini:
Credit: Photo by @arintyawidd on Instagram
Link: https://www.instagram.com/p/Bq4d5-DAjnL/
Selain itu, usahakan kamu udah minta izin dulu ya ke si empunya gambar atau foto yang ingin kamu gunakan. Oh iya satu lagi, please banget hindari menuliskan link sumber hanya www.instagram.com ya. Kelihatan kamu males banget mencantumkan sumber soalnya~
Â
ADVERTISEMENTS
4. Keempat, soal penggabungan gambar dengan sistem kolase. Penting banget ini~
Seringkali kita dihadapkan dengan penggunaan gambar yang digabung menjadi kolase pada feature image sebuah artikel. Nah kalau kamu ingin menggunakan gambar dengan sistem kolase, Hipwee ada sedikit tips khusus nih dari penulisan nama kreator dan pencantuman link sumber. Misalnya seperti ini:
Credit: Kolase gambar dari Agung Pandit Wiguna dan Min Anh on Pexels
Link: merujuk pada salah satu gambar. Misal: https://www.pexels.com/photo/woman-wearing-white-lace-wedding-dress-near-white-curtain-2085521/
Â
ADVERTISEMENTS
5. Kelima, kita bahas tuntas yuk soal ukuran gambar yang sebaiknya kamu gunakan saat menulis di dashboard Hipwee Community!
Biar proses produksi artikelmu lancar jaya, kini saatnya kamu mengetahui ukuran-ukuran gambar di Hipwee Community. Siap? Go!
Untuk feature image atau gambar utama, file maksimal berukuran 500 Kb
Untuk gambar di dalam listicle, file maksimal berukuran 100 Kb
Kak, gambar pilihanku udah sempurna, tapi ukurannya 5.6 Mb. Itu gimana ya?
Tenang aja, kalau gambar pilihanmu udah sempurna, kini saatnya kamu sesuaikan ukurannya. Caranya gampaaang banget. Kamu bisa mengubah ukuran gambarmu melalui website gratis di internet, misalnya: PicResize. Atau kamu juga bisa menggunakan aplikasi seperti Photoshop bahkan Paint sekalipun! Gimana, gampang kan?
Kalau kamu ada pertanyaan lebih lanjut, silakan colek-colek tim Hipwee Community ya! Bisa melalui email di community@hipwee.com atau langsung DM aja ke Instagram kami di @hipweecommunity.
Lots of love,
Your favorite Editor Community