Siapa di sini yang sekarang sudah menginjak kelas XII SMA? Pasti lagi galau ya. Galau menentukan mau melanjutkan kuliah di mana. Wajar kok kalau kalian galau. Kelas XII itu fase peralihan dari bangku SMA menuju bangku perkuliahan. Fase di mana dihadapkan berbagai pilihan yang akan menentukan masa depan.
Biasanya selain galau menentukan universitas mana yang akan dipilih, kegalauan lainnya adalah terkait masalah jurusan. Kegalauan ini biasanya timbul, pertama, tidak mempersiapkan dari jauh-jauh hari mau melanjutkan kuliah di mana. Sehingga ketika sudah masuk kelas XII mengalami kebingungan.
Kedua, dihadapkan oleh dua pilihan jurusan yang sama-sama ingin di ambil. Ketiga, ada perbedaan pendapat dengan orang tua. Orang tua ingin di jurusan A, sedangkan kita maunya di jurusan B. Hal krusial yang sering menjadi sumber kegalauan dalam menentukan jurusan adalah terkait prospek kerja setelah lulus.
Di titik ini juga yang sering menjadi sumber perbedaan pendapat antara orang tua dan anak dalam menentukan jurusan. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam menghilangkan kegalauan terkait menentukan jurusan kuliah.
Kalau sebabnya karena perbedaan pendapat dengan orang tua, maka silahkan dikomunikasikan dengan baik-baik bersama orang tua. Kalau masalahnya karena bingung menentukan di antara dua pilihan atau belum punya pilihan, bisa konsultasi ke guru, teman, atau riset terkait jurusan yang diinginkan.
Salah satu jurusan yang mungkin kurang terkenal dan diminati oleh mereka yang kelas XII adalah jurusan Ilmu Gizi. Pada dasarnya di jurusan ini yang akan dipelajari adalah terkait pentingnya nutrisi pada tubuh manusia, kandungan gizi dalam sebuah makanan atau minuman, bagaimana pola hidup yang sehat, dan masih banyak lagi.
Kemudian, masuk ke pertanyaan intinya, apa saja prospek kerja lulusan jurusan Ilmu Gizi?
ADVERTISEMENTS
1. Konsultan gizi
Prospek kerja pertama yang nantinya bisa kalian dapatkan setelah lulus adalah menjadi konsultan gizi. Apa saja yang akan dikerjakan? Biasanya konsultan gizi yang berada di perusahaan, akan mengurusi masalah jumlah nutrisi yang cocok dikonsumsi manusia di dalam makanan atau minuman.
Bukan hanya di perusahaan, kalian juga bisa menjadi konsultan gizi semisal di pusat kebugaran. Nantinya yang akan dikerjakan terkait dengan memberikan saran seperti bagaimana cara menurunkan berat badan, membentuk masa otot dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENTS
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Yup, lulusan ahli gizi juga bisa menjadi PNS. Penempatannya pun beragam, bisa di rumah sakit, dinas kesehatan, ataupun BPOM. Kalau di rumah sakit, kalian akan mengurus dan memberi saran terkait gizi pada pasien.
Di institusi pemerintah seperti dinas kesehatan atau BPOM, di sana kalian akan mengurusi masalah kelayakan suatu produk dari segi kandungannya agar bisa mendapatkan izin edar.
ADVERTISEMENTS
3. Akademisi seperti peneliti atau dosen
Buat kalian yang punya passion dalam mendidik tapi mau mengajar di luar pelajaran yang ada di jurusan keguruaan, tenang saja. Lulusan ilmu gizi bisa menjadi pendidik seperti dosen.
Atau yang suka dunia akademisi namun kurang tertarik menjadi dosen, kalian bisa menjadi peneliti, yang nantinya hasil penelitiannya bisa memberikan kontribusi dalam perkembangan Ilmu Gizi.
ADVERTISEMENTS
4. Bekerja di hotel atau kapal pesiar
Pernah membayangkan ahli gizi bekerja di hotel? Atau bekerja di kapal pesiar? Ternyata ahli gizi bisa bekerja di dua tempat tersebut. Alasannya karena pasti hotel-hotel berbintang 4 atau 5 kapal pesiar membutuhkan ahli gizi agar makanan yang mereka sajikan memiliki kualitas yang baik untuk para tamu mereka.
ADVERTISEMENTS
5. Pengusaha
Ahli gizi juga bisa menjadi seorang pengusaha. Semisal membuka usaha katering yang pelanggannya adalah kalangan tertentu, seperti olahragawan, orang yang diet, atau memiliki penyakit khusus. Orang-orang tersebut membutuhkan ahli gizi agar kandungan gizi dalam makanan mereka terjaga.
Bagaimana? Masih galau? Atau sudah sedikit tercerahkan? Sudahi galaumu, mari meraih cita-cita dengan penuh semangat.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”