Bahagia itu dijemput, diciptakan, bukan diharapkan dan ditunggu. Bahagia itu berasal dari dalam diri kamu, bukan dari orang lain. Kamu hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri, ya, satu-satunya yang bisa membawa bahagia di tengah-tengah kehidupanmu hanyalah kamu. Jadi, berhentilah berharap kebahagiaan dari orang lain yang mungkin sama sekali tidak peduli padamu.
Untuk menciptakan bahagia memang sedikit sulit, butuh pengorbanan akan ada hal-hal yang harus kamu lepaskan. Tapi sekalinya kamu bisa terlepas dan tidak terikat, kamu bisa merasakan bahwa kamu patut mendapatkan kebahagiaan sejak awal. Sekarang, beranikah kamu menciptakan bahagiamu sendiri?
Jika berani, apakah kamu mampu untuk melepaskan hal-hal berikut ini? Apabila, ya, maka simak sampai poin ke enam. Keep scrolling!
ADVERTISEMENTS
1. Hal-hal di masa lalu yang tidak dapat diubah
Mampukah kamu mengikhlaskan hal-hal di masa lalu yang jauh sudah tertinggal di belakang?
Dalam hidup ini, memang akan kita jumpai hal-hal yang sama sekali tidak dapat kita ubah. Misal, kegagalan dalam menjalin hubungan. Apabila bisa memutar kembali waktu, barangkali kamu ingin sekali tidak bertemu dengan sosok yang membuat hatimu karam dan mati rasa. Sayangnya, tidak bisa. Kamu harus menikmati tahap demi tahap proses menyakitkan untuk bisa berdiri seperti hari ini.
Maka, meskipun tidak dapat diubah, satu-satunya cara yang bisa kamu lakukan adalah menerima dan mengikhlaskan. Tidak mudah, dibutuhkan usaha dan kelapangan hati. Tapi, sekalinya bisa melakukannya, semoga bahagia selalu merundungimu di setiap langkah.
ADVERTISEMENTS
2. Kebiasaan meragukan kemampuan diri sendiri
Kamu bisa, kamu hebat, kamu luar biasa.
Kesalahan kita yang masih sering terbawa-bawa sampai detik ini adalah meragukan kemampuan dan kualitas diri. Padahal, bagi orang lain, kamu adalah sosok yang sangat luar biasa hebat bahkan boleh jadi kamu adalah sumber inspirasi bagi orang lain.
Barangkali apa yang membuatmu meragukan kemampuan dirimu adalah kurangnya rasa percaya diri. Jika demikian, tahukah kamu apa yang membuatmu berdiri tegap saat ini ialah dirimu sendiri? Sesekali kamu boleh meragu, tapi tidak boleh untuk terus-menerus berkubang di dalamnya. Jangan biarkan rasa pesimis menggerogoti hidupmu.
ADVERTISEMENTS
3. Orang-orang beracun yang ada di sekitarmu
Semakin lama kamu bergaul dengan orang-orang beracun, maka semakin menumpuk pula racun yang ada di tubuhmu. Dampaknya, kamu jadi stress sendiri. Jauh dari rasa bahagia dan optimis menghadapi hari.
Mau tidak mau, suka tidak suka, kamu harus segera mencari cara untuk menjaga jarak dari orang-orang beracun yang ada di sekelilingmu. Kamu ingin bahagia, bukan? Unfollow, unfriend, blocked, mute atau hide adalah pilihan terbaik yang bisa kamu pilih. Jangan pikir hal itu tidak sopan. Bukankah mereka menebarkan racun padamu juga dikatakan tindakan tidak menyenangkan? Kamu berhak berbahagia, maka jika ingin bahagia segeralah cut off hubunganmu dari orang-orang beracun.
ADVERTISEMENTS
4. Ekspektasi yang tidak realistis
Berekspektasi tanpa diiringi usaha sama saja nonsense. Hanya akan selalu menjadi mimpi di siang hari.
Sekali-kali memang perlu berekspektasi tinggi-tinggi, tapi ingat, semakin tinggi semakin kuat juga usahanya. Apabila tidak ada usaha sama sekali, sementara ekspektasi itu sudah menembus langit keempat, ketika jatuh maka tidak ada ampun sakitnya. Maka, lepaskanlah ekspektasi yang tidak realistis itu dan belajarlah berekspektasi hal-hal yang realistis saja. Jangan lupa, iringi dengan usaha juga do’a.
ADVERTISEMENTS
5. Kebiasaan membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain
Coba tanyakan pada dirimu, apa yang membuatmu puas dari membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain? Mungkin bukannya puas, kamu justru tertekan. Maka, berhentilah. Jauhi diri dari tindakan membanding-bandingkan.
Kamu tuh bukan barang yang dapat dibanding-bandingkan. Setiap orang mempunyai kelebihan sendiri-sendiri, setiap orang punya ciri khas tersendiri. Dan orang lain tidak akan mencari hal-hal yang sama, mereka cenderung mencari yang berbeda dari dirimu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Itu yang membuatmu unik.
Kamu masih ingin bahagia? Mulai detik ini, berhenti membandingkan diri.
ADVERTISEMENTS
6. Hidup berpedoman dengan standar orang lain
Hari gini masih hidup dengan berpaku pada standar orang lain? Yakin, sanggup? Jika kamu sanggup, lanjutkanlah. Tapi bila tidak sanggup, mungkin akan sedikit gila karena dipaksa untuk terus mengikuti standar yang diterapkan orang lain. Pikiranmu akan terus berpacu memenuhi standar tersebut, padahal kamu tahu diri tidak mampu.
Untuk apa dilanjutkan?Hidup bahagia itu sejatinya adalah kamu bisa membuat standarmu sendiri yang mana kamu bisa secara bebas melakukannya dengan caramu sendiri. Kamu tidak diburu deadline, tidak diburu standar, tidak diburu hal-hal yang membuat mentalmu terguncang.
Jadi tahukan harus bagaimana mulai dari sekarang?
Beranikah kamu melepaskan keenam poin di atas dari hidupmu demi sebuah kebahagiaan?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”