Serial F.r.i.e.n.d.s boleh sudah lama berakhir, namun ternyata masih banyak hal relevan yang bisa kita petiik dari karakternya. Buat kamu para cewek yang butuh sosok tangguh untuk menjadi idola, karakter Rachel Green ini sangat cocok untuk menjadi Role Model. Meski dibungkus dalam kisah-kisah yang lucu yang kadang kurang masuk akal, ternyata Rachel Green bisa memunculkan karakter kuat wanita tangguh di usia 20-30an yang akan sangat fun untuk kita kenal.
Berikut ini adalah beberapah hal yang membuat karakter Rachel Green disebut tangguh:
ADVERTISEMENTS
1. Rachel si anak cengeng dan manja memilih lari dari support kekayaan orang tuanya
Pada season pertama, Rachel dikenalkan pada grup pertemanan F.R.I.E.N.D.S di Central Perk sambil mengenakan wedding dress. Ia diceritakan lari meninggalkan tunangan dan keluarganya yang selama ini selalu mendukungnya secara finansial. Rachel lari karena ingin menemukan jati dirinya dan memutuskan tidak menjadi sosok yang mengikuti ekspektasi tradisional dari seorang wanita setelah dewasa yaitu menikah.
ADVERTISEMENTS
2. Rachel berjuang untuk karirnya dari bawah hingga menjadi sukses
Buat kalian yang mengikuti series ini pasti tahu betul bahwa Rachel di season 1 diceritakan sangat berbeda di season 10. Karakternya diceritakan dimulai dari tidak pernah bekerja dan menjadi pelayan kafe Central Perk, hingga di akhir memiliki karir yang gemilang sampai mendapat tawaran kerja di Paris. Rachel si gadis cengeng dan manja ini mengikuti mimpinya mencapai pekerjaan yang sangat diinginkannya dengan pantang menyerah.
ADVERTISEMENTS
3. Menjadi single mother yang tangguh
Rachel diceritakan melahirkan bayi perempuan yang merupakan hasil kesalahannya di one night stand dengan Ross, sahabatnya yang dulunya pernah menjadi kekasihnya. Namun Rachel tidak langsung memutuskan untuk menikah dengan Ross sebagai jalan keluar yang termudah untuk mendukug mental dan finansialnya. Rachel memilih menjadi single mother yang berjuang untuk Emma, anaknya.
ADVERTISEMENTS
4. Mematahkan stigma bahwa wanita yang sudah memiliki anak performa kerjanya akan menurun
Meski kesetaraan gender sudah berkembang dewasa ini, stigma bahwa kehamilan merupakan awal dari kematian karir wanita memang masih ada di dunia ini. Namun dalam series ini diceritakan bahwa Rachel terus menjalani kehidupannya yang biasa sebagai wanita karir. Ia terus berjuang dalam karirnya, memiliki kehidupan sosial yang baik dengan dukungan terus dari Ross dan teman-temannya. Ia tidak pernah berpikir untuk berhenti dari pekerjaannya meski ia baru saja memiliki bayi.
Rachel diceritakan sangat tangguh dan kuat menjadi seorang single mother sambil tetap mempertahankan karirnya yang stabil. Mungkin jika diaplikasikan dalam kehidupan nyata, hal ini memang sulit sekali terwujud. Namun hal terbaik yang bisa kita petik dari situasinya saat itu adalah wanita tetap bisa menjalankan perannya sebagai pekerja yang sukses sekaligus menjadi sosok ibu yang baik.
ADVERTISEMENTS
5. Tangguh dengan tetap terlihat feminin
Perkembangan karakter Rachel menunjukkan kita bahwa untuk menjadi perempuan kuat ia tidak berusaha untuk meninggalkan sisi kewanitaannya. Rachel diceritakan sangat bagus dalam penampilannya mulai dari gaya rambut dan berpakaiannya meski dalam episode tertentu ia tampak sangat berantakan.
Karakter Rachel Green ini sangat relevan dengan kisah-kisah para wanita di usia 20-30 tahunan saat ini. Dari situ kita bisa belajar bahwa jika kita mempunyai mimpi dan terus berusaha, kita akan bisa mencapai tujuan yang memuaskan daripada hanya mencari jalan keluar yang mudah. Dia memilih takdirnya sendiri. Tidak heran jika Rachel Green dijadikan salah satu tokoh feminist paling dikenal di dunia.
Kalau Rachel Green bisa, kamu juga pasti bisa! Selamat hari Perempuan Internasional!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”