Minggu ini dunia digemparkan dengan meninggal sang legenda, Stan Lee. Ya, seluruh penggemar kisah superhero tentu merasa kehilangan sang kreator banyak sosok superhero ini.
Siapa yang tak kenal Superman dengan kemampuan terbang dan tubuh anti pelurunya? Siapa juga yang tak kagum dengan mobil keren ala Batman? Atau siapa di masa kecil yang sempat bermimpi bisa memanjat dinding layaknya Spiderman? Memiliki wajah rupawan, terkenal, disegani banyak orang, serta yang terpenting punya kekuatan super yang orang biasa tidak punya. Itulah sekilas gambaran dari sosok superhero.
Deretan kisah superhero telah lekat dalam ingatan kita sejak kecil bahkan sampai sekarang. Tidak peduli apakah kamu benar-benar mengikuti kisah mereka dari mulai komik sampai film atau sama sekali tak pernah membaca dan menonton kisah superhero, yang pasti nama dan gambaran sosok mereka akan kamu ingat betul.
Meskipun semua tokoh superhero hanyalah karangan fiksi, namun bukan berarti tak ada pelajaran yang bisa kita petik dari kisah mereka. Di setiap film superhero, kehadiran musuh dan perjuangan sang pahlawan super untuk mengalahkan musuh adalah plot wajib.
Namun tulisan ini tidak akan membahas bagaimana pertarungan Superhero melawan musuh diluar dirinya, tetapi bagaimana sebenarnya jauh sebelum itu mereka telah lebih dahulu mengalahkan musuh yang jauh lebih tangguh, yaitu mengalahkan diri sendiri.
Ya, superhero menjadi kuat bukan karena kekuatan yang tiba-tiba ada pada diri mereka, tetapi kekuatan itu bisa muncul setelah mereka menang melawan diri mereka, mereka menang melawan penderitaan mereka masing-masing. Berikut adalah deretan penderitaan beberapa superhero yang perlu kamu tahu.
ADVERTISEMENTS
1. SUPERMAN
Superman adalah sosok superhero yang paling familiar. Dengan logo S di dada dan pakaian biru merah serta jubah merah di punggungnya kita bisa dengan mudah mengingat sosok Superman. Kekuatannya hampir tak terbatas, ia bisa terbang, matanya bisa memancarkan sinar laser yang mematikan, bisa mengangkat beban berat, tubuhnya anti peluru, bahkan ledakan bom pun sama sekali tidak memberikan memar sedikitpun di kulitnya.
Dikisahkan bahwa Clark, nama identitas samaran Superman, memang bukan manusia biasa, ia bisa kita sebut alien karena memang asalnya bukan dari planet bumi, melainkan dari sebuah planet yang jaraknya jutaan tahun cahaya dari Bumi. Krypton, di sanalah ia dilahirkan.
Krypton adalah sebuah planet dengan peradaban yang sudah sangat maju, namun saking majunya justru menjadi petaka bagi mereka. Sumber daya planet yang terus menerus digunakan membuat Krypton diambang kehancuran. Alasan inilah yang membuat Jor-El, ayah dari Kal-el, nama bayi Superman, mengirim anaknya yang masih bayi sendirian dalam pesawat kapsul ke planet Bumi karena menurut Jor-El, planet Bumi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Krypton. Benar saja, tak lama setelah Kal-el dikirim ke Bumi, planet Krypton meledak dan hancur lebur. Orangtua Kal-el pun tak luput jadi korban.
Kamu pernah mendengar kisah bayi yang dibuang di panti asuhan atau bahkan di pinggir jalan? Tentu kita merasa sangat iba dengan bayi itu, kita bisa merasakan beratnya penderitaan si bayi karena ditinggalkan orangtuanya. Apalagi dengan bayi Kal-el, ia bukan saja terpisah dari orangtuanya yang telah mati, tapi juga ia terpisah dengan seluruh planet asalnya, terpisah dari ras yang sejenis dengannya.
Masa kecil Kal-El dilalui dengan berat, pesawatnya jatuh ke sebuah kebun milik keluarga Kent di kota Metropolis. Ia pun dipungut dan dibesarkan mereka. Sejak kecil, Clark, begitu orangtua asuhnya memberi nama, sudah menyadari bahwa ia bukan makhluk dari Bumi, namn ia sangat ketakutan dengan kekuatan dirinya.
Clark yang masih kecil merasa terasing dan tersiksa hidup bukan di lingkungan asalnya sehingga ia sering ditertawakan dan bahkan di-bully oleh teman-teman karena tingkah lakunya yang aneh.
Ayah asuh Clark, sangat melarang Clark untuk menunjukkan kekuatan supernya karena dirasa ia masih terlalu kecil dan belum siap untuk menghadapi kemungkinan buruk apabila dunia mengetahui jatidirinya. Clarkpun tak bisa berbuat banyak ketika sang Ayah harus tewas setelah mengorbankan diri untuk menyelamatkan orang-orang dari terjangan angin tornado. Begitulah penderitaan yang harus Clark tanggung sampai ia dewasa dan menjadi Superman.
ADVERTISEMENTS
2. BATMAN
Berbeda dengan Superman dan banyak tokoh superhero lainnya, sosok Batman masih lebih masuk akal karena Batman hanyalah seorang manusia biasa. Batman tidak punya kekuatan yang mustahil layaknya Superman. Semua senjata Batman, ia buat dan modifikasi sendiri, ditunjang dengan kecerdasan otaknya serta kemampuan beladiri yang mumpuni.
Suatu ketika Batman pernah ditanya Barry Allen alias The Flash, "apa kekuatan supermu?" Batman hanya menjawab santai, "Aku kaya".
Ya, Bruce Wayne, nama asli sosok Batman adalah seorang konglomerat. Ia sudah kaya sejak janin. Bruce wayne mewarisi kekayaan Wayne enterprise, sebuah perusahaan multi bidang di kota Gotham yang didirikan oleh kakek buyutnya hingga turun temurun diteruskan keluarga Wayne. Menurut Entertainment Weekly, nilai kekayaan Bruce wayne mencapai Rp 122,5 Triliun ! sebuah angka yang sangat besar bukan?
Sekilas kehidupan Bruce pasti mudah membuat kita iri. Namun, Bruce menjadi Batman bukanlah sebuah perubahan instan. Sudah tahukah kamu jika kelahiran sosok Batman bermula saat Bruce kecil harus menyaksikan dengan mata kepala sendiri ketika kedua orangtuanya, Thomas dan Martha Wayne tewas ditembak seorang perampok di jalanan?
Seorang anak kecil harus mengalami tragedi seperti itu tentu menimbulkan trauma berat. Begitu juga dengan Bruce, ia sangat ketakutan selama bertahun-tahun. Meskipun bergelimang harta dan tinggal di rumah mewah, namun Bruce hanya tinggal berdua dengan pengasuhnya, Alfred.
Bruce bahkan hampir tidak mempunyai teman dekat. Selain trauma atas tragedi orangtuanya, Bruce juga menjadi ketakutan akan berbagai hal seperti ketinggian dan panas api. Tetapi Bruce justru berusaha melawan ketakutan-ketakutannya semua, termasuk ketakutannya akan kelelawar yang akhirnya menginspirasinya untuk menjadi sosok Batman.
ADVERTISEMENTS
3. IRON MAN
Persis seperti Bruce Wayne, Tony Stark sudah jadi konglomerat sejak masih janin. Ayahnya, Howard Stark adalah ilmuwan ternama sekaligus pendiri Stark Industries, sebuah perusahaan produsen dan pemasok senjata-senjata canggih. Kekayaan Stark Industries bersaing dengan Wayne enterprise milik Batman.
Tony bukan saja mewarisi harta orangtuanya, tapi juga mewarisi kecerdasan sang Ayah, bahkan melebihinya. Sayang sekali, Tony remaja sudah harus menjadi yatim piatu setelah sang Ayah dan ibunya tewas dalam kecelakaan Mobil. Hal itu tentu sangat memukulnya.
Di usianya yang cukup beliapun, Tony sudah harus menjadi pimpinan Stark Indutsries. Muda, tampan, kaya raya, dan cerdas pula. Semua kombinasi itu menjadikan Tony sebagai sosok yang cukup angkuh, keras kepala, dan playboy.
Sampai pada suatu ketika, suratan takdir membawa Tony pada peristiwa terburuknya. Saat ia sedang berada di Afghanistan, rombongannya diserang sekelompok teroris hingga hampir menewaskannya. Beruntung Tony ditolong seorang dokter Yinsen yang juga sesama tawanan teroris.
Dadanya dipasang alat elektromagnetik untuk mencegah serpihan besi dan peluru masuk ke Jantung. Awalnya alat itu harus selalu disambungkan ke akumulator sebagai sumber listrik, namun oleh Tony dimodifikasi dengan reaktor act yang sedang dikembangkannya. Ia pun harus menghabiskan sisa hidupnya dengan alat yang terus menancap di dada, karena jika alat itu rusak ia akan mati.
Sejak saat itu pula Tony menyadari bahwa selama ini senjata-senjata yang dibuatnya telah membawa penderitaan pada banyak manusia karena digunakan oleh teroris. Tony berhasil selamat dari tawanan teroris setelah mengembangkan baju besi yang merupakan prototype dari armor Iron Man. Tony pun "hijrah" untuk mengabdikan dirinya menyelamatkan banyak orang dengan menjadi Iron Man dengan dibantu sang kekasih yang mantan sekretarisnya, Pepper pots.
ADVERTISEMENTS
4. CAPTAIN AMERICA
Superhero terkenal lain yang bisa kita jadikan pelajaran ialah Steve Rodgers, atau yang lebih dikenal sebagai Captain America. Captain America adalah superhero yang sangat karismatik. Berwajah rupawan, tubuh yang bukan saja atletis tapi juga memiliki kekuatan, ketahanan, dan kecepatan di atas manusia normal lainnya.
Kemampuan beladiri dan intelgensi Capt, begitu panggilannya, juga sangat mumpuni. Semua superpower itu, Steve Rodgers dapatkan setelah ia menjadi objek ujicoba serum ciptaan seorang ilmuwan, Dr. Joshef Reinsten. Serum itu diciptakan untuk menghasilkan seorang tentara super Amerika Serikat dalam medan perang dunia ke-2.
Meskipun kekuatan supernya didapat dari serum yang disuntikkan ke tubuhnya, bukan berarti Steve serta merta dipilih untuk menjadi Captain America. Ia juga harus melalui penderitaan terlebih dahulu.
Steve muda sangat terobsesi untuk menjadi seorang tentara nasional Amerika Serikat. Saat itu sedang berkecamuk perang dunia pertama, Steve yang melihat perjuangan para tentara, ikut tergugah hatinya untuk turut serta berjuang membela bangsa tercinta.
Namun apa daya, Steve memiliki fisik yang sangat jauh dari kriteria tentara. Tubuhnya kurus kering, pendek, fisiknya sangat mudah lelah, sama sekali tidak punya kemampuan beladiri. Berkali-kali mendaftar seleksi tentara, tentu saja cibiran dan penolakan yang ia dapat. Ia juga acapkali jadi sasaran pukulan bagi teman dan orang lain. Tapi steve memiliki hati dan tekad yang kuat, pernah dalam suatu perkelahian, ia yang sudah babak belur masih berusaha untuk berdiri sambil berkelakar "aku bisa melakukan ini sepanjang hari".
Setelah sekian kalinya, ia berhasil lolos ke akademi tentara. Di akademi pun, ia masih menjadi sasaran cibiran komandan dan rekannya. Hingga suatu ketika, Dr. Reinsten terketuk melihat kebaikan hati Steve dan mantap memilihnya sebagai objek ujicoba serum supernya.
ADVERTISEMENTS
5. SPIDERMAN
Diantara para tokoh sebelumnya, bisa dikatakan Spiderman adalah tokoh superhero yang paling "ngenes". Bagaimana tidak, Superman, Batman, dan Iron man sama-sama kehilangan kedua orangtua kandungnya, begitu juga dengan Peter Parker, nama asli sosok Spiderman.
Tetapi setidaknya Superman, Batman, dan Iron Man lahir dari keluarga yang berkecukupan bahkan lebih. Superman juga masih memiliki sosok Louis Lane sebagai kekasihnya, Tony Stark dengan Pepper Pots, apalagi Batman yang punya banyak deretan wanita dekat meskipun tak pernah benar-benar menjalin cinta yang serius.
Nah, Peter Parker ini memiliki penderitaan yang jauh lebih kompleks. Ayah dan Ibunya tewas dalam tragedi kecelakaan pesawat saat ia masih kecil. Peter pun diasuh oleh Paman dan bibinya, Ben dan May. Sayangnya, orangtua asuh Peter bukanlah dari keluarga yang kaya dan hidupnya serba sederhana. Dengan kondisi itu pula, Peter harus susah payah membiayai kuliahnya dengan menjadi pengantar pizza di kota New York. Di kampuspun, Peter acapkali di-bully teman sekampus karena dianggap culun dan lemah. Meskipun begitu, Peter memiliki kecerdasan dan prestasi akademik yang lumayan.
Sadar kondisinya yang miskin, Peter Parker pun merasa minder untuk menyatakan cintanya pada Mary Jane, gadis yang sudah dicintainya sejak kecil. Pernah suatu ketika, Peter yang telah memiliki kemampuan Spiderman, mengikuti ajang tarung bebas agar bisa mendapatkan uang untuk membeli mobil seperti pria-pria yang dekat Mary Jane.
Penderitaan Peter Parker masih ditambah dengan tewasnya sang Paman Ben di tangan perampok. Sudah miskin, tak ada orangtua, kisah cinta rumit pula. Semua penderitaan itu terus ia bawa hingga ia menjadi seorang Superhero yang sejati.
Diantara para tokoh sebelumnya, bisa dikatakan Spiderman adalah tokoh superhero yang paling "ngenes". Bagaimana tidak, Superman, Batman, dan Iron man sama-sama kehilangan kedua orangtua kandungnya, begitu juga dengan Peter Parker, nama asli sosok Spiderman.
Tetapi setidaknya Superman, Batman, dan Iron Man lahir dari keluarga yang berkecukupan bahkan lebih. Superman juga masih memiliki sosok Louis Lane sebagai kekasihnya, Tony Stark dengan Pepper Pots, apalagi Batman yang punya banyak deretan wanita dekat meskipun tak pernah benar-benar menjalin cinta yang serius.
Nah, Peter Parker ini memiliki penderitaan yang jauh lebih kompleks. Ayah dan Ibunya tewas dalam tragedi kecelakaan pesawat saat ia masih kecil. Peter pun diasuh oleh Paman dan bibinya, Ben dan May. Sayangnya, orangtua asuh Peter bukanlah dari keluarga yang kaya dan hidupnya serba sederhana.
Dengan kondisi itu pula, Peter harus susah payah membiayai kuliahnya dengan menjadi pengantar pizza di kota New York. Di kampuspun, Peter acapkali di-bully teman sekampus karena dianggap culun dan lemah. Meskipun begitu, Peter memiliki kecerdasan dan prestasi akademik yang lumayan.
Sadar kondisinya yang miskin, Peter Parker pun merasa minder untuk menyatakan cintanya pada Mary Jane, gadis yang sudah dicintainya sejak kecil. Pernah suatu ketika, Peter yang telah memiliki kemampuan Spiderman, mengikuti ajang tarung bebas agar bisa mendapatkan uang untuk membeli mobil seperti pria-pria yang dekat Mary Jane.
Penderitaan Peter Parker masih ditambah dengan tewasnya sang Paman Ben di tangan perampok. Sudah miskin, tak ada orangtua, kisah cinta rumit pula. Semua penderitaan itu terus ia bawa hingga ia menjadi seorang Superhero yang sejati.
Superhero sejati adalah mereka yang sudah terlebih dahulu mengalahkan penderitaan sendiri, dan menjadikan kekuatan untuk menolong banyak orang, meminjam lirik lagu Superheroes ciptaan The Script :
When you've been fighting for it all your life
You've been struggling to make things right
That’s how a superhero learns to fly
Every day, every hour
Turn the pain into power
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”