Ketika kalian sudah memasuki kelas 3 SMA dan sebelum mengikuti Ujian Nasional, banyak dari kalian yang pengin masuk universitas impian, tapi masih bingung mau kuliah jurusan apa. Bahkan beberapa dari kalian memilih jurusan yang berprospek baik ataupun yang sedang nge-trend. Salah satu program studi yang sedang nge-trend adalah jurusan arsitektur.
Arsitektur merupakan ilmu merancang lingkungan binaan seperti bangunan, taman, ruang dalam, dan bahkan perkotaan. Arsitektur merupakan multidisiplin, yang nantinya kalian akan mempelajari teknik, seni rupa, sosial-budaya, lingkungan hidup, ekonomi, agama, hukum, dan lain sebagainya. Dan ini merupakan cerita salah satu mahasiswa arsitektur di kota pelajar, Yogyakarta.
ADVERTISEMENTS
1. Selamat! Kalian berhasil lolos masuk jurusan arsitektur
Ketika kalian selesai menjalankan SNMPTN, SBMPTN dan atau Ujian Tulis dan ujian menggambar (di beberapa universitas), lalu ketika pengumumannya sudah dimulai kalian pasti deg-degan ingin melihatnya, dan beberapa dari kalian sampai nangis-nangis takut tidak diterima, bahkan banyak di antara kalian yang berdoa dulu supaya benar-benar keterima.
Dan jika kalian diterima di jurusan arsitektur, maka selamat! Kalian akan menempuh hidup baru sebagai mahasiswa arsitektur yang tugasnya merancang bangunan dan aspek lain (seperti interior atau tata ruang dalam dan lansekap atua taman) dan mahasiswa yang baiknya mengikuti kegiatan di dalam maupun luar kampus (seperti UKM atau Unit Kegiatan Mahasiswa, komunitas-komunitas, dan organisasi kemahasiswaan).
ADVERTISEMENTS
2. Kamu kaget bahwa di arsitektur ada pekerjaan yang kamu kira dikerjakan oleh Teknik Sipil
Ketika kamu bertemu dengan mata kuliah konstruksi, seperti Struktur & Konstruksi, Mekanika Teknik, Fisika Bangunan, Statika, dan lain sebagainya, kamu akan mengira bahwa harusnya mahasiswa Teknik Sipil-lah yang harus mempelajarinya.
Akan tetapi arsiteklah yang bertugas membuat gambar rencana kerja dan detail perencanaan yang merupakan salah satu syarat IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
Sebagai mahasiswa arsitektur, kamu akan pusing tujuh keliling dan rela tidak tidur (bahkan tidak mandi atau makan) membuat denah, potongan, detail pintu-jendela-ventilasi atau kuda-kuda, penulangan kolom-balok, septic tank, pondasi, bak kontrol, tangga, plafon, rencana atap, pola lantai, titik lampu-kelistrikan, saluran air bersih-air kotor, plafon, dan juga aksonometri struktur konstruksi.
ADVERTISEMENTS
3. Arsitektur juga meneliti lahan dibangunnya proyek nantinya
Ternyata arsitektur juga berkaitan dengan sesuatu yang namanya Analisis Tapak, yaitu meneliti atau menganalisis dulu lahan kosong yang nantinya menjadi tempat jadinya proyek rancangan kalian. Mulai dari arah angin, arah utara (merujuk pada arah cahaya matahari), suhu lingkungan atau kebiasaan masyarakat sekitar, drainase (aliran selokan), vegetasi atau tanaman yang tumbuh di lahan tersebut, kontur tinggi-rendahnya tanah, dan lain sebagainya.
Belum lagi ada yang namanya KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), dan GSB (Garis Sempadan Bangunan) yang sudah tertera dalam peraturan undang-undang daerah sekitar dan jika dilanggar bisa kena sanksi lho. Wah! berarti desain kalian nggak bisa sebebas-bebasnya ya. Sabar ya.
ADVERTISEMENTS
4. Akhirnya kalian rela tidak ikut organisasi atau kegiatan kampus demi tugas yang datang setiap pertemuan
Tugas yang selalu datang bagai air mengalir membuat kalian kehilangan waktu untuk diri sendiri dan keluarga atau teman kalian demi menyelesaikan semuanya. Jika diantara kalian yang mengikuti UKM atau organisasi mahasiswa pasti bakal keteteran menyeimbangkan kehidupan akademis dan non-akademis kalian.
Bahkan ada yang rela tidak ikut kegiatan non-akademis demi kelancaran studinya di jurusan arsitektur
ADVERTISEMENTS
5. Beberapa dari kalian salah jurusan karena arsitektur tidak sesuai yang kalian impikan
Akhirnya kalian stres, putus asa, dan berharap tidak melanjutkan kuliah arsitektur alias ingin pindah jurusan. Banyak mahasiswa arsitektur yang pada akhirnya pindah ke jurusan lain, seperti DKV, sosial-humaniora, dan lain sebagainya.
Jika masih ingin bertahan di jurusan arsitektur, kalian pasti ogah-ogahan masuk kelas dan masuk kelas yang SKS-nya paling tinggi agar kalian tetap survive hingga lulus pada tahun yang ke-4.
ADVERTISEMENTS
6. Tetapi yang perlu kalian sadari bahwa arsitektur adalah tentang pola pikir
Arsitektur membentuk pola pikir seseorang yang mempelajarinya menjadi sistematis dan terstruktur dalam berkreasi. Hal tersebut bisa diaplikasikan dalam kehidupan organisasi mahasiswa ataupun kegiatan lainnya.
7. Selain itu, lulusan arsitektur bisa ke mana saja asal mempunyai skill yang sesuai
Arsitektur juga akan membuka sekaligus merubah pandanganmu tentang segala aspek hidup. Jurusan arsitektur dikenal karena lulusannya yang bisa kerja jadi apa saja, di mana saja, kapan saja. Biasanya dalam satu angkatan, hanya 15-25% yang benar-benar jadi arsitek. Nah, sisanya ke mana?
Biasanya yang tidak menjadi arsitek, mereka bekerja sebagai kontraktor (teknik sipil biasanya, tapi arsitek bisa menggagas idenya di situ), developer (kalo lebih senang merancang perumahan real estate), dan profesi lain seperti animator, komikus (kalau memang ada bakat menggambar komik), desainer grafis (jangan salah teman-teman), branding (bisa usaha industri kreatif, seperti factory outlet, furnitur, merchandise, dan lain-lain) dan musisi juga bisa lho, seperti Alm. Chrisye, Tulus, dan Erwin Gutawa (ayah dari Gita Gutawa).
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”