Begini Rasanya Punya Ibu Rasa Kakak, Bangga dan Sebal Jadi Satu

Memiliki seorang Ibu yang umurnya masih bisa terbilang muda, rasanya memang nano-nano. Kamu yang sudah sedewasa ini, namun Ibumu pun belum layak digolongkan dalam golongan tua, memang ada rasa enak dan tidaknya. Selain menjalankan perannya sebagai seorang Ibu, beliau juga mampu menempatkan diri menjadi seorang saudara perempuan, bahkan teman untukmu.

Nah, seperti 6 hal ini pastinya kerap kamu rasakan. Asyik dan sebalnya punya Ibu rasa kakak, yang kadang membuatmu geleng-geleng kepala. Walau begitu, ia tetaplah seorang Ibu yang cinta dan kasihnya sepanjang masa.

1. Karena perbedaan umur yang tak terlalu jauh, Ibu dan kamu kompak soal urusan fashion

kompakan dong ya

kompakan dong ya via https://www.enigma-mag.com

Keuntungan punya Ibu yang umurnya tak terlalu jauh dengan kita, tak lain dan tak bukan adalah selera fashion yang selalu senada. Ibu bisa jadi pemberi masukan yang baik tiap kamu kebingungan memilih baju dan tak jarang, tiap pilihan Ibu begitu membantumu. Beliau juga tak segan mengkritik caramu me-mix and match pakaian untuk pergi main. Awalnya memang menyebalkan, karena kamu mesti masuk lagi ke kamar dan mengganti pakaian. Namun, begitu kamu berkaca kamu akan mengakui bahwa pilihan Ibu selalu bisa diandalkan.

Saat harus jalan berdua dengan Ibu, entah itu pergi belanja atau ke kondangan, gaya Ibu juga tak patut dipertanyakan. Dan tak jarang, Ibu dipuji karena gayanya yang ‘masa kini’. Kamu sebagai anak hanya geleng-geleng kepala.

2. Tidak mau kalah dari anak adalah salah satu ciri khas Ibumu dan kamu hanya perlu maklum

Ibu zaman now

Ibu zaman now via http://anisasojka.com


“Dek, Ibu buatin Instagram dong. Kayanya asyik gitu liat kamu main.”


Ibu Zaman Now, adalah sebutan yang pas untuk Ibumu. Saat anak-anaknya kegirangan main Facebook, Ibu juga langsung minta dibuatkan Facebook. Ketika Facebook mulai ditinggalkan dan beralih ke Instagram, Ibu juga wajib punya Instagram. Jika ditanya alasannya mengapa ingin main sosial media, Ibu selalu menjawab bahwa ingin selalu dekat dan memantau kamu. Beuh, kalau sudah begini, kamu sebagai anak langsung putar otak mencari cara supaya Ibu tidak bisa mengakses akunmu.

Tidak hanya sampai disitu. Saat kamu tidak di rumah untuk melakukan aktifitas sosialmu seperti bermain dan sekolah, selesai menjalankan kewajibannya di rumah, Ibu langsung tancap gas untuk arisan atau sekadar kumpul-kumpul cantik bersama teman-teman masa sekolahnya dulu. Wah, kamu mulai kalah popular dibanding Ibumu sendiri.

3. "Oh, Itu Ibunya? Aku kira kakaknya." Sering terdengar di telingamu

Namanya juga punya Ibu rasa Kakak. Orang-orang lebih sering mengira Ibumu sebagai kakakmu karena memang persamaan wajah dan perbedaan umur yang tak teramat jauh. Tak hanya karena faktor umur, dandanan dan cara berpakaian Ibumu yang selalu kekinian juga membuatnya jadi lebih cocok jadi seorang kakak dibandingkan Ibu untukmu. Pujian awet muda dan Ibu kekinian pun selalu mampir untuk Ibumu. Alhasil, kamu jadi punya cita-cita menikah dan memiliki anak di usia muda supaya dipandang awet muda terus. Iya bukan? Hayo ngaku…

4. Ketika Ibu dan kamu bertengkar hebat, pembuktian bahwa ikatan kian erat

makin sayang Ibu

makin sayang Ibu via http://www.nadiaalbano.com

Ibu dan anak memang tidak selalu sepaham. Akan ada masanya kalian bertengkar walau hanya karena masalah sepele. Seperti kamu yang selalu malas menjalankan tugasmu mencuci piring, atau ketika Ibu yang kerap meminjam alat make up-mu namun lupa untuk mengembalikannya. Juga tidak terelakan ketika kamu dan Ibu saling ngotot mempertahankan pendapat.

Hei, justru di situlah kenikmatannya. Tanpa kamu sadari, pertengkaran itulah yang semakin mendewasakan dan juga mempererat hubunganmu dengan Ibu. Ketika kamu dan Ibu sama-sama saling menyadari kesalahan masing-masing, mau memaafkan dan menerima, kalian akan kembali berbaikan seperti semula bahkan lebih menyayangi satu sama lain daripada sebelumnya.

5. Ketika teman tidak selalu ada di sampingmu, berbeda dengan Ibu yang selalu punya waktu untukmu

yang tetap tinggal

yang tetap tinggal via http://www.craveonline.com

Ada beberapa saat di mana teman yang kita kenal tidak selalu ada di sisi, atau ketika ada sebuah masalah yang tidak bisa kamu percayakan kepada teman-temanmu dan jawaban dari segala keluh kesahmu saat itu adalah Ibu.


“Ibu adalah ia yang tidak akan pergi meski yang lain mencaci. Yang akan tetap ada meski waktu tak lagi memihak. Dan yang akan selalu ada ketika yang lain pergi.”


Walau terkadang jawaban yang Ibu berikan terdengar keras dan sukar kamu jalankan, namun Ibu adalah seseorang yang paling mengenalmu, di antara nasihat demi nasihat yang lebih terdengar seperti amarah itulah terselip jalan keluar yang akan membantumu.

Seorang Ibu tetaplah seorang Ibu. Meski umurnya tak terpaut sangat jauh denganmu, ia adalah seseorang yang tetap paling peduli padamu. Walau sering tak mau kalah eksis denganmu, namun Ibu tetaplah seorang Ibu yang senantiasa mendahulukan kepentingan anak-anaknya dibandingkan kepentingannya sendiri. Salam, peluk dan cium untuk Ibumu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Girl-just-wanna-have-fun