Beda Wanita Saat Menjadi Pacar dan Seorang Istri

“Wanita adalah kesatuan yang indah dari tiga peran penting dalam hidup pria-nya.
Yang pertama, sebagai kekasih.
Yang kedua, sebagai sahabat.
Dan yang ketiga, sebagai ibu bagi anak-anaknya.
Seorang pria tidak membutuhkan wanita petengkar di dalam rumahnya.
Dia ingin manja dan menyerah kepada wanita yang memelihara dan membangunnya menjadi pemimpin kehidupan yang besar.
Pria bermasa-depan besar selalu manja kepada wanitanya “
Mario Teguh – Loving you all as always

<>1. Pendapat

Diskusi via http://youqueen.com

Saat menjadi pacar, wanita mungkin sering bersikap egois dan menang sendiri, tetapi ketia ia menjadi seorang istri ia akan meminta pendapat suami sebelum memutuskan sesuatu.

<>2. Sikap

Ibu rumah tangga via http://us.images.detik.com

Pada saat menjadi pacar, terkadang wanita suka jalan-jalan dan menghabiskan waktu bersama pacar. Tetapi ketika menjadi seorang istri wanita akan melakukan banyak kegiatan dirumah seperti mencuci, memasak, membersihkan rumah dan menyiapkan kebutuhan sang suami. Tak ada waktu untuk bersantai atapun sekedar jalan-jalan. Karena ia sadar tugasnya sebagai seorang istri.

<>3. Keuangan

Menabung via http://assets.tabloidnova.com

Saat pacaran, wanita terkesan boros yang membuat pria mengeluh dan menanyakan kenapa ini itu dibeli. Berbeda dengan saat menjadi istri, ia akan berhemat dan menabung demi masa depan. Tidak jarang seorang istri lebih memeilih menabung ketikaada uang lebih, karena ia ingin membelikan hadiah istimewa untuk sang suami, seperti kemeja, jas atau celana panjang yang paling dibutuhkan suaminya.

<>4. Perhatian

Cemas via http://us.images.detik.com

Keika pacaran, wanita mengomel apabila pacarnya telat datangkarena ia tak suka menunggu lama, tapi saat menjadi seorang istri iakan menunggu sang suami sampai ia pulang. Apabila sang suami telat pulang, ia akan bertanya dengan wajah cemas "kau kemana? aku khawatir"

<>5. Berat Badan

Ibu Hamil via http://us.images.detik.com

Dan ketika pacaran, wanita cenderung mementingkan bobot tubuhnya yang berat sedikit saja menjadi masalah, tetapi ketika ia menjadi seorang istri ia tak lagi mementingkan badannya yang bertambah karena ia sadar bobot tubuhnya yang semakin berat karena di perutnya terdapat seorang manusia baru, buah hatinya.

Jadi, masih mau mengatakan bahwa wanita itu lemah, manja dan egois?