Buat para penikmat film, khususnya film Hollywood, nama Crazy Rich Asians pasti nggak asing lagi di telinga. Film garapan sutradara Jon M. Chu ini dirilis pada bulan September 2018 kemarin di Indonesia dan menarik perhatian banyak orang, terutama pencinta film bergenre romance-comedy.
Crazy Rich Asians sendiri sebetulnya diadaptasi dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Kevin Kwan dan diterbitkan di tahun 2013. Film ini dibintangi oleh Constance Wu (sebelumnya terkenal melalui serial Fresh Off The Boat) dan Henry Golding sebagai protagonisnya, dan Michelle Yeoh sebagai antagonis utama dalam cerita.
Selain mereka bertiga, Crazy Rich Asians juga menampilkan bintang-bintang hebat seperti Gemma Chan, Ken Jeong, dan Awkwafina yang awalnya melejit melalui lagu-lagu bergenre hip-hop yang cenderung kontroversial, seperti My Vag dan NYC Bitche$.
Meskipun cerita dasarnya sederhana dan cenderung sinetron-alike–pria kaya, wanita cantik tetapi sederhana, dan ibu sang pria yang “jahat”, alur kisah Crazy Rich Asians dikemas secara unik dan menarik. Selain itu, akting para pemerannya pun membuat cerita tidak terasa membosankan, terutama dengan tingkah laku karakter Peik Lin dan keluarganya yang bikin kita ketawa.
Nah, buat kalian yang udah nonton film Crazy Rich Asians, ada beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dari film ini melalui karakter-karakternya. Disadari atau tidak, setiap karakter menyampaikan pesan yang cukup penting dan relevan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi mungkin kita lewati. Berikut adalah pesan-pesannya!
ADVERTISEMENTS
1. Nick Young: Cinta Berhak Diperjuangkan
Meskipun sebelumnya tidak banyak terekspos di Indonesia, popularitas Henry Golding meningkat cukup drastis melalui perannya sebagai Nicholas (Nick) Young di Crazy Rich Asians di kalangan audiens Indonesia. Aktor keturunan Inggris dan Melayu Iban ini sebelumnya terkenal sebagai model dan host sebuah acara televisi di Malaysia.
Di film, Nick Young pada awalnya digambarkan sebagai sosok dosen "sederhana" di mata Rachel Chu (Constance Wu), hingga akhirnya Rachel sadar bahwa di "kampung halamannya"–Singapura, Nick berasal dari salah satu keluarga terkaya di negara Merlion tersebut. Hubungannya dengan Rachel ditentang oleh ibunya, Eleanor Young (Michelle Yeoh) karena Rachel bukan berasal dari "golongan" mereka.
Meskipun ditentang, Nick berusaha berbaikan dengan Rachel dan melamarnya. Sempat ditolak, Nick tetap berusaha mengejar Rachel (setelah akhirnya mendapatkan restu dari sang ibu karena restu ibu adalah segalanya, 'kan? hehe) dan kembali melamar gadis impiannya.
Tidak diceritakan di film, di novel, karakter Nick Young bahkan sampai rela melepas kekayaan dari keluarganya agar bisa tetap berhubungan dengan Rachel Chu. Dia bahkan rela melepas statusnya dengan keluarga Young. Wah! Perjuangan mempertahankan cinta ternyata berat, ya! Tapi, demi cinta, apa pun mau dilakukan.
ADVERTISEMENTS
2. Rachel Chu: Adanya Ketidakadilan Karena Perbedaan
Penampilan smart casual Rachel Chu di scene awal film berubah menjadi kasual nan cute ketika ia, untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di Singapura, tanah kelahiran Nick Young. Di New York, Rachel adalah seorang dosen ekonomi yang nggak hanya cerdas, tetapi juga berkharisma (dan cantik, tentunya). Untuk menghadapi keluarga Nick, Rachel disulap menjadi seorang wanita bergaya dengan gaun-gaun super cantik.
Terlepas dari kecerdasannya, karakternya yang ceria, dan pekerjaannya sebagai dosen, Rachel tidak disukai Eleanor, ibu Nick karena ia bukanlah orang kaya dan berasal dari Amerika Serikat yang notabene sangat berbeda dari segi budaya. Rachel bahkan di-bully oleh teman-teman Araminta Lee (Sonoya Mizuno), salah satu teman dan tunangan dari sahabat Nick, Colin Khoo (Chris Pang).
Meskipun pada akhirnya Rachel bisa mendapatkan kembali cintanya, sosok Rachel mengingatkan kita bahwa terlepas dari apa pun yang kita miliki–kecantikan, kekayaan, kecerdasan, atau semacamnya, akan selalu ada orang yang membenci atau merendahkan kita. Pesan yang disampaikan ini memang dark sih, tetapi ini bisa jadi pengingat buat kita, setidaknya agar kita nggak memperlakukan orang lain dengan buruk atau tidak adil.
ADVERTISEMENTS
3. Astrid Leong-Teo: Tidak Ada yang Sempurna
Kalau belum tahu, Gemma Chan sebelumnya pernah membintangi beberapa film, seperti Fantastic Beasts and Where to Find Them (sebagai Madam Ya Zhou) dan Transformers: The Last Knight (sebagai Quintessa). Aksen British-nya yang menawan membuat Gemma Chan semakin berkharisma.
Di Crazy Rich Asians, Gemma Chan berperan sebagai Astrid Leong-To, sepupu terdekat Nick Young. Astrid juga berteman dengan Rachel dan Araminta. Sejak awal, Astrid diceritakan sebagai wanita cantik super kaya yang bisa beli perhiasan mahal, tetapi tetap ramah dan rendah hati. Sudah cantik, kaya, baik hati pula. Wife-material banget nggak sih?
Di novelnya, orang tua Astrid bahkan digambarkan lebih kaya daripada orang tua Nick. Ayah dan ibu Astrid membelikan dia apartemen seperti halnya orang tua lain membelikan anaknya permen. Tajir gila, ya! Namun, seperti apa yang orang-orang sering bilang, tidak ada yang sempurna.
Kehidupan Astrid pun nggak sempurna karena perselingkuhan suaminya. Astrid, yang sejak awal low-key mengenai kehidupan pribadinya, mencoba menutupi masalah rumah tangganya, meskipun pada akhirnya curhat ke Rachel. Bahkan sebelum menghadiri pernikahan Colin dan Araminta, Astrid dan suaminya sempat bertengkar hebat dalam perjalanan. Kasihan Astrid. Dalam hidup, memang nggak ada yang sempurna ya!
ADVERTISEMENTS
4. Eleanor Young: Luka Masa Lalu Bertahan Lama
Ada yang pernah nonton film laga Crouching Tiger, Hidden Dragon? Atau Memoirs of Geisha? Kalau pernah, pasti tahu Michelle Yeoh. Ya, artis kawakan asal Negeri Jiran ini memang sudah malang melintang di dunia perfilman selama bertahun-tahun. Michelle bahkan dianugerahi gelar Dato' oleh Sultan Perak.
Berperan sebagai Eleanor Young, ibu Nick Young di Crazy Rich Asians, Michelle Yeoh menampilkan karakter (hampir jadi) "ibu mertua" yang nggak hanya mengerikan, tetapi juga mengintimidasi dan jahat. Dengan posisi dan aura dinginnya, Eleanor berhasil membuat Rachel merasa nggak nyaman selama berkunjung ke Singapura dan, pada akhirnya, meninggalkan Nick karena Rachel bukanlah ka ki lang atau golongannya.
Eits! Jangan dulu marah sama Eleanor! Meskipun sosoknya terkesan kejam, Eleanor sebetulnya memendam luka batin yang bertahan selama bertahun-tahun. Di sebuah scene, Eleanor bercerita kepada Rachel bahwa sebenarnya dulu ia tidak diterima oleh mertuanya dan pernikahannya bersama ayah Nick semacam "direstui tak direstui".
Sejak Nick kecil, Eleanor berusaha mati-matian membuat anaknya menjadi cucu kesayangan mertuanya agar setidaknya ada bagian dari hidupnya yang bisa "diterima" oleh keluarga Young. Eleanor bilang bahwa ia pernah mengalami penolakan dan setelah melihat Rachel, ia menegaskan bahwa ia sudah mengetahui lebih banyak dan Rachel tidak akan pernah dipandang "cukup" di mata keluarga Young.
Untungnya di akhir cerita, Eleanor berubah menjadi sosok yang lebih baik dengan menerima Rachel. Perubahan keputusan ini semacam menandakan bahwa Eleanor mencoba "berdamai" dengan masa lalunya dan mau membuat lembaran hidup baru dengan menerima Rachel sebagai keluarganya sendiri.
ADVERTISEMENTS
5. Bernard Tai: Niat Baik Tetap Perlu Eksekusi yang Tepat
Tampil sebagai sosok bujangan kaya yang nyentrik, Bernard Tai berhasil membuat audiens tertawa dan kesal dengan tingkahnya. Diperankan oleh Jimmy O. Yang, Bernard adalah teman Nick dan Colin yang kaya dan, sayangnya, agak mengesalkan dengan karakternya yang foul-mouthed dan pecicilan.
Di Crazy Rich Asians, Bernard merencanakan bachelor party untuk Colin Khoo di sebuah kapal induk yang disulap menjadi semacam DWP, lengkap dengan stage, musik, dan hot babes. Meskipun niatnya baik, sayangnya pesta meriah yang direncanakan Bernard kurang disukai oleh Nick dan Colin yang merasa bahwa pesta tersebut berlebihan. Akhirnya, Nick dan Colin melarikan diri ke sebuah pantai terpencil, sementara Bernard dan yang lainnya tetap berpesta.
Niat baik seseorang memang layak diapresiasi. Hanya saja, ya tetap saja niat baik juga butuh eksekusi yang tepat. Kalau nggak, niat baik kita justru bisa jadi hal yang merugikan.
ADVERTISEMENTS
6. Colin Khoo: Objektif, Tapi Tetap Suportif
Diperankan oleh Chris Pang, Colin Khoo merupakan sahabat masa kecil Nick Young yang dikisahkan akan mengadakan pesta pernikahan dengan Araminta Lee, kekasihnya. Pesta pernikahan ini konon merupakan pesta terbesar dan termewah di Singapura. Sebelum melepas masa lajangnya, Colin mendapatkan bachelor party dari Bernard Tai, tetapi pada akhirnya "kabur" dengan Nick ke sebuah pantai terpencil karena merasa pestanya terlalu berlebihan.
Sambil menikmati suasana pantai dan minum bir, Nick bercerita kepada Colin bahwa dia ingin melamar Rachel. Meskipun ikut senang dengan keputusannya, Colin mencoba memberikan gambaran kepada Nick bahwa keluarganya mungkin tidak setuju dengan keputusannya. Selain itu, Rachel pun mungkin akan mendapatkan kesulitan karena perbedaan kelas sosial. Tampaknya Colin paham betul bahwa Nick sedang dimabuk asmara dan lupa dengan hal-hal tersebut.
Meskipun memberikan sudut pandang yang objektif, Colin tetap menjadi sosok suportif untuk sahabatnya. Di hari pernikahannya, Colin bahkan bilang kepada Nick bahwa dia berhasil mendapatkan sosok "pejuang" cinta karena Rachel pada akhirnya berani untuk hadir ke pernikahan Colin dan Araminta.
Sosok seperti Colin Khoo ini memang dibutuhkan dalam hidup. Semoga kita bisa menjadi sosok sahabat yang bisa memberikan pandangan objektif, sambil tetap mendukung mimpi dan langkah-langkah teman-teman kita.
7. Peik Lin: Sahabat Setia Setiap Saat
Gaya bicaranya yang nyablak, penampilannya yang nyentrik, dan keluarganya yang bling-bling membuat karakter Peik Lin dicintai banyak penonton. Diperankan oleh Awkwafina, Peik Lin adalah sahabat Rachel semasa kuliah yang tinggal di Singapura. Kedatangan Rachel ke Singapura ternyata sudah ditunggu-tunggu oleh Peik Lin yang langsung menyambut dia dengan histeris di rumahnya yang super mewah.
Terlahir di keluarga yang kaya tidak lantas menjadikan Peik Lin sosok yang angkuh. Dengan pakaian-pakaian berwarna kontras, Peik Lin justru nggak kelihatan seperti orang kaya yang lain, meskipun orang tuanya tampil gemerlap dengan perhiasan dan pakaian beraksen emas. Peik Lin membantu mempersiapkan Rachel sebelum masuk ke "kandang singa" dengan memberikannya make over yang bikin Nick terkesima.
Ketika Rachel meninggalkan Nick, Peik Lin-lah yang memberikan dia tumpangan. Saat Rachel depresi akibat kehilangan cinta, Peik Lein dan keluarganya mencoba menghibur. Duh, pasti senang ya punya sosok sahabat seperti Peik Lin. Meskipun sedikit norak, Peik Lin adalah teman yang lucu dan setia, loh! Semoga kita bisa jadi sosok sahabat seperti Peik Lin ya!
8. Araminta Lee: Sikap Supel dan Ramah Disukai Banyak Orang
Ketika tiba di Singapura, Nick dan Rachel disambut hangat oleh Colin dan tunangannya, Araminta Lee (diperankan oleh Sonoya Mizuno). Araminta adalah seorang model cantik yang juga kaya raya. Ibunya memiliki resor di Pulau Samsara yang menjadi lokasi bachelorette party-nya sebelum ia mengikat janji dengan Colin.
Nah, sebelum bachelorette party, kuartet Nick, Colin, Rachel, dan Araminta menikmati wisata kuliner di Singapura. Meskipun berasal dari keluarga yang kaya dan bekerja sebagai model cantik, Araminta justru tampak nyaman dengan pakaiannya yang sederhana–tank top, kaca mata, dan celana katun seperti yang terlihat ketika menyambut Nick dan Rachel di bandara.
Ia juga bersikap ramah kepada Rachel yang baru dikenal dan bahkan langsung mengundang dia ke acara bachelorette party-nya. Bahkan, Araminta sangat menikmati petualangan kuliner di tempat makan sederhana.
Sikap supel dan ramah Araminta menjadikannya sosok adorable. Ditambah lagi dengan wajahnya yang gemas dan keterbukaannya untuk menikmati hal-hal, bahkan yang sederhana dalam hidup, Araminta ini pacar-material banget nggak sih?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”