Menjadi seorang muslim, kita mengemban beberapa kewajiban yang harus ditunaikan dan tanpa bantahan. Kewajiban yang sejatinya adalah hal yang akan menjaga kehormatan kita sebagai muslim, baik di mata Allah ataupun di hadapan makhluk. Salah satu bentuk kewajiban itu adalah tentang Berhijab.
Berhijab merupakan perintah Allah untuk menutup aurat yang merupakan hal yang harus ditutupi demi menjaga kehormatan muslim sebagai manusia seutuhnya. Namun, ada beberapa hal tentang hijab yang selama ini tidak diketahui oleh muslim dan dengan ketidaktahuan itu, banyak muslim berdalih dengan berbagai alasan demi untuk tidak menunaikan kewajiban tersebut. Berikut penjabaran mengenai perkara tersebut
ADVERTISEMENTS
1. Hijab Itu Untuk Semua Muslim, Baik Laki-Laki Maupun Perempuan
Selama ini, perkara mengenai hijab hanya dirujuk kepada wanita. Namun, jika kita fahami hakikat hijab sebagai bentuk upaya dalam menutup aurat. Maka aturan berhijabpun ada untuk laki-laki, meskipun tidak kompleks layaknya perempuan. Karena aurat yang akan dihijabi oleh laki-laki adalah yang berada di antara pusar hingga lutut. Inilah pengetahuan dasar yang harus kita ketahui dan beginilah hakikat dan tujuan hijab yang sesungguhnya, yakin menutup aurat.
ADVERTISEMENTS
2. Tentang Perintah Berhijab
Ingat tidak, salah satu tokoh perempuan di Indonesia yang juga merupakan anak dari seorang ulama besar pernah mengatakan bahwa "tidak ada perintah wajib berhijab di dalam Alqur-an". Dan ini menjadi salah satu alasan yang digunakan oleh beberapa muslimah untuk tidak berhijab. Begini, memang di dalam Alqur-an tidak ada perintah khusus mengenai hijab ini, kita tidak mungkin untuk membantahnya. Akan tetapi, Perintah mutlak yang ada di dalam Alquran adalah kewajiban dalam menutup aurat.
Jika ia berpendapat tidak ada ada kewajiban untuk berhijab, mungkin ia memiliki cara lain untuk menutupi auratnya (mudah-mudahan saja ada). Saya teringat dengan ucapan Yusuf Estes, seorang mualaf dari Jerman. Ia mengatakan, tidak apa-apa jika seorang muslimah itu tidak mau berhijab, asalkan ia tetap berada di dalam rumah. Nah, apakah ada alasan yang lain untuk menolak berhijab?
ADVERTISEMENTS
3. Hijab, Akhlak dan Iman
Beberapa dari muslimah,ketika berhadapan dengan perintah berhijab, mereka akan senantiasa menunjukkan sikap penolakan dengan berbagai alasan. Di antara alasan tersebut adalah menjadikan Akhlak dan Iman sebagai alasan untuk menunda atau tidak mengenakan hijab. Mereka berdalih, bahwa sebelum berhijab, maka benahilah akhlak terlebih dahulu atau menolak berhijab karena bagi mereka yang terpenting itu adalah Iman.
Benarkah sikap yang demikian? Tentang Akhlak ini, kita perlu mengetahui bahwa perintah tentang berakhlak baik itu memiliki "ranah" tersendiri. Jika hijab berkaitan dengan Fiqh, maka akhlak ini berkaitan dengan etika sosial di dalam Islam. Akhlak dan Hijab itu bukan perintah yang sepaket, yang dalam artian, berakhlak bukanlah prasyarat yang harus dipenuhi sebelum berhijab. Namun, hijab bisa menjadi dasar dan motivasi bagi seorang muslim untuk memperbaiki dan mempertahakan Akhlak yang baik
Mengenai Iman, ini sesuatu yang sangat konyol jika ada yang mengatakan bahwa Hijab tidak perlu, yang penting Imannya. Pertanyaannya adalah bagaimana mungkin kita memiliki Iman yang benar, jika terhadap suatu perintah yang wajib saja kita masih mencari-cari alasan untuk menolaknya?
Nah, Sekarang apalagi yang akan menjadi alasan bagi kita untuk menunda dan menolak untuk berhijab?
ADVERTISEMENTS
4. Hijab Adalah Simbol Kehormatan
Percaya atau tidak, hijab adalah simbol kehormatan seorang muslim karena ia mampu menjaga sesuatu yang menjadi kehormatannya di mana tidak sembarangan orang bisa melihatnya. Mungkin, jika dikembalikan ke pribadi kita masing-masing. Sebelum kita mengenal seseorang lebih jauh, ketika kita melihat ia menjaga hijabnya dengan sempurna, tentu di dalam pikiran kita orang tersebut adalah orang yang baik dan harus dihormati.
ADVERTISEMENTS
5. Hijab Akan Menjagamu dan Melindungimu
Ketika kita menunaikan sebuab kewajiban dengan sempurna, maka pada saat itu kita sudah melindungi diri kita dari siksaan neraka. Khusus untuk kewajiban dalam berhijab, di samping terlindungi dari siksaan api Neraka karena dosa tidak menutup aurat, seorang muslim akan terlindungi dari segala bentuk kejahatan yang akan membahayakannya.
Misalnya saja, kejahatan yang bersumber nafsu syahwat. Dengan adanya hijab, maka sudah tentu lawan jenis akan terhalangi untuk tergoda dengan syahwat. Dan yang lebih penting dari itu, dengan hijab ini, kita akan mencegah timbulnya dosa-dosa yang lebih banyak dan lebih besar.
Nah, sekarang apa lagi alasan kita untuk menunda dan menolak menunaikan kewajiban berhijab?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Waaaa kereen ini artikelnyaaa. Bermanfaat 🙂
Waaah, ado iaa…
Mohammad Aliman Shahmi ada dooong, ikut bangga doonggg
Arau Ana mantep nih lay ?
Ada kok perintah berhijab dalam Alquran. Coba buka surat An-Nur 30-31
Substansi perintah dlam An-Nur 30-31 adalah perintah menutup aurat, sbagimana yg dijelaskan pada artikel ini. Dalih dri sebagian masyarakat adalah tidak ada perintah langsung untuk berhijab. Sbagaimana yg dilontarkn oleh Najwa Shihab.
kalo di Al-Quran itu yang namanya pake kerudung sampai bagian dada nya trtutup. lah coba kalau sekarang, banyak banget kreasi hijab gak syar’i
Hahaa jadi ingat waktu awal-awal kuliah, waktu itu sedang diajak diskusi dengan dosen saya. Beliau berkata di Al-Quran itu tidak ada perintah mamakai jilbab/kerudung, yg ada kewajiban menutup aurat. Teman saya nyeletuk, berarti kalau ke kampus pakai mantel boleh ya pak? Kan menutup aurat. Sontak seisi kelas tertawa
Ayu Rina Ery’fulcilia Utami Dewi
Terus di Al Quran juga kan ada perintah untuk menjulurkan kerudung/khimaar sampe menutup dada. Terus “hijab” zaman sekarang yang disebut “kekinian/trendy/modern” itu, apa disebut hijab?
Yang kerudungnya digulung atau cuma menjuntai, sampai bagian dada terbuka dan kelihatan bentuknya, entah dengan baju longgar atau ketat, dadanya besar atau kecil, kenapa masih disebut hijab? Kenapa yang pake celana ketat kayak di atas masih disebut hijab?
Jadi sebenarnya hijab itu apa? Cuma kerudung?
Gimana hijab yang benar itu? Yang pake kerudung panjang dan lebar menutupi dada, sama pakaian yang bener-bener longgar sampe ga ada lekuk tubuh yang keliatan (yang disebut wahabie, ekstrimis, sampe teroris)… atau “yang penting pake kerudung” aja? Yang kerudungnya dilipat-lipat, dibelah 2, jadi lekukan dada dan ketiak masih keliatan dan pake celana yang paha sama pantatnya masih keliatan?
Tolong.. eta terangkanlah..