Dulu aku tipe orang yang setuju bahwa pertemanan atau persahabatan cewek-cowok sah-sah saja. Tapi setelah aku sadari, ternyata masih sering gagal untuk tidak terbawa perasaan dan tetap berteman sebagaimana mestinya. Jadi, apakah orang yang mudah terbawa perasaan adalah orang yang baperan? Aku rasa tidak demikan, mungkin juga karena telah melewati batasan-batasan sebuah hubungan pertemanan.
Memang ada dan bisa juga bersahabat dengan lawan jenis, bisa membawa hal baik, bisa juga berujung perpisahan. Kalau kata Dido dalam bukunya teman tapi menikah,
“Kalau sahabatmu nembak dan ngajak jadian, gapapa tolak saja. Tapi kalau ngajak serius, nikah misalnya. Bolehlah dipertimbangkan dulu”.
Jadi, batasan-batasan seperti apa sih agar pertemanan cewek-cowok tetap aman, tidak terbawa perasaan dan saling merasa nyaman?
ADVERTISEMENTS
1. Sikap yang berlebihan, meski niatnya baik dan hanya bercanda, malah bisa jadi bencana dan buat dia ilfil
“Selamat malam, selamat istirahat, semoga mimpi indah”
“Jangan sama dia, dia itu bukan anak baik-baik, ngga cocok sama kamu”
“Kamu kemana saja sih, dihubungin susah amat”
“Kangen nih, jalan yuk, berdua saja”
“Selamat malam, selamat istirahat, semoga mimpi indah”
“Jangan sama dia, dia itu bukan anak baik-baik, ngga cocok sama kamu”
“Kamu kemana saja sih, dihubungin susah amat”
“Kangen nih, jalan yuk, berdua saja”
Perhatian sih tidak apa-apa, misal nemenin dia saat sakit, dengerin curhatan dia saat sedih, atau memberi semangat dan dukungan. Namun, yang salah itu saat semua itu dilakukan berlebih. Seperti ucapin selamat tidur setiap hari, pura-pura peduli padahal merasa cemburu, melempar gombalan yang terlalu sering dan atau mengirim quote-quote cinta padahal terselip kode di dalamnya.
ADVERTISEMENTS
2. Sama-sama single, dikiranya bisa bebas ngapain saja. Padahal semakin rawan terbawa perasaan
Mungkin awalnya teman, mungkin juga sama-sama jomblo, sama-sama merasa cocok. Hello, kalian ini hanya teman! Kenapa jadi menaruh harapan?.
Mungkin awalnya teman, mungkin juga sama-sama jomblo, sama-sama merasa cocok. Hello, kalian ini hanya teman! Kenapa jadi menaruh harapan?.
Paling aman agar tidak terbawa perasaan, yaa bertemanlah dengan sesama jenis, cowok-cowok, cewek-cewek. Kalau sudah begitu, aman deh mau ngapain saja. Jadi kalau merasa kesepian, butuh teman atau teman curhat tidak hanya mengandalkan 1 teman saja. Ada benarnya juga loh istilah jawa yang berbunyi “trisna jalaran saka kulina“.
ADVERTISEMENTS
3. Mengagumi sah-sah saja, tapi menyimpan fotonya terlalu lama, malah bisa jadi mantra pemikat
Si cowok: Kamu itu cantik, baik, pengertian, pinter lagi.
Si cewek: Ya iyalah, gue kan temen baik lu, kenal sudah lama. Jadi Paham sifat lu gimana. Kalo soal cantik dan pinter, bawaan lahir kali ye. Hahaha
Si cowok: Kamu itu cantik, baik, pengertian, pinter lagi.
Si cewek: Ya iyalah, gue kan temen baik lu, kenal sudah lama. Jadi Paham sifat lu gimana. Kalo soal cantik dan pinter, bawaan lahir kali ye. Hahaha
Jangan karena mengangumi, terus menjadikan fotonya di walpaper HP atau Mengoleksinya di galeri. Yaa, kalaupun mau menyimpan kenangan, baiknya jangan di tempat yang sering dibuka, seperti di galeri HP atau media sosial. Jadi, kenangan tetap aman tanpa terbawa perasaan.
ADVERTISEMENTS
4. Terlalu prioritaskan keberadaannya yang malah seakan bergantung padanya
“Kerjaanmu sudah selesai? Temenin aku keluar yuk, beli makan”
“Gue bosen nih di rumah, nongkrong yuk, gue jemput deh”
“Ehh, bantuin gue dong! Loe kan sahabat gue paling pengertian”
“Kerjaanmu sudah selesai? Temenin aku keluar yuk, beli makan”
“Gue bosen nih di rumah, nongkrong yuk, gue jemput deh”
“Ehh, bantuin gue dong! Loe kan sahabat gue paling pengertian”
Seiring bertambahnya usia dan semakin dewasa sikap memang seharusnya berubah. Segala tuntutan atau sikap yang pada dasarnya akan membentuk seorang yang lebih dewasa, mandiri, dan bijaksana. Maka dari itu, keberadaan seorang teman atau sahabat beralih fungsi dibanding saat masih remaja dulu. Berkurangnya intensitas bertemu karena waktu yang terus berjalan tak bisa jika keadaan terus sama seperti sebelum-sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
5. Perasaan rindu yang berujung pada pikiran ingin memilikimu
“Jangan rindu, rindu itu berat”
“Cita-citamu apa?”
“Cita-citaku menikahimu”
~Dilan 1991~
“Jangan rindu, rindu itu berat”
“Cita-citamu apa?”
“Cita-citaku menikahimu”
~Dilan 1991~
Saat dilanda rindu baiknya berhati-hati dalam menyikapinya. Seperti jangan ditahan-tahan, karena rindu yang ditahan malah seperti bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Dimana malah nantinya memporak porandakan hatimuu, iya hatimu. Hahaha.
Bilang saja, Aku rindu kamu, bagimana kabarmu?. Apa bisa Aku mengubungimu atau bertemu untuk berbincang-bincang sejenak.
Kalau sudah terobati rindunya, bilang makasih. Terima kasih, sudah jadi teman baikku, sehat selalu, dan jangan lupakan aku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”