Suatu kali ada teman yang bercerita tentang pasangannya yang memiliki perilaku aneh. Intinya si cowok seperti tidak perhatian padahal mereka sebentar lagi mau menikah. Tidak memberi kabar, tidak membalas chat meski terang-terangan dia lagi online. Yah, kadangkala ada beberapa cowok yang susah untuk kita prediksi maksud dari sikapnya. Kalau cinta, kenapa gak care? Tapi kalau engga, kenapa gak diputusin aja? Simpel, kalo kamu gak cinta, akhirin aja hubungan kamu. Tapi kalau kamu cinta atau punya alasan khusus sehingga masih harus mempertahankan hubungan maka solusinya akan lebih panjang.
Kalau dia aja gak mikirin kamu, ngapain kamu susah-susah mikirin dia? Yang ada kamu gak bakal bisa menjalani hidup dengan tenang, dan bawaannya negative thinking sama cowok kamu. So, inilah cara biar kamu tetep happy menjalani hubungan meski sama cowok yang gak perhatian.
ADVERTISEMENTS
1. Tanya baik-baik
Langkah pertama, tanya baik-baik mengapa banyak chat kamu yang gak dibales. Atau kenapa gak pernah sekalipun dia chat kamu duluan. Kalau jawabannya sangat klise misalnya aja sibuk kerja, padahal sehari-hari dia gak bisa lepas dari hpnya maka kemungkinan dia cuma nyari-nyari alesan.
Bicarain baik-baik dan buat kesepakatan. Misalnya, minta dia agar merubah sikapnya, namun kamu pun harus mengubah kebiasaanmu dengan tidak terlalu sering ngontak dia cuma sekedar nanyain udah makan belum, lagi apa, atau lagi dimana. Cowok kadang emang ngerasa risih dengan pertanyaan-pertanyaan itu. Kontak cowok kamu kalau memang kamu ada keperluan, atau untuk membahas sesuatu yang penting dan relevan buat kalian.
ADVERTISEMENTS
2. Cari duniamu sendiri
Seringnya karakter atau kebiasaan cowok gak bisa diubah secara instan. Kalaupun dipaksakan berubah, biasanya tidak akan bertahan lama. Jika langkah pertama udah kamu upayakan, tapi hasilnya nihil meski kamu udah ngelakuinnya berkali-kali maka inilah yang harus kamu tempuh. Cari duniamu sendiri. Lakukan aktifitas positif yang kamu suka, dan cari orang-orang yang mendukung kamu melakukan aktifitas ini. Misalkan saja kamu suka nulis, atau kamu suka olah raga, membuka usaha atau apapun yang kamu suka dan menyita pemikiran dan energi kamu. Dengan aktivitas ini, kamu tidak terus-terusan mantengin hp dan berharap ada berita dari si dia.
ADVERTISEMENTS
3. Nikmati duniamu
Setelah kamu nemuin apa yang kamu sukai, nikmati duniamu. Nikmati segala aktivitasmu termasuk orang-orang yang ada disekitarnya. Dengan menikmati seluruh aktivitas serta interaksi yang kamu miliki, pikiranmu akan teralihkan pada hal-hal yang positif. Kamu tidak lagi merasa terabaikan. Disamping itu, kehidupan kamu akan lebih berwarna dengan banyaknya kegiatan positif yang kamu lakukan.
Yang tak kalah penting adalah niatkan aktivitasmu untuk kepentinganmu. Maksudnya adalah jangan sampai hanya menjadi pelampiasan agar kamu gak mikirin pasanganmu terus menerus. Karena jika kamu melakukannya untuk kepentinganmu, maka kamu akan bener-bener menikmatinya.
ADVERTISEMENTS
4. Buktikan kamu tidak bergantung padanya
Saat kamu memiliki dunia sendiri, maka kebahagiaanmu tidak hanya bergantung pada pasanganmu. Posisi kalian akan menjadi setara. Mungkin bukan sebagai ajang balas dendam atas perilakunya yang tidak perhatian kekamu, namun memang secara tidak langsung akan membuktikan bahwa kamu tidak bisa disepelekan. Bahwa kamu pun bisa sibuk, dan tidak melulu mikirin dia.
ADVERTISEMENTS
5. Benarkah dia pantas buat kamu?
Kadangkala yang terjadi saat kamu mulai menikmati duniamu, pasanganmu akan berbalik bersikap sangat perhatian dan menuntut perhatian balik dari kamu. Atau yang lebih ekstrim mereka melarangmu untuk melakukan kegiatanmu. Jika ini terjadi, pertahankan komitmen kamu dan jangan goyah. Apalagi hubungan kalian masih sebatas pacaran. Pasangan kamu tidak berhak melarang kamu untuk melakukan hal-hal positif. Cowok yang baik tidak akan melarang pasangannya dengan alasan yang tidak masuk akal. Pikirkan lagi hubungan kalian, apakah memang cowok itu pantas buat kamu atau tidak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Nice. . 🙂