Pernah kebayang nggak gimana kalau terjadi ledakan reaktor nuklir kayak di film-film seperti The Sum of All Fears, Chernobyl, Crimson Tide, dan Thirteen Days? Menyeramkan sekali, bukan? Namun, ternyata nggak hanya di film aja, lho bencana bencana seperti ini. Ledakan nuklir benar-benar pernah terjadi tepatnya di Reaktor Empat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Kota Chernobyl, yang terletak di dekat Kota Pripyat di utara SSR Ukraina (dulu bagian dari Uni Soviet). Bencana ini merupakan kecelakaan reaktor nuklir terparah dan terburuk dalam sejarah dan semua hal berhenti disana pada tahun 1986. Yuk simak ceritanya!
ADVERTISEMENTS
1. Bagaimana Ledakan Bisa Terjadi?
Semua berawal dari adanya pengujian sistem kelistrikan di reaktor nomor empat pembangkit Chernobyl oleh sekelompok teknisi. Mereka ingin menguji apakah turbin reaktor dapat mengoperasikan pompa air darurat dengan kelembaban tenaga. Namun, pengujian atau eksperimen tersebut tidak berjalan dengan lancar dan baik, justru membuat lonjakan energi yang terjadi secara tiba-tiba dan tak terduga.
Para teknisi tersebut pun akhirnya mencoba untuk mematikan sistem keamanan darurat dan sistem pengaturan daya reaktor, tapi malah terjadi lonjakan daya yang sangat tinggi dan semakin sulit untuk dikendalikan. Hal ini memicu ledakan yang menghancurkan lapisan baja dan tangki penutup reaktor yang diikuti ledakan uap. Meski bukan ledakan nuklir, namun PLTN Chernobyl tidak mampu menghasilkan reaksi semacam itu dan tetap menghasilkan kondisi yang sangat berbahaya.
ADVERTISEMENTS
2. Dampak Ledakan Nuklir PLTN Chernobyl
Atas kejadian ini, kebakaran terjadi dan berlangsung penuh selama seminggu. Karena kebakaran ini, debu partikel radioaktif melepas secara meluas ke atmosfer termasuk ke Kota Pripyat dan kemudian menyebar lebih luas ke kawasan (saat itu) Uni Soviet lainnya tepatnya di bagian barat dan Eropa. Saat itu, pemerintah Uni Soviet mengevakuasi warga Kota Propyat tersebut yang jumlahnya kurang lebih 30.000-an orang tanpa membawa barang-barang dari sana karena takut mengandung radiasi dan pemerintah mencoba menutupi semua insiden ini dengan sebuah kisah.
Beberapa hari kemudian, level radiasi nuklir mengalami 40% lebih tinggi dari biasanya dan tak lama setelahnya Uni Soviet mengabarkan tentang adanya sebuah ledakan yang terjadi di PLTN Chernobyl tersebut.
Akibat peristiwa ini, sekitar 5000 warga Uni Soviet meninggal dunia akibat kanker atau penyakit lain yang diakibatkan karena adanya radiasi dari Chernobyl yang menyebar melalui udara. Radiasi yang terlepas ke atmosfer pun melebihi level radiasi bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang dulu, yang mana mengontaminasi jutaan hektar hutan dan lahan pertanian.
Selain itu, jutaan orang lainnya mengalami gangguan kesehatan yang cukup signifikan akibat radiasi tersebut. Sebuah zona larangan kemudian ditetapkan yakni lokasi yang berjarak pada radius sekitar 30km dari bangunan pembangkit yang tersisa.
Pada tahun 2000 pun akhirnya reaktor terakhir dimatikan dan PTLN Chernobyl resmi berhenti beroperasi. Setiap tanggal 26 April, Rusia masih selalu mengenang tragedi Chernobyl ini yang terjadi pada tahun 1986 sebagai sebuah peringatan.
ADVERTISEMENTS
3. Kondisi Chernobyl Sebelum Ledakan
Kota Chernobyl sendiri merupakan kota yang memiliki populasi kurang lebih sebesar 10.800 orang, daerah ini dipilih sebagai lokasi stasiun tenaga nuklir pertama di tanah Ukraina. Dengan adanya pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991, Kota Chernobyl ini tetap menjadi bagian dari Ukraina. Dulunya kota ini ditinggali para pekerja beserta keluarganya.
Terletak berdekatan, terdapat Kota Pripyat yang juga terkena dampak yang cukup signifikan, kota ini didirikan pada tahun 1970, berjarak kurang lebih 90km dari Kota Kiev, Ibu Kota Ukraina ini adalah kota yang terbilang muda. Kota ini juga didirikan untuk para pekerja PLTN Chernobyl yang letaknya sekitar 2-3km dari Kota Pripyat.
ADVERTISEMENTS
4. Bagaimana Kondisi Kota Chernobyl Sekarang?
Kawasan kota yang luasnya kurang lebih 2.600-an km2 telah ditetapkan sebagai zona eksklusi dan diperluas lagi menjadi 4.100-an km2 ini dibuat untuk membatasi akses ke daerah yang berbahaya serta mengurangi penyebaran dan terkontaminasinya materi radioaktif yang masih tersisa di Chernobyl.
Bak kota hantu, tidak ada orang yang benar-benar tinggal di zona eksklusi ini. Hanya beberapa ilmuwan dan beberapa kelompok yang memiliki izin saja yang dapat masuk dengan waktu yang terbatas. Para ilmuan memperkirakan, kota ini baru bisa dihuni kembali oleh manusia lagi setidaknya setelah 3000 tahun kemudian, karena radiasinya yang sangat tinggi.
Bertahun-tahun setelah bencana, ternyata kawasan Chernobyl ini menjadi suaka unik bagi keanekaragaman hayati, dimana populasi satwa liar disana seperti beruang, babi, serigala, rusa, elang dll meningkat tajam dibandingkan sebelumnya tanpa kehadiran manusia di kawasan tersebut.
Pepohonan pun tumbuh dengan dedaunan, walau tidak semua tanaman yang mampu bertahan di Chernobyl. Namun, meski begitu, dampak radiasi yang ditimbulkan akibat ledakan nuklir ini nyata adanya. Satwa-satwa disana ada yang mengalami kelainan yang membuat mereka tidak dapat beradaptasi dan bertahan hidup, mengalami kecacatan dan albinisme hingga tingkat katarak yang juga tinggi.
Walaupun tidak dapat dihuni, namun pada tahun 2011, pihak berwenang Ukraina membuka kawasan Chernobyl ini sebagai tempat wisata. Bahkan, setiap tahunnya, ribuan wisatawan asing maupun lokal telah melakukan perjalanan ke Chernobyl lho, walaupun tingkat radiasinya masih lebih tinggi dari keadaan normal.
ADVERTISEMENTS
5. Menghidupkan Kembali Chernobyl yang Telah Lama Mati
Pada 2019 lalu juga Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah menandatangani keputusan dan mengubah kawasan Chernobyl ini menjadi tempat wisata dengan akan dibangunnya jalur pejalan kaki baru, saluran air, pos pemeriksaan, pembuatan sistem tiket dan mengingkatkan sinyal ponsel bagi para pengunjung. Kubah logam senilai 1,7 milliar dollar AS atau setara dengan Rp 25 trilliun dollar ini dibuat dan diharapkan akan menahan kebocoran radiasi yang dikhawatirkan dapat terjadi lagi selama 100 tahun ke depan.
WOW! Nantinya, para pelancong yang datang ke Chernobyl akan ditemani oleh pemandu berlisensi untuk melihat dan menjelajahi wilayah-wilayah yang tak berpenghuni ini. Kamu bisa melihat kawasan yang berisi gedung-gedung, apartemen, rumah, sekolah kosong nan terbengkalai hingga taman hiburan yang ditinggalkan oleh penghuninya begitu saja. Bahkan, kamu masih dapat melihat peninggalan-peninggalan seperti dekorasi, foto-foto, gambar-gambar, buku-buku, majalah pada era tahun 1986-an, yang membuat atmosfir disana semakin mencekam dan menyeramkan.
Nah, kira-kira begitu cerita gimana bencana Chernobyl ini bisa menjadi bencana nuklir terparah dalam sejarah. Chernobyl akan menjadi salah satu tempat paling menarik sekaligus menyeramkan untuk dikunjungi. Gimana, kamu udah punya nyali belum buat datang kesini?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”