Menikmati hidup atau sekadar menjalankan rutitinas keseharian seringkali membuat kita semua lupa akan hal-hal kecil. Kumpulan tiny things yang lumrah namun punya potensi memberikan kedamaian dalam diri.
Rasa damai itu merupakan representasi dari perasaan berterimakasih. Bukan hanya rasa syukur kepada Sang Pencipta, tapi juga kepada diri sendiri. Seperti memberikan reward untuk diri sendiri.
Mengawali bulan April (waktu saat artikel ini pertama kali saya tulis), saya mencoba memikirkan beberapa hal kecil yang sering kita abaikan. Hal-hal kecil yang mungkin bisa membuat hidup lebih ringan dan saling menghargai satu sama lain.
Silence, hidup dan tumbuh di kota besar bukan berarti langka akan perasaan sunyi. Tentu saja bukan perasaan sunyi yang menggambarkan kesedihan atau yang membuat orang lain bersimpati. Tapi, kesendirian yang menenangkan dan membuat jiwa kembali terisi penuh.
Rasa sunyi itu bukan melulu didapat dari rencana perjalanan liburan ke gunung yang sejuk atau pantai yang landai. Kesunyian yang saya maksud adalah momen-momen pribadi yang sederhana. Bisa saja saat kita menikmati teh di pagi hari atau menyesapi hening di tengah kemacetan.
There is nothing wrong to be alone and be happy about it.
Menikmati hari dengan mengabaikan semua komentar dan membiarkan hidup berjalan apa adanya, juga menurut saya adalah terjemahan dari kesederhanaan rasa sunyi. Terkadang menahan diri untuk tidak berkomentar tentang apapun atau membuat telinga kita sedikit kedap suara adalah rekreasi terbaik yang bisa kita lakukan.
<>2. Saat bentuk komunikasi paling primitif, yaitu berbicara sudah langka dijumpa.>Demi Tuhan, saya tidak menyalahkan keberadaan gadget dan perkembangan teknologi yang kian canggih dan memudahkan hidup kita dari hari ke hari. Namun, hal nomor dua ini saya rasa merupakan sesuatu yang seringkali kita semua keluhkan. Saat bentuk komunikasi paling primitif, yaitu berbicara sudah langka dijumpa.
Coba ingat-ingat! Ada berapa grup pesan singkat yang kamu punya di aplikasi berkirim pesan. Mulai dari grup teman-teman kantor, alumni ini itu, sahabat, hobi, dan sebagainya. Coba ingat-ingat juga, seberapa sering kamu meeting di bawah meja lewat jemari saat berada di tengah meeting yang sebenarnya?
Kebahagiaan dan ketenangan diri saat dihadapkan dengan seseorang dan berbicara intim satu sama lain, menurut saya adalah salah satu dari hal langka yang sering kita abaikan.
Entah itu berupa basa-basi, sekadar formalitas, atau yang paling ideal memang ngobrol. Tidak harus berbincang hal-hal serius, seperti konflik Timur Tengah atau inflasi di Yunani. Percakapan antar-muka yang bisa membuat kita bisa lebih menghargai hidup seringkali merupakan pertukaran kisah memalukan, atraksi tawa, dan memoar tentang masa lalu serta rencana indah di masa depan.
<>3. Berjalan kaki membuat indera kita lebih peka. Membuat bahagia lebih mudah menyapa.>Satu lagi hal sederhana yang bisa membuat kita lebih bisa menikmati hidup. Adalah berjalan kaki yang membuat indera kita lebih peka. Kebahagiaan yang muncul dari perjodohan antara refleksi diri dan apa yang dialami oleh indera manusiawi. Berjalan di trotoar atau di depan komplek rumah adalah hal sederhana tersebut.
Tidak ada teknik khusus yang perlu diperhatikan untuk menerapkan kebahagiaan kecil ini. Kamu hanya perlu berjalan tegak, melihat sekeliling, dan menebar sapa. Perasaan lelah atau jengah dengan rutinitas akan seketika pudar saat menikmati ritual berjalan kaki ini. Entah kamu memutuskan untuk berjalan kaki di tengah keramaian atau mencari lokasi yang lebih tenang.
Keduanya merupakan obat mujarab untuk sejenak melepas penat dan mereguk rasa syukur berbalut bahagia.
<>4. Ketenangan batin dapat dirangsang lewat senandung nada indah.>Ketenangan batin dapat dirangsang lewat senandung nada indah. Termasuk di dalamnya lantunan ayat-ayat suci, puji-pujian kepada Tuhan dan Nabi-Nya. Saya tidak ingin menyebutkan semua genre musik yang bisa membuat otak rileks dalam sekejap. Karena tentu saja itu adalah selera dan preferensi yang sifatnya begitu personal.
Menyoal hal-hal remeh temeh yang sering terlupa, musik yang bagus bisa jadi merupakan satu di antaranya. Kamu juga tidak harus mendengarkan musik yang disuka sendirian. Menutup diri dari dunia sekitar. Terkadang, musik yang bagus bisa berasal dari mana saja. BIsa saat berbelanja di swalayan, toko buku, atau berasal dari pengamen jalanan yang luar biasanya terkadang mampu membuat perhatian terfokus padanya.
Sejenak diam dan memberikan waktu untuk seluruh tubuh menikmati indahnya alunan melodi, serta tatanan lirik yang connect dengan hidupmu. Percayalah! Bahkan good music yang saya maksud di sini juga bisa berasal dari desau angin, rinai hujan, sahutan klakson mobil, rengekan manja anak-anak, atau omelan orangtua. Yang perlu Anda siapkan adalah telinga jiwa. Dan hati yang lapang akan ikut terbuka.
<>5. Tidur adalah salah satu sumber ketenangan batin. Buat momen tidur dan bangunmu lebih nyaman.>Ada seorang narasumber yang berujar pada saya, bahwa ia harus menginjak kayu sesaat setelah ia bangun tidur. Sebuah ritual yang unik yang membuat saya tersadar, apa yang saya lakukan sesaat setelah bangun tidur? Jawabannya adalah memeriksa ponsel. Entah untuk mematikan alarm atau sekadar melihat jam. Yang pasti tangan ini akan selalu otomatis meraih ponsel saat bangun tidur. Tidakkah itu salah?
Ya! Memaksa tubuh untuk langsung berpikir dengan melihat ponsel saat bangun tidur adalah salah. Paling tidak untuk tubuh kita sendiri. Kita sering lupa untuk membuat tubuh sendiri nyaman. Lebih menghargai hidup. Rasanya tidak ada salahnya saat bangun tidur kita memutuskan untuk sesaat bergelung di kasur, melihat langit-langit kamar, atau menengok jendela. Membiarkan oksigen sempurna merasuk seluruh pembuluh darah.
Intinya:
Tidur nyenyak, bangun enak.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
ya..ya..ya
Mmm… Okey
keren-keren
Paling suka sama point 1 & sampai sekarang masih gw pertahankan :v