Saya punya beberapa pengalaman menarik sewaktu kecil di momen bulan Ramadhan. Jadi sejak kelas 1 SD, saya itu tipe orang yang sangat takut meninggalkan ibadah puasa. Saya bahkan tidak mengenal yang namanya diam-diam makan di dapur seperti cerita-cerita masa kanak-kanak yang pernah saya dengar.
Saya juga memiliki kepercayaan sendiri tentang puasa. Pertama, kalau nangis, puasa batal. Jadi meski diganggu kakak, saya akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak batal. Kedua, waktu buka puasa hanyalah dari Maghrib sampai Isya. Jadi setelah Isya, saya masih menahan diri untuk tidak makan. Itu sekitar kelas 2 SD. Dan saya sudah bisa puasa penuh 30 hari.
Pernah juga saya ada momen bermain (sambil puasa), pulang ke rumah hampir pingsan, tapi saya juga tidak ingin membatalkan puasa. Selain itu, meski tidak sahur (karena orang tua kesiangan), saya bersikukuh tetap ingin berpuasa, meski menahan lapar amat sangat. Entah mengapa saya seperti itu. Padahal keluarga saya bukan dari keluarga yang kental agamanya. Kami juga sekolah di sekolah umum.
Ya, kita tahu Ramadhan adalah bulan suci bagi umat muslim di seluruh dunia. Dalam bulan ini, umat muslim berpuasa dan meningkatkan ibadah mereka. Tentu tujuannya tidak lain tidak bukan untuk kembali Fitri di hari Raya nanti.
Bagi keluarga yang memiliki anak-anak, Ramadhan juga bisa menjadi momen penting untuk memperkenalkan dan mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak mereka. Momen Ramadhan juga bisa menjadi momen mengeratkan hubungan dengan keluarga.
Sekarang saya sudah menjadi ibu dari seorang bayi dan balita. Sekarang menjadi PR saya dan suami untuk mengajarkan anak-anak berpuasa. Melatih anak balita untuk berpuasa bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Namun, dengan cara yang tepat, anak balita bisa diajarkan untuk memahami dan menjalankan ibadah puasa dengan baik.
Untuk itu, sebelum melatih anak berpuasa, ini saya mau berbagi tips berikut bagaimana mempersiapkan Ramadhan bersama anak & tips bagaimana cara melatih anak balita berpuasa:
ADVERTISEMENTS
1. 1. Mulai dari sekarang dan perkenalkan konsep puasa secara perlahan
Persiapan Ramadhan tidak bisa dilakukan dalam semalam. Kita bisa mulai mempersiapkan anak-anak sejak sekarang. Ajak mereka belajar tentang Ramadhan, apa yang harus dilakukan selama bulan ini, dan pentingnya menjalankan ibadah di bulan Ramadhan. Dengan memulai persiapan sejak sekarang, anak-anak akan lebih siap dan bersemangat untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan nanti.
Kalau tahun lalu anak saya usia 4 tahun, kami cuma mengajarkan untuk berpuasa setengah hari misalnya. Meskipun lebih banyak gak puasanya sih hehe. Tapi semoga tahun ini sudah bisa ikut sahur. Dengan adanya platform video pembelajaran dan WiFi rumah yang memudahkan, kita bisa memanfaatkannya untuk menjadi media pembelajaran puasa untuk anak.
Sebelum memulai pelatihan, perkenalkan konsep puasa secara perlahan kepada anak. Bicarakan tentang puasa, mengapa kita berpuasa, dan kapan waktu untuk berpuasa. Perkenalan ini bisa dilakukan dengan menggunakan gambar atau buku cerita tentang puasa.
ADVERTISEMENTS
2. 2. Mulailah dengan puasa setengah hari, yang penting sudah kenal momennya
Mulailah dengan melatih anak untuk berpuasa setengah hari terlebih dahulu. Misalnya, mulai dari waktu shalat dzuhur hingga waktu berbuka. Ini akan membantu anak balita memahami konsep puasa dan membiasakan tubuh mereka dengan rasa lapar.
Ramadhan adalah momen kebersamaan bagi seluruh keluarga. Jadikan momen ini sebagai waktu untuk berkumpul dan berdoa bersama-sama. Ajak anak-anak untuk berbuka puasa bersama-sama, bermain game bersama baik offline maupun online, atau berbincang-bincang bersama.
Dengan membuat momen kebersamaan yang menyenangkan, anak-anak akan merasa bahwa Ramadhan adalah momen yang spesial dan penting bagi seluruh keluarga.
ADVERTISEMENTS
3. 3. Libatkan anak dalam mempersiapkan menu berbuka puasa
Libatkan anak-anak dalam persiapan Ramadhan. Ajak mereka membantu membersihkan rumah, sambil memutar shalawat Ramadhan, memasak makanan untuk berbuka puasa, dan berbelanja untuk keperluan Ramadhan. Dengan melibatkan anak-anak, mereka akan merasa terlibat dan merasa bahwa Ramadhan adalah momen penting bagi seluruh keluarga.
Kita bisa memulai dengan mengajak anak menyiapkan takjil berbuka. Apalagi si kecil paling suka dengan panganan-panganan berbau jelly dan nata de coco, hehe.
Pastikan anak-anak balita mendapatkan makanan yang sehat dan bernutrisi saat berbuka. Persiapkan makanan yang lezat dan mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Biasanya sudah banyak berseliweran resep-resep Ramadhan hingga 30 hari di media sosial. Jangan memberikan makanan yang terlalu berat atau pedas, karena bisa membuat anak-anak balita tidak nyaman saat berpuasa.
ADVERTISEMENTS
4. 4. Buat jadwal harian dan jangan memaksakan anak untuk berpuasa
Buat jadwal harian yang terstruktur untuk mengajarkan anak-anak tentang ibadah di bulan Ramadhan. Buat jadwal untuk bangun sahur, berpuasa, shalat tarawih, dan membaca Al-Quran. Jadwal ini akan membantu anak-anak memahami pentingnya menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dan membantu mereka teratur dalam menjalankan ibadah.
Bisa menggunakan papan tulis atau dicetak sendiri. Sudah banyak kok di internet jadwal-jadwal yang bisa diunduh dengan mudah. Asal memiliki WiFi rumah yang kencang, semua bisa diatasi. Kebetulan kami baru saja membeli papan tulis untuk si kecil. Jadi bisa langsung menuliskan jadwal di rumah.
Jangan memaksakan anak untuk berpuasa jika mereka masih merasa kesulitan atau tidak nyaman. Sebagai orang tua, kita harus memperhatikan kesehatan anak dan memahami batasan kemampuan mereka. Jika anak merasa kesulitan, coba lagi di lain waktu dan perlahan-lahan bantu mereka beradaptasi dengan pola puasa. Karena sebenarnya kewajiban berpuasa bagi anak juga belum ada di saat masih balita.
ADVERTISEMENTS
5. 5. Ajarkan anak tentang kebaikan, beri pujian dan dukungan
Mari mulai menceritakan anak-anak tentang kebaikan dan pentingnya beramal di bulan Ramadhan. Ajak mereka untuk membantu orang yang membutuhkan, seperti memberikan sedekah, mengunjungi orang sakit, dan membantu tetangga yang kesulitan.
Dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan sosial, mereka akan lebih memahami pentingnya beramal di bulan Ramadhan dan membantu mereka merasakan kebahagiaan dalam berbagi.
Beri pujian dan dukungan pada anak ketika mereka berhasil berpuasa. Pujian dan dukungan ini akan membantu anak merasa dihargai dan merasa semangat untuk melanjutkan puasa di hari-hari berikutnya. Ingatlah bahwa anak-anak balita masih memerlukan dukungan dan motivasi dari orang tua.
Itulah 5 tips mempersiapkan Ramadhan bersama anak dan beberapa tips cara melatih anak balita untuk berpuasa. Dengan mempersiapkan anak-anak sejak sekarang dan melibatkan mereka dalam persiapan Ramadhan, diharapkan anak-anak akan lebih memahami pentingnya menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dan merasakan kebahagiaan dalam berbagi.
Penting bagi kita sebagai orang tua untuk mengajarkan konsep puasa dengan perlahan, mempersiapkan menu makanan yang sehat, tidak memaksakan anak, dan memberikan pujian dan dukungan yang memadai.
Terakhir semoga kita & anak-anak kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik dan menjadi anak yang semakin taat dalam menjalankan ajaran agama. Aamiin.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”