Hati ini merasa amat nyaman ketika berkunjung ke pantai. Luasnya hamparan laut biru mampu menyingkirkan kepenatan yang membuncah dan hampir meledak. Seakan pulang ke rumah sendiri, panorama pantai menawarkan sejuta keindahan yang tak lekang oleh waktu. Perasaan ketika berkunjung ke pantai tak ubahnya dengan bertemu dia yang sudah merelakan rahimnya untuk kita tempati. Dia adalah ibu.
Berkat arus laut yang tak pernah berhenti menghampiri bibir pantai, ikan-ikan bisa mencari makan ke tempat yang lebih jauh. Induk penyu pun berhasil menepi untuk menetaskan telur-telurnya di darat. Kawanan nelayan bersorak girang ketika hasil tangkapan ikan memenuhi lambung kapalnya.
Tak kalah dengan hebatnya arus laut, ibu menjadi penyemangat yang membuat keluarga jadi lebih hidup. Berawal dari didikan dan kasih sayang, seorang ibu melahirkan dan membesarkan bibit-bibit generasi mudah unggulan. Ibu juga tak segan membantu ayah mencari penghasilan tambahan demi menyokong kesejahteraan keluarga.
<>2. Seperti Hati Ibu, Matahari Pantai yang Terbenam Akan Kembali Terbit di Esok Hari >Matahari yang bersinar dengan cerahnya di pantai tak pernah berjanji untuk kembali terbit di esok hari. Sebelum terbenam, sinarnya pun mulai meredup tergeser oleh pekatnya langit malam. Namun kita tentu yakin bahwa sang surya akan kembali terbit di esok hari. Kecuali bila Sang Maha Tahu memang tidak lagi menghendaki sinarnya.
Seperti itulah sosok ibu dalam kehidupan kita. Beragam masalah dan cobaan hidup silih berganti mengisi hari-harinya. Tak jarang ia tampak lelah oleh rasa kecewa. Bahkan juga kerap letih karena polah buah hatinya. Tetapi ada satu hal yang selalu kita pahami darinya. Ibu akan selalu bangkit dan bangkit lagi tak peduli seberapa besar cobaan hidupnya. Ia selalu berdiri teguh untuk kita yang dikasihinya sampai nanti saatnya ia dipanggil pulang oleh Sang Pencipta.
<>3. Banyak Pertemuan Tak Terduga Kala Menikmati Indahnya Suasana Pantai>Banyak kejutan yang bisa didapat kala berkunjung ke pantai. Mungkin saja kita mendapatkan kekasih, sahabat, dan kenalan bisnis ketika tak sengaja bertemu dengan seseorang di pantai. Percakapan hangat tentang besarnya gelombang ombak, tentang hobi memancing, atau pasir pantai yang kotor menjadi awal hubungan yang tak pernah bisa disangka-sangka.
Sama seperti ibu, wanita pertama dalam hidup kita yang punya segudang koneksi. Tak hanya sahabat atau tetangga, ibu juga memiliki hubungan yang baik dengan handai taulan dan saudara jauh lainnya. Persahabatan yang dijalin ibu menjadi cerminan bagi kita untuk senantiasa hidup rukun dengan sesama. Dari ibu, kita belajar mengucapkan kata pertama sewaktu kita balita. Ibu pula yang mengajarkan kita untuk bersosialisasi. Mengenal mereka yang belum pernah kita temui sebelumnya. Ibu tak pernah lelah mengajarkan sopan santun kendati kita sudah bukan bocahnya kecilnya lagi.
<>4. Banyak Inspirasi yang Datang Saat Melepas Penat di Pantai>Membuang waktu untuk menyelesaikan pekerjaan yang memuakkan sungguh tak ada gunanya. Sebagian orang memilih untuk berekreasi ke pantai di sela-sela rutinitas. Tidak banyak hal yang ingin dilakukan. Hanya menghirup lembapnya angin laut dan menatap birunya liukan ombak. Sesaat setelah melepas penat di pantai, inspirasi segar pun menghampiri. Hingga akhirnya kembali ke pantai seakan jadi ritual penting untuk memulihkan diri.
Masih ingat kapan terakhir kali mendapat saran dari ibu?
Mungkin ibu tidak mengenyam pendidikan tinggi. Namun anehnya, ibu senantiasa punya saran istimewa yang melegakan hati. Sejauh apa pun kaki ini melangkah, memori tentang ide-ide segar dan pelukan hangat ibu tak pernah terlupakan.
<>5. Dia Menua, Tetapi Pesonanya Tak Pernah Memudar>Bu, aku butuh pohon mangga buat praktik biologi lusa nanti.
Gimana, ya? Tetangga kita kan gak ada yang punya pohon mangga.
Tenang aja. Nanti ibu tanyain tante Novi, ya. Dia punya banyak pohon mangga.
Besok pasti ibu cariin buat kamu.
Asyik, makasih ya, Bu. Ibu emang juara, deh.
Pertambahan usia tak membuat pesona pantai kian memudar. Keramahan alamnya membuat kita selalu tertarik untuk kembali. Hangatnya sinar matahari mengundang siapa pun untuk singgah berkali-kali. Sendiri atau bersama orang-orang yang kita cintai, momen-momen berharga semakin sempurna dengan pantai sebagai latar tempatnya.
Tahun demi tahun berlalu, satu per satu garis kerutan di wajah ibu mulai muncul. Staminanya memang tak sekuat sepuluh dua puluh tahun yang lalu. Ada obat-obatan dan vitamin yang tersedia di meja kamarnya setiap hari. Walaupun fisiknya menua, semangat dan pesonanya selalu abadi. Kehangatan kasih ibu menyempurnakan setiap langkah kehidupan kita. Kita memang sudah beranjak dewasa. Tetapi selamanya kita tetap jadi bocah kecil kesayangannya.
Sejauh apa pun langkah kaki ini pergi, ibu selalu menjadi pijakan yang membuat hati kembali. Terima kasih untuk kasihmu yang tak berujung, Bu. Beruntung aku menjadi buah rahimmu. Tempat terhangat yang mendukung kehidupanku. Bak pantai yang tak pernah kehilangan pesona dan keindahannya, aku tahu hatimu yang penuh kasih akan selalu menyertaiku selama-lamanya. Tetaplah menjadi pijakan hatiku walau masa berganti dan langit terkadang kelabu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.