Ayo Move On dengan Ikuti Langkah Ini. Dia Saja Sudah Bahagia Sama Pacar Barunya, Masak Kamu Tetap Jalan di Tempat?

“Bagaimana sih cara melupakan seseorang yang dicintai? Sekarang rasanya ada yang hilang karena dia sudah tak lagi di sisi. Apalagi kalo malam-malam sambil ngelihatin foto-foto kita, terus dengerin lagu galaunya Yovie and Nuno, hiks! Makin netes air mata. Jujur saja aku masih sayang banget sama dia. Apakah benar semua ini adalah hal terbaik yang sudah Tuhan berikan, dengan menghilangkan dia dari hidupku dan memaksaku mengubur semua mimpi-mimpi indah bersamanya?”

Demikian curhat seorang sahabat, di suatu malam yang sunyi ketika kita tengah menginap bersama. Kesedihan sedemikian dalam dia rasa, yang intinya harus move on sesegera mungkin. Memang kalau masalah hati, terutama melupakan seseorang yang pernah menemani hari-hari, membutuhkan usaha yang serius dan konsisten. Agak sulit memang, namun berikut beberapa langkah yang harus dilakukan..

 <>1. Kamu masih suka nangis ya karena dia? Wajar kok, namanya juga baru pisah
berbahagialah dengan hari-harimu yang baru

berbahagialah dengan hari-harimu yang baru via http://google.com

Lagi sedih, terpukul, galau, kemudian nangis, tidak mengapa! Setelahnya rasanya menjadi lega, bukan?

Karena waktulah yang akan menyembuhkan lukanya.

Sembari waktu menyembuhkan semua lukamu itu, kamu akan bangkit lagi menjadi perempuan yang lebih tegar, karena ini semua kan demi kebaikanmu sendiri. Toh Tuhan selalu tahu yang terbaik untukmu.

Memang sulit sih, tapi kamu pasti bisa. Sadarlah bahwa kamu sudah dewasa. Kenapa harus bersedih lama-lama hanya karena orang yang bukan terbaik buat kamu itu? Sementara mereka yang terbaik selalu ada di sekitarmu. Ada orang tua, keluarga dan teman-teman yang sayang sama kamu. Bahagiakanlah mereka! Jangan malah bikin mereka sedih karena kamunya sedih gara-gara si mantan nggak penting itu.

Well, kadang memang kamu masih merasa kesepian karena mendadak ada yang hilang dari kehidupan. Namun coba berbahagialah dengan menjalani keseharianmu bersama orangtua, keluarga juga sahabat-sahabatmu. Keceriaan dan canda-tawa bersama mereka itu harus dinikmati setiap momentnya. Cobalah untuk bersikap bahagia, dan tersenyumlah untuk menampakkan wajah bahagia pula, sehingga nantinya akan membuatmu lebih tenang, dan merasa benar-benar bisa untuk kembali bahagia, meski tanpa dia.

<>2. Sibukkan diri dengan aktivitas yang bahkan harus menguras pikiran bahkan tenaga
berbahagialah

berbahagialah via http://google.com

Kalau kamu mulai ada waktu santai, ada waktu luang, apalagi pas malam, please deh jangan lagi dengerin lagu-lagu galau. Jangan dengan sengaja memancing aroma kegalauan untuk mendatangimu. Kalau sudah terlanjur galau sampe nangis-nangis terkenang dia, dan sampe kamunya lelah sendiri, ya makin susah nanti melupakannya!

Dan satu lagi, jangan sampai pikiran kamu mengembara pas mau tidur lho, ya. Karena yang namanya pikiran itu sangat mudah memikirkan hal-hal yang indah, berkesan, dan menyenangkan. Termasuk memikirkan orang yang pernah menemani hari-hari tersebut. Kalau sudah begitu, semakin sulit melupakannya. Duh!

<>3. Berhenti berinteraksi, baik yang tak langsung apalagi yang langsung
lupakan dia, jauhi saja

lupakan dia, jauhi saja via http://google.com

Jangan pernah hubungi dia lagi, misalnya lewat SMS, telepon, social media atau bahkan surat! Hapus saja kontaknya dari HP kamu. Ini langkah yang harus diseriusi, lho! Delete saja dari semua media komunikasi yang kalian miliki.

Jika kamu satu kota, satu kampus, satu kelas bahkan mungkin satu organisasi dengan dia, maka kamu perlu menjauhkan diri dari pandangannya atau bahkan lingkungan di mana dia biasa berada. Bahkan lebih ekstrimnya, jauhkan muka kamu dari dia. Hm, selama masih diyakini akan muncul dianya di sana!

Dan cara ekstrem ini termasuk dengan membuang benda-benda yang mengingatkan kamu kepadanya. Kamu bisa kasih ke orang deh kalo sayang buat dibuang.

Santai dulu, ini bukan berarti memutuskan tali silaturahmi! Karena kalau bermusuhan 'kan memang tak baik, maka anggaplah ini semua ini tak kan selamanya.

Percayalah ini semua hanya untuk sementara waktu saja. Sampai nanti kamu sudah sanggup meneguhkan hatimu, dan pasti Tuhan akan memberi kemudahan bagi kamu yang mau berusaha menjaga hati dari hal-hal yang tak pasti.

<>4. Jika tak disengaja flashback, lupakan kebaikannya, ingat saja keburukannya
upaya melupakannya saja

upaya melupakannya saja via http://google.com

Seandainya tanpa disengaja pikiran tentang segala kebaikannya dulu muncul, maka imbangi ingatan tersebut dengan mengingat-ingat kekurangannya atau saat-saat yang paling menyakitkan, menyebalkan dan menyesakkan, saat bersamanya.

Ini bukan saran mengingat untuk membenci, tapi menurut mereka yang telah berpengalaman, cara ini sangat ampuh untuk mengurangi rasa cinta yang berlebih-lebihan.

Perbanyak ibadah dan berdoa dengan sungguh-sungguh untuk seseorang yang jauh lebih baik yang sudah Tuhan persiapkan di masa depan.

Mintalah kepada Tuhan untuk membalikkan rasa cinta yang ada kepada si dia itu dan menjadi hilang. Ingat saja bahwa hanya Tuhan yang menguasai hati manusia, karena itu hanya Tuhan saja yang mampu membalikkan hati, sehingga pasti rasa yang masih tersisa itu kelama-lamaan nanti menjadi hambarlah untukmu.

Jika kamu mengatakan sudah berdoa, tapi malah masih memikirkan semua tentang dia, wah itu berarti kamu tidak ikhlas dan sungguh-sungguh serius meminta kepada Tuhan untuk mampu melupakannya. Mungkin yang ada, kamu malah tidak ikhlas dengan nasib yang terbaik yang telah ditetapkan ini. Jangan-jangan justru didalam hati kecilmu itu kamu tetap meminta dan diam-diam masih menginginkan dia. Tuhan kan paling tahu isi hatimu itu.

<>5. Jangan pernah berangan-angan untuk kembali bersama dia
jangan berangan-angan lagi untuk kembali

jangan berangan-angan lagi untuk kembali via http://google.com

Jangan sampai kamu berpikir suatu waktu akan kembali bersamanya, sehingga kamu menjadi plin-plan bersikap terhadapnya. Keinginan tersebut hanya akan membuat pikiranmu menjadi sulit melupakannya. Anggap saja dia bukan jodohmu, titik!

Karena begitu tertanam pikiran, “Ah mungkin saja jodoh.” Waduh, bisa-bisa tak pernah melupakannya, bahkan akhirnya tak mau membuka hati untuk seseorang yang lain. Susah, serahkanlah saja kepada Tuhan, masa depan yang lebih baik sudah disiapkan untukmu.

Yang sudah berlalu, biarlah berlalu. Diratapi seperti apapun ya tidak akan kembali! Karena jodoh itu kalo dikejar-kejar, tidak tertangkap. Tapi kalo tidak dikejar, dia datang sendiri. Tapi yang paling penting, kita harus dekat dengan Tuhan dalam keadaan apapun. Susah, senang, sedih, bahagia, semuanya!

<>6. Yakini dunia tidak selebar daun kelor dan cintamu bukan hanya untuknya
berbahagia untuk dia

berbahagia untuk dia via http://google.com

Jangan lupa bahwa kadangkala tak bisa kita menerima, bahwa kadang harus memberikan kebahagiaan kepada orang yang lain itu, kadang harus merelakan, kadang hanya bisa melihat dari kejauhan, kadang harus tahu diri, dan yang terpenting akhirnya harus tersadar bahwa si pemeran dalam cerita hidup sudah berganti.

Di luar sana ada cinta lain yang telah Tuhan tetapkan, dan lebih cocok untuk kamu. Maka perluaslah persahabatanmu itu, sehingga kamu bisa jadi akan mendapatkan radar-radar cinta yang baru, yang lebih cocok dari lingkungan persahabatan kamu yang luas itu.

 

Semoga kamu mampu tegas pada hatimu itu, dan akhirnya mampu melupakan dia!

Karena sudah seharusnya kamu bahagia bila melihat orang lain bahagia, dan bila kamu bahagia ketika orang lain bahagia, maka sesungguhnya kamu sedang menerima hidupmu yang baru dan bersiap untuk menjadi lebih bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
Nis

Hey, berteman dengan seorang penulis sepertiku bisa membuatmu salah paham, semua kata-kata yang kutuliskan terasa sangat abstrak, kamu bahkan bisa salah mengartikannya.

4 Comments

  1. Nabarani berkata:

    Kenapa meraka gak sadar kalau mereka itu jahat -_-