Antisipasi 5 Hal Ini Sebelum Memutuskan Sekolah ke Luar Negeri. Menyenangkan, Tapi Juga Sangat Menantang

tips sekolah ke luar negeri

Banyak hal menyenangkan yang kamu tahu jika kamu belajar di luar negeri, orang-orang yang bersekolah di luar negeri juga menggambarkan hal-hal yang menyenangkan selama disana. Exploring the city, bersosialisasi dengan teman dari berbagai negara, jalan-jalan ke negara lain, mencoba makanan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya dan menaiki transportasi yang tidak kita miliki di negara sendiri.  Angan-angan soal bersekolah di luar negeri menjadi terbatas pada hal yang menyenangkan saja padahal banyak hal yang kurang mengenakkan yang terjadi selama kamu bersekolah di luar negeri.

Banyak orang bilang kamu akan lebih dapat memahami sesuatu jika kamu sudah mengerti hal yang buruk darinya. Kamu akan lebih mudah bersyukur dan mengapresiasi setelah mengalami hal yang buruk. Jadi coba lihat dulu hal-hal yang mungkin ‘kurang menyenangkan’ bagimu saat bersekolah di luar negeri nanti.

ADVERTISEMENTS

1. You will be alone. Hanya dirimu yang dapat kamu andalkan

Alone from pexels

Alone from pexels via https://images.pexels.com

Keluargamu berada nun jauh disana, pun juga teman-temanmu. Kamu mau tidak mau harus melakukan dan mengurus apapun sendiri. Hal ini bisa dikatakan baik tentunya karena kamu akan mampu menentukan dan bertanggung jawab sepenuhnya atas apapun pilihanmu. Tidak ada orang yang sibuk menggali kehidupanmu layaknya yang kerap terjadi di Indonesia. Namun, berita buruknya adalah kamu hanya punya dirimu sendiri untuk kamu andalkan (iya ini kalau kamu masih sendiri, kalau kamu sudah berkeluarga, hal ini tentu saja tidak berlaku).

Apalagi di negara saya studi sendiri belum banyak orang-orang Indonesia dibandingkan negara lain. Mereka sendiri pun memiliki urusan masing-masing dan tidak bisa setiap saat membantumu. You have to stand up by your own foot if you've already decided to study abroad. Namun, tidak perlu terlalu khawatir, hal itu justru akan membantu membentuk kepribadianmu menjadi kepribadian yang tangguh. Pada awalnya kamu memang akan terpaksa untuk mandiri, namun itu semua akan memiliki efek yang baik untuk kehidupanmu selanjutnya.

ADVERTISEMENTS

2. Makanan yang tidak sesuai dengan lidah nusantara

Makanan Eropa by IDN Times

Makanan Eropa by IDN Times via https://cdn.idntimes.com

Di Eropa, makanan yang biasa mereka makan adalah roti, pizza atau semacamnya. Kebanyakan makanan mereka juga cukup hambar, tanpa ada bumbu seperti makanan Indonesia. Tentu kamu masih bisa menemukan nasi atau makanan asia di restoran Korea, Cina, India atau semacamnya, tetapi harganya cukup menguras kantong. Mau tidak mau kamu harus memasak sendiri untuk mendapatkan makanan yang sesuai dengan cita rasa Indonesia. Jangan khawatir, bumbu-bumbu Asia banyak terdapat di toko Asia.

 

Kabar baiknya adalah kamu bisa mencicipi makanan-makanan khas negara tersebut, seperti di Hongaria, mereka memiliki makanan khas yang wajib kamu cicipi bila kamu berkunjung ke Hongaria. Makanan itu diantaranya bernama Goulash dan Langos. Langos rasanya seperti cakwe goreng dengan berbagai topping, mulai dari yang asin gurih seperti garlic sauce sampai saus tomat atau keju. Sedangkan goulash seperti sup daging dengan paprika dan saus tomat.

 

Jika kamu muslim, urusan dengan makanan akan terasa lebih sulit. Makanan halal adalah hal yang cukup sulit didapatkan dan cukup menguras kantong, atau kamu bisa mencoba menjadi vegetarian untuk menghemat pengeluaran dan hidup lebih sehat. Bukan opsi yang lumayan buruk juga kan?

ADVERTISEMENTS

3. Keterbatasan komunikasi dengan penduduk lokal di negara non-english speaking

Keterbatasan komunikasi image by Nurul Arohmah

Keterbatasan komunikasi image by Nurul Arohmah via https://nurularohmah.files.wordpress.com

Pada saat sampai di pintu kedatangan, saya memiliki permasalahan karena keterbatasan dalam hal komunikasi. Bukan karena saya tidak bisa bahasa Inggris, tapi para petugas justru tidak bisa bahasa Inggris. Mereka hanya paham bahasa lokal, yaitu bahasa Hongaria. Untung saja ada google translate.

Saya amat sangat mengandalkan aplikasi satu itu untuk bisa beraktivitas di sini. Namun tenang saja, saat kamu datang ke kota, kamu bisa menemukan orang-orang yang bisa sedikit berbahasa Inggris, terutama anak-anak muda. Jadi, jika kamu ingin bertanya arah atau lokasi kamu bisa mendekati anak-anak muda, dan mereka bisa membantumu.

ADVERTISEMENTS

4. Kelas internasional dan budaya yang beragam

Kelas internasional by Study in Szeged

Kelas internasional by Study in Szeged via http://https

Memiliki teman dari berbagai negara dan latar belakang yang berbeda lalu saling bertukar budaya mungkin adalah ide yang menarik. Namun, saat kamu harus bekerja dibawah suatu project atau assignment dari professor, kalian akan merasakan betapa sulitnya menyatukan kepala-kepala yang amat berbeda. Kamu harus bisa menyesuaikan, kalau tidak kamu sendiri yang akan kelimpungan.

Perbedaan budaya, perbedaan kultur pekerjaan, apalagi jika harus mengerjakan project bersama, bukan hal yang mudah untuk saling beradaptasi dengan ritme kehidupan yang berbeda dari tiap-tiap negara.

ADVERTISEMENTS

5. Perkuliahan yang padat dalam bahasa Inggris dengan tugas yang melimpah

Banyak tugas, photo by Kompasiana

Banyak tugas, photo by Kompasiana via https://assets-a1.kompasiana.com

Kuliah dalam bahasa Indonesia saja kadang masih butuh waktu untuk mencerna, lalu bagaimana kuliah menggunakan bahasa Inggris dari awal sampai akhir? Belum lagi tugas-tugas esai yang seabrek dan bahan bacaan dalam bahasa Inggris yang berpuluh-puluh halaman yang harus selesai dalam satu minggu. Bahasa Inggris yang dipakai pun bukan level conversation lagi, tapi sudah dalam level akademik yang pastinya lebih sulit dibandingkan bahasa Inggris biasanya. Apalagi yang kuliah dengan sistem blok, kamu pasti akan tertatih-tatih mengatur waktumu di awal.

Nah, bagaimana? Sudah siap lanjut kuliah di luar negeri?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Everyone is fighting their own battle so be nice