Anies Baswedan Bagi Lima Rahasia Menjadi Mahasiswa yang Unggul

1. Tumbuhkan jiwa kritis

Ilustrasi mahasiswa kritis via http://hmjpendidikanfisikafkipuho.blogspot.co.id

Berjiwa kritis merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menjadi insan unggul. Menurut Anies Baswedan, kiat pertama yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa untuk menjadi insan yang unggul yakni mahasiswa harus mampu berpikir secara kritis, jangan hanya berpikir secara teoritis. Hal ini menurutnya sangat penting dikarenakan jika anak muda dapat berpikir secara kritis maka jendela kreativitas akan terbuka dengan sangat lebar.

"Mahasiswa itu harus mampu berpikir secara kritis jangan hanya menunggu, coba kalian tulis dan pikirkan secara kritis apa yang akan kamu lakukan pada 2027? Apa yang harus berubah dari Indoneia ini? Jika kalian hanya berpikir teoritis jawaban-jawaban seperti itu akan sulit dijawab, karena dengan berpikir kritis kalian diajarkan bukan hanya menerima apa yang telah kalian miliki namun harus merubah apa yang kalian miliki agar menjadi lebih baik," tutur Anies.

2. Membentuk karakter moral dan karakter kinerja

Karakter menjadi penentu seorang mahasiswa menjadi lebih Unggul via http://wapannuri.com

Aniesi pun menambahkan mahasiswa yang unggul selain kritis juga harus memiliki karakter yakni karakter kinerja dan karakter moral. Cara yang paling mudah untuk menumbuhkan karakter tersebut ialah dengan aktif berorganisasi tanpa meninggalkan aktivitas akademiknya.

Dua karakter ini Anies melanjutkan, akan sangat berguna nantinya bagi mahasiswa yang telah lulus dan keluar kampus untuk masuk ke dunia kerja. Karena kedua karakter itu akan menjadi penilaian seseorang dalam bekerja.

"Mahasiswa itu harus mengembangkan dua karakter yakni karakter kesopanan seperti jujur, adil dan sopan serta karakter kinerja yakni ulet, tangguh, berani, teliti. Kedua karakter ini semuanya saling berhubungan satu dengan yang lainnya, jadi tidak hanya satu saja yang ditonjolkan melainkan keduanya harus dapat sinkron berjalan" ujar Anies.

Jika dari dua karakter tersebut hanya salah satunya saja dijalankan oleh seorang mahasiswa, maka tujuan untuk menjadi mahasiswa yang unggul itu akan terhambat oleh keterbatasan mengembangkan diri lebih lanjut.

3. Bukan hanya meningkatkan minat baca namun menumbuhkan daya baca

Membaca menjadi salah satu hal yang mendukung mahasiswa menjadi unggul via http://www.educenter.id

Selanjutnya cara yang lain untuk membentuk mahasiswa yang unggul yakni mahasiswa harus meningkatkan daya baca. Pria yang pernah menjabat sebagai menteri pendidikan ini mengatakan seorang anak muda yang ingin sukses masa depannya harus mau meningkatkan literasi membacanya, karena dengan membaca seorang mahasiswa dapat membuka wawasannya lebih luas, tidak terkurung dengan pikiran yang itu-itu saja.

"Literasi minat membaca di Indonesia itu tinggi terbukti dengan banyak dari kita asik dengan membaca Whatsapp, namun ketika disugguhkan dengan bacaan serius minat itu langsung berkurang. Untuk itu bukan hanya meningkatkan minat baca saja, anak muda terutama mahasiswa harus mengembangkan kemapuan daya baca karena dengan kemampuan tersebut keunggulan seorang mahasiswa akan meningkat," ucap suami Fery Farhatin Ganis ini.

Anies pun menjelaskan dewasa ini memang literasi membaca khususnya di kalangan muda sangat berkurang, literasi membaca yang dimaksudkan di sini ialah literasi membaca buku. Memang tidak dapat dikesampingkan, buku saat ini jarang dilirik sebagai bahan rujukan untuk membaca di masyarakat. Banyak orang yang lebih memilih untuk mengganti buku dengan gadget mereka dikarenakan lebih praktis dan lebih murah.

Memang teknologi tidak dapat disalahkan dari berkurangnya literasi membaca pada buku, namun harus adanya jalan keluar agar membaca tidak ditinggalkan dari gaya hidup masyarakat. Contohnya publikasi dari beberapa E-Book harus dapat ditingkatkan sebagai langkah peningkatan literasi di masyarakat khususnya anak muda.

4. Tingkatkan jiwa leadership, analisis serta kreativitas

Leadership, analisis dan Kreativitas via https://i.pinimg.com

Anies pun melanjutkan ciri-ciri mahasiswa yang unggul salah satunya dapat menerapkan kemampuan baik dari segi akademis maupun dari segi kemampuan berorganisasi agar mereka dapat menjadi insan yang unggul dalam segala bidang yang dapat menjadi bekal mereka kelak di masa depan.

"Mahasiswa Esa Unggul harus dapat memiliki kemampuan akademis dan organisasi keduanya penting, mungkin lebih banyak mahasiswa yang mementingkan nilai IPK, padahal itu hanya mengatarkan mereka ke meja wawancara saja namun yang menetukan mereka berhasil tidaknya dalam bekerja ialah jiwa leadership, daya analisis dan kreativitas" tutur Anies.

Jiwa ledership, daya analisis dan kreativitas dapat terjalin dengan adanya keamuan dari mahasiswa tersebut untuk bergerak baik dalam sebuah organisasi maupun ketika mereka mengemban suatu amanah. "Jiwa itu terbentuk secara alamiah ketika kalian mengemban suatu tanggung jawab, contohnya ketika kalian kuliah jika hanya sibuk secara akademis maka kalian hanya terkurung dengan anggapan IPK itu segalanya, padahal jika kalian bisa berorganisasi atau kerja sampingan sembari bekerja maka jiwa kalian akan terbentuk menjadi lebih leadership, analisis dan kreatif.

5. Kejar IPK sesuai dengan syarat beasiswa

IPK Bagus Menentukan? via http://careernews.id

Terakhir Anies Baswedan menjelaskan jika mahasiswa yang unggul itu harus memiliki IPK yang sesuai dengan kebutuhan. Anies pun mengatakan IPK yang sesuai yang harus didapatkan oleh mahasiswa harus mengacu kepada syarat beasiswa.

"Berapa sih nilai IPK yang ideal bagi seseorang mahasiswa? 4,00? 3,28? 3,7 hayo berapa?," tanya Anies saat kuliah umum kepada para peserta yang umumnya mahasiswa.

"Jika kalian ingin menjadi unggul, IPK yang ideal bagi mahasiswa itu ialah melihat standar IPK beasiswa, karena dengan standar tersebut kalian akan lebih mudah mempersiapkan berbagai macam hal mulai dari masa depan untuk berkuliah kembali dan melamar sebuah pekerjaan" tutup Anies.

Itu dia lima rahasia menjadi mahasiswa yang unggul dari Anies Baswedan. Jangan lupa diterapkan, ya!