Bingung Kenapa Kamu Suka Merendahkan Dirimu Sendiri? Ini 5 Alasannya!

Gimana sih cara untuk meningkatkan self esteem?

“Kok aku gendut banget, ya?”

“Aku jelek banget sih, pantesan nggak ada yang suka.”

Hayo, ngaku, siapa yang pernah begitu? Pasti kamu pernah merendahkan dirimu sendiri, secara nggak sadar. Menyadari kelemahan itu baik, tapi kalau kamu terus-terusan mengkritisi dirimu, itu nggak sehat, lho. 

Itu tandanya self-esteem kamu rendah. Self esteem itu apa, sih?

Self esteem adalah persepsimu tentang dirimu sendiri, berdasarkan apa yang kamu pikirkan, rasakan, dan yang kamu percaya terhadap dirimu sendiri.

Nah, setiap orang memiliki tingkatan self esteem yang berbeda. Tentunya, jika tingkatan self esteemnya tinggi, kemungkinan besar orang tersebut bisa lebih positif dalam menjalani kehidupannya, bisa bersikap asertif, memiliki hubungan yang sehat, dan lain-lain.

Tentu berkebalikan dengan yang self esteemnya rendah, dong. Tapi kamu kepo nggak sih, kok bisa tingkatan self esteem setiap orang berbeda beda, bisa rendah atau tinggi? Yuk simak 5 faktor yang mempengaruhi self esteem!

ADVERTISEMENTS

1. Komitmen hubungan dengan orang tua, teman, atau pasangan

Photo by Bahaa A. Shawqi from Pexels

Photo by Bahaa A. Shawqi from Pexels via http://pexels.com

Percaya nggak kalau orang-orang terdekat sangat berpengaruh dengan bagaimana kamu memandang dirimu sendiri? Terutama orang tua, karena orang tua mengajari kita sedari kecil.

Nah, memang benar kok, kalau orang-orang terdekat sangat mempengaruhi bagaimana kita berpikir tentang diri kita.

Tentu karena pemikiran kita bisa dipengaruhi oleh pendapat orang lain, terutama orang-orang terdekat kita.

Terutama dalam hal komitmen hubungan. Kata siapa komitmen berhubungan hanya untuk hubungan percintaan saja?

Komitmen berhubungan juga diperlukan di hubungan pertemanan maupun hubungan keluarga.

Pernah nggak sih, punya teman dekat yang dulunya tiap hari curhat, jalan bareng, lalu tiba-tiba memutus obrolan, ngeblock semua sosmed, atau tiba-tiba menjauh? 

Lalu kamu berpikir, “ah kayaknya dia sudah punya teman yang lebih asik daripada aku, deh.”

Nah, hal itu sangat mempengaruhi self esteem, karena kamu membandingkan apa yang kamu pikir kamu lakukan dengan apa yang temanmu lakukan.

ADVERTISEMENTS

2. Status pendidikan dan pendapatan

Photo by Abby Chung from Pexels

Photo by Abby Chung from Pexels via http://pexels.com

Berdasarkan penelitian, semakin tinggi status pendidikan seseorang atau semakin tinggi pendapatan seseorang, self esteemnya semakin tinggi. 

Nah, hal ini bisa dikarenakan banyaknya pengetahuan dan pengalaman yang didapat, sehingga membuat kualitas self esteem semakin tinggi.

Jadi, coba fokuslah untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari mana saja, tetapi, ingat, jangan terus-terusan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, ya!

ADVERTISEMENTS

3. Keadaan sosial ekonomi

Photo by Arisa Chattasa on Unsplash

Photo by Arisa Chattasa on Unsplash via http://unsplash.com

Faktanya, terkadang kita minder melihat kekayaan orang lain, apalagi sekarang dengan adanya sosial media, seperti Instagram, dimana orang seringkali berlomba-lomba memamerkan apa yang mereka punya.

Nah, keadaan sosial ekonomi juga mempengaruhi self esteem kita, lho. Kita seringkali menjadi minder, iri, merasa buruk hanya karena melihat kehidupan orang lain. Eits, jangan seperti itu, ya!

Lebih baik, kita berfokus untuk belajar dan bekerja demi kehidupan yang lebih baik, oke?

ADVERTISEMENTS

4. Kepribadian dan stabilitas emosional

Photo by Icons8 Team on Unsplash

Photo by Icons8 Team on Unsplash via http://unsplash.com

Selain faktor-faktor eksternal yang disebutkan, ada faktor internal juga yang mempengaruhi self esteem. Kepribadian yang lebih dewasa dan kemampuan mengontrol emosi yang baik juga mempengaruhi self esteem

Kok bisa?

Iya, karena dengan kepribadian yang dewasa, kita tahu seberapa berharganya diri kita, dan mampu menilai diri kita sendiri secara objektif tanpa membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. 

Serta, kita bisa mengetahui dan menyaring mana pendapat orang lain tentang diri kita yang perlu kita dengarkan dan mana yang tidak.

ADVERTISEMENTS

5. Pendapat dari Anggota Keluarga dan Teman

Photo by Pixabay from Pexels

Photo by Pixabay from Pexels via http://pexels.com

Serius, ini yang biasanya paling berbahaya. Pernah nggak sih waktu ada acara keluarga besar tiba tiba salah satu saudara bilang, “ih kamu kok gendutan gini sih? Beda banget sama waktu kecil, dulu kecilnya lucu, langsing, cantik.”

Aduh, rasanya sakit hati, banget. Tapi nggak bisa bilang apa-apa dan cuma bisa pura-pura ketawa karena yang ngomong saudara yang umurnya jauh lebih tua.

Nah, pendapat-pendapat semacam ini juga mempengaruhi self esteem.

Tanpa sadar, kamu menerima pendapat tersebut dan mulai bertanya-tanya sendiri, apa iya aku gendut? Apa aku perlu diet, ya?

Kita amat sangat perlu menyaring pendapat-pendapat yang dilontarkan oleh orang lain, dan kita juga harus berhati-hati dalam menyampaikan opini, salah-salah nanti kita membuat self esteem orang lain rendah.

 

Nah, sekarang sudah tahu kan apa saja faktor-faktor yang membuat self esteem rendah dan membuat kamu tanpa sadar merendahkan diri dan mempertanyakan dirimu sendiri?

Jadi, sekarang cobalah untuk mulai bersikap objektif pada dirimu sendiri, ya!

Ingat, nggak ada manusia di dunia ini yang sempurna, ketidaksempurnaan manusia lah yang membuat kita sempurna!

Bila kamu membutuhkan bantuan psikolog profesional untuk masalah pribadimu, termasuk dalam hal kecemasan, kamu bisa beralih ke Riliv , dan kamu bisa konseling kapan saja, dimana saja. Sangat mudah, bukan?

 

Referensi:

What is Self-Esteem? A Psychologist Explains.

 

Written by Awan

A person with various names

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini