Kata maaf cocok ditujukan kepada mereka yang bersalah kepada kita. Lantas, apakah orang tua termasuk ke dalamnya? Ya! Tak ada satupun manusia di bumi ini luput dari kesalahan. Bahkan orang yang paling berjasa dalam hidupmu itupun sadar atau tidak pasti pernah melakukan kesalahan kepadamu.
Memang nggak semua anak memiliki pengalaman dimana orang tuanya melakukan kesalahan padanya. Namun, bukan berarti nggak ada. Mungkin mereka pernah menyakiti perasaanmu lewat perkataan, menentang pilihan hidupmu, melukaimu secara fisik maupun mental, atau bahkan meninggalkanmu.
Apapun yang sudah mereka lakukan padamu, mereka tetaplah orang tuamu. Agar hubunganmu dengan mereka tetap harmonis, yuk simak 5 alasan mengapa kamu harus memaafkan orang tuamu~
ADVERTISEMENTS
1. Tidak ada manusia yang sempurna
Kita tidak sedang membicarakan kecacatan secara fisik, tetapi kesempurnaan sebagai orang tua sejati yang ideal bagi kita. Hal yang membuatmu memandang kedua orang tua kita “utuh” adalah mungkin ketika mereka lengkap, harmonis, saling melengkapi dan mengisi sehingga ketika mereka memperlakukanmu mereka bisa melakukannya berdua secara bijaksana, penuh kasih sayang. Begitupun pandangan lengkap segalanya bagimu mungkin berarti materi yang berkecukupan. Ketika kecil, mungkin kamu merasa sangat dikasari dan tumbuh dalam lingkungan yang tidak ideal sesuai harapanmu.
Seiring kamu tumbuh dewasa, dunia dan tantangannya terasa sulit, bukan? Kemampuan setiap orang dalam menghadapi kesulitan tentu berbeda-beda. Bisa jadi mentalmu jauh lebih kuat menghadapi cobaan dibandingkan dengan orang tua. Kamu tak tahu betapa besar kesulitan mempengaruhi orang tua ketika membesarkan kita sehingga mereka kehilangan temper, terkesan otoriter, dan judgemental. Karena, tidak ada satupun manusia yang sempurna di dunia ini.
ADVERTISEMENTS
2. Tidak ada kursus menjadi orang tua yang benar-benar cocok bagi semua anaknya
“Masa sih? Ada kok. Banyak banget kursus untuk menjadi orang tua” Ini mungkin yang muncul di benakmu saat ini. Tapi apakah kamu berfikir bahwa sifat semua anak tidaklah sama. Bisa jadi bahkan sangat bertolak belakang dengan bayangan orang tua yang melahirkannya.
Mencocokkan sifat dan menemukan jalan tengah dalam hubungan bukanlah hal yang mudah, termasuk antara orang tua dan anak. Hargailah proses ketika mereka berusaha, dengan keadaan yang bisa jadi sangat sulit. Satu hal yang harus kamu ingat, perasaan sayang selalu ada didalam hatinya, meskipun mereka tidak tahu cara yang paling tepat untuk mengungkapkannya.
ADVERTISEMENTS
3. Mangandung dan membesarkan anak tidaklah mudah
Secara fisik, tentunya perubahan terjadi di diri orang tuamu. Sebelum melahirkanmu, bisa jadi ibu secantik dan selangsing Wulan Guritno, namun kini ia terlihat sangat gemuk. Kerutan karena kerasnya hidup sudah menghiasi wajah cantiknya. Ayah mungkin punya alat pancing, raket tenis atau bola basket yang sudah berdebu. Tak pernah lagi mereka gunakan sejak mereka memutuskan untuk fokus bekerja demi membesarkanmu. Kamu boleh berfikir demikian demi membuatmu berempati kepada kedua orang tua, tapi percayalah, mereka tidak akan pernah ingin kamu melakukannya. Mereka tidak akan pernah mau anaknya bersedih karena perjuangan yang sudah mereka lakukan, karena mereka sebenarnya ingin anaknya selalu merasa bahagia.
ADVERTISEMENTS
4. Rasa syukur timbul dalam kesesakan
Pernahkah kamu berfikir darimana datangnya rasa syukur? Adalah ketika kamu berhasil melalui suatu tantangan dengan selamat. Adalah ketika kamu diberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kamu inginkan. Di tengah kesesakan yang bisa melandamu, ada rasa syukur yang muncul ketika kita sehat, ketika apa yang kamu perbuat berhasil. Hitung dan kumpulkanlah rasa syukur ini, sebagai daya dorong bagimu untuk bisa memaafkan orang lain. Karena jika boleh jujur, memaafkan tidaklah selalu mudah.
ADVERTISEMENTS
5. Tuhan mengajarkan kita untuk mengampuni orang lain
Bila alasan-alasan diatas belum cukup kuat untuk membuatmu memaafkan, ingatlah akan Tuhan. Ingatlah juga akan dirimu sendiri. Dengan memaafkan, kamu membebaskan diri sendiri dari belenggu amarah dan ketidak puasan yang telah melingkupi hati dan pikiran. Ketika kecil, kamu berkelahi lalu saling memaafkan dengan teman yang berkelahi denganmu. Dewasa ini, ketika kamu bisa mengampuni orang yang bersalah kepadamu termasuk orang tua, bayangkan betapa bangganya Tuhan yang telah menciptakanmu di dunia ini.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”