8+ Trik yang Bisa Kamu Coba untuk Tetap Merasa Baik dalam Situasi Tidak Baik

Menghadapi ketidakpastian

Kita menyadari, bahwa banyak sekali hal-hal yang tidak kita ketahui. Keresahan akan masa depan adalah bentuk nyata bahwa kita belum siap menghadapi ketidakpastian di depan. Sebagai manusia, kita selalu memproyeksikan diri dalam situasi yang nyaman dan menyenangkan. Padahal, yang paling dekat dengan kita adalah ketidakpastian. Pikiran kita bergumul dalam emosi deras antara penyesalan masa lalu dan kecemasan akan masa depan. Tidak bisa dipungkiri, perlahan kita akan melaju dalam arusnya. Tergerus atau tidak tergantung pada sekuat apa kita berani berenang menuju hulu.

Masa lalu tak dapat direvisi, namun suasana hati masih dapat kita perbaiki.

Kita tidak bisa memastikan masa depan, tapi kita bisa mengontrol tindakan kita saat ini. Rasa khawatir akan masa depan dapat kita kelola mulai dari kesiapan menghadapi ketidakpastian. Berikut adalah trik untuk menghadapi ketidakpasian agar kita tetap merasa baik meski dalam situasi tidak baik. 

ADVERTISEMENTS

9. Tersenyum

Photo by Freepik

Photo by Freepik via https://www.freepik.com

Saat kita tersenyum, otak kita melakukan “perlengkapan kebahagiaan” dan dopamin, serotonin, endorfin dilepaskan sehingga menciptakan perasaan nyaman. Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang tersenyum selama prosedur medis yang tidak nyaman (seperti imunisasi, pengambilan darah, dan sebagainya), mereka merasakan sakit yang kurang subjektif daripada mereka yang meringis atau cemberut. Tersenyum juga menular, karena melihat seseorang tersenyum pada kita bisa menyembuhkan emosional dan mental.

Kita tidak perlu terlalu berupaya meramal tentang sesuatu yang abstrak, kita hanya perlu menghadapi dan memastikan diri kita siap dengan segala perubahan dan ketidakpasitan. Meski sebuah perubahan adalah hal yang tidak kita sukai, namun semakin kita menghindar semakin kita tak akan berhasil.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." ― Pramoedya Ananta Toer

Editor

Not that millennial in digital era.