Sebelumnya perlu aku jelaskan bahwa biasanya, sebelum mengucapkan kata-kata ini kepada diriku sendiri,
Langkah paling awal yang aku lakukan adalah memaklumkan perasaanku sendiiri.
Aku menuliskan segala emosiku dahulu, aku kecewa karena ini, aku sakit hati karena itu, semua aku tulis, hingga benar benar selesai dan aku mulai merasakan tenang lagi. Selanjutnya, kalian bisa mengatakan 8 kalimat ini kepada diri kalian sendiri. Apa sajakah itu?
ADVERTISEMENTS
1. Dia bisa jadi orang yang dikirim Tuhan untuk sengaja menyakitiku
Bukan karena Tuhan itu buruk, tentu tidak. Akan tetapi karena beberapa manusia memang membutuhkan luka, untuk membentuk dirinya agar lebih tegar, tangguh, bijak dan dewasa bukan? Ibaratnya Tuhan sedang sengaja membentuk kita, melalui orang tersebut.
ADVERTISEMENTS
2. Munkin saja, dia memang sedang tidak baik baik saja
Dalam hal ini aku menyadarkan diriku sendiri untuk lebih berempati, munkin saja memang dia sedang berada di situasi yang sulit hingga tidak sengaja menyakitiku, munkin saja dia begitu karena dia tidak pernah tahu bahwa yang di lakukannya adalah sesuatu yang salah?
Aku mencari kemunkinan-kemunkinan yang bisa membuatku berempati kepadanya, hingga aku bisa dengan lebih mudah memaafkannya.
ADVERTISEMENTS
3. Ayo lihat, Apa dampak baik yang bisa diambil dari rasa sakit ini
Setelah aku merasakan hal ini, aku mengajak otakku untuk berpikir dan aku ajak pula hatiku untuk merasakan, apa kiranya dampak baik yang bisa aku dapatkan setelahnya. Terkadang aku bisa menemukannya pada saat itu juga. Namun, sering juga perlu beberapa waktu hingga akhirnya aku akan menemukan dampak baik dari rasa sakit tersebut. Aku akan selalu menantikan dampak baik itu, setiap kali aku merasakan sakit hati karena seseorang.
ADVERTISEMENTS
4. Oke, aku tahu rasa sakit ini, aku tidak boleh memberikan rasa sakit ini kepada hati orang lain juga
Seringkali aku mendapati ketika aku terluka karena orang lain, terkadang malah aku juga memberikan luka yang sama secara tidak sadar kepada orang lain. Maka, seringkali aku berkata seakan seperti, hey seperti inilo rasanya di sakiti, seperti inilo rasanya dibuat trauma, aku, sebisaku, tidak boleh memberikan luka sesakit ini kepada hati orang lain.
Sebab itu akan menjadikanku orang yang sangat buruk sekali, dan pasti membuat Tuhan tidak menyayangiku lagi, karena kelalaianku, karena keegoisanku.
ADVERTISEMENTS
5. Orang yang melukaiku pasti juga memiliki luka dalam hatinya
Untuk hal ini, aku memang tidak pernah tahu bagaimana keadaan hati orang lain, tetapi aku mengembalikan keadaan ini kepada diriku sendiri. Ketika hatiku sedang terluka akan sesuatu, kerap kali aku menjadi sedikit berbeda, aku mudah sekali salah berbicara/bersikap hingga munkin membuat orang lain terluka.
Hal itu berbeda ketika hatiku sedang penuh dengan bahagia, aku lebih bisa tenang dalam menyikapi sesuatu hal, dan aku juga bisa mudah membagikan kebahagiaan itu kepada orang lain.
ADVERTISEMENTS
6. Mungkin aku adalah seseorang pilihan Tuhan yang dipilih untuk menjadikan orang tersebut belajar
Kata ini aku ucapkan untuk membantuku berlapang dada, aku mengajak pikiranku untuk berpikir bahwa setiap orang pasti memerlukan suatu kesalahan agar dia tahu mana yang salah dan mana yang benar, sebagai pembelajaran hidupmya juga.
Dan munkin Tuhan memilihku sebagai orang yang dikenai oleh kesalahannya, agar dia belajar. Maka, luka ini, biar kepada Tuhan aku kembalikan.
7. Biar Tuhan yang membalasnya
Ketika aku tersakiti oleh orang lain, memang, rasanya seperti ingin sekali membalas untuk menyakiti orang tersebut bukan, tetapi aku seringkali overthinking.
Aku Berpikir, apakah nanti cara membalasku sudah benar benar tepat untuknya? apakah aku sudah membalas dengan setimpal? yasudah, biarlah Tuhan yang membalasnya, karena Tuhan yang paling tahu tentang hambanya bukan?
8. Hei, rasa sakit ini bisa aku tukarkan kepada Tuhan dengan kenikmatan kenikmatan hidup yang Tuhan janjikan untuk hamba-Nya yang sabar bukan?
Ya benar, di dalam kepercayaanku, Tuhan memberikan berbagai kemuliaan kepada orang-orang yang terdzolimi. Doa akan dikabulkan, dia akan diberikan imbalan pahala yang besar di mana pahala tersebut nanti akan mengantar ke surga, dan juga Tuhan mencintai orang-orang yang sabar.
Aku bisa menjadi senang, sebab aku rasa aku bisa meminta berbagai hal kepada Tuhan. Aku tidak ragu-ragu dalam berdoa ketika aku disakiti oleh seseorang karena aku yakin Tuhan akan mengabulkan dan Tuhan akan semakin menyayangiku.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”