7 Olahan Mi ala Korea yang Bisa Disantap di Musim Hujan. Cocok untuk Menghangatkan Tubuh

Sama seperti Korea, saat ini Indonesia sedang memasuki musim dingin nih. Bedanya kalau di Korea bersalju, di Indonesia hujan melulu. Orang-orang Korea Selatan biasanya melalui musim dingin dengan menikmati santapan yang hangat-hangat. Pernah lihat, kan, bagaimana mereka makan sesuatu yang hangat dengan uap masih mengepul-ngepul. Kayaknya seru, gitu.

Nah, biasanya di musim dingin, banyak warga Korea Selatan menyantap menu makanan yang berbahan utama mi. Di Negeri Gingseng itu, ada sejumlah menu berbahan mie mulai dari mie berkuah hangat hingga mie berkuah es. Berikut 7 rangkuman olahan mi khas Korea Selatan yang digemari saat musim dingin tiba dan bisa kamu buat sendiri di rumah.

ADVERTISEMENTS

1. Kalguksu

Gambar oleh daecheonnet

Gambar oleh daecheonnet via https://pixabay.com

Kalguksu adalah salah satu mi tradisional Korea Selatan. Terbuat dari tepung terigu yang diuleni lalu diiris memanjang barulah direbus bersamaan dengan berbagai bahan lainnya seperti seafood maupun sayuran. Adapun sayuran yang sering digunakan dalam campuran kalguksu adalah zucchini dan wortel.

ADVERTISEMENTS

2. Jjamppong

Foto oleh SenuScape dari Pexels

Foto oleh SenuScape dari Pexels via https://www.pexels.com

Jjamppong merupakan sajian mi pedas berkuah dengan tambahan sejumlah seafood di dalamnya. Cumi, udang, kerang hingga gurita tersedia dalam sebuah mangkuk jjamppong. Masyarakat Korea Selatan mengkonsumsi jjamppong tidak pada musim dingin saja, melainkan di musim lainnya juga. Rasanya yang pedas, hangat, dan penuh nutrisi dari aneka olahan laut membuat makanan ini cocok memperkuat imun tubuh.

ADVERTISEMENTS

3. Ramyeon

Gambar oleh juno1412

Gambar oleh juno1412 via https://pixabay.com

Dari begitu banyak olahan mi, rasa-rasanya ramyeon-lah yang paling sederhana dan mudah dibuat kapan saja. Tinggal didihkan air, masukkan mi dan bumbu, jadi deh. Ramyeon juga termasuk sajian mie yang bisa dinikmati kapan saja, tidak harus musim dingin. Namun, sepertinya permintaan ramyeon di pasaran meningkat drastis di musim dingin begini. Sebab, sebungkus ramyeon mampu menghangatkan tubuh sepanjang hari.

ADVERTISEMENTS

4. Jjolmyeon

Photo by Dionysius Samuel on Unsplash

Photo by Dionysius Samuel on Unsplash via https://unsplash.com

Ada yang tahu jjolmyeon? Olahan mi satu ini tidak berkuah loh. Rasanya yang pedas, manis, dan asam membuat siapapun jadi ketagihan. Cara membuatnya pun terbilang mudah. Rebus mi, kemudian buat bumbu sambal yang terdiri atas gochujang, cabai bubuk, cuka, garam, gula, minyak wijen, biji wijen yang dicampur jadi satu. Selanjutnya, mi yang sudah direbus disatukan dengan bumbu. Siap disajikan dengan irisan timun dan potongan telur rebus.

ADVERTISEMENTS

5. Sujebi

Gambar oleh gwons dari Pixabay

Gambar oleh gwons dari Pixabay via https://pixabay.com

Sujebi dan kalguksu hampir sama cita rasanya, hanya saja bentuknya berbeda. Jika kalguksu tekstur mie-nya memanjang, berbeda dengan sujebi yang merupakan potongan-potongan adonan tepung terigu. Namun, kurang lebih cara mengolahnya sama. Berminat mencoba?

ADVERTISEMENTS

6. Jangchi Guksu

Gambar oleh forwimuwi73 dari Pixabay

Gambar oleh forwimuwi73 dari Pixabay via https://pixabay.com

Jangchi Guksu adalah olahan mi di mana kuahnya terbuat dari kaldu sayuran ataupun kaldu ikan teri. Disajikan hangat dengan rasa yang tidak terlalu pekat tapi tetap nikmat. Jangchi Guksu biasanya disajikan dengan topping sayuran seperti irisan timun maupun wortel, ataupun rumput laut kering dan potongan telur rebus.

7. Naengmyeon

Gambar oleh ally j dari Pixabay

Gambar oleh ally j dari Pixabay via https://pixabay.com

Sajian Naengmyeon selalu tidak pernah gagal. Minya bertekstur kenyal dan sedikit tipis dibandingkan dengan tekstur mi yang lain. Kuahnya yang kaya karena terbuat dari kaldu daging dan disajikan pula dengan irisan daging, membuat siapapun susah lupa. Ada yang mau coba?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis