7 Masalah WFH dan Cara Mengatasinya. Biar Tetap Produktif dan Nggak Mengganggu Harimu

WFH dan masalahnya

Kerja dari rumah merupakan salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi. Semakin berkembangnya internet, banyak bisnis-bisnis seperti online shop, developing code, hingga content writer yang bisa mengerjakan di mana saja tanpa harus terikat kantor. Namun ternyata ada beberapa masalah yang bisa kamu temui saat kerja dari rumah.

Mulai dari fresh graduate millennials hingga ibu rumah tangga, kerja dari rumah dianggap bisa menyelesaikan permasalahan yang umum seperti biaya transportasi yang mahal, waktu perjalanan yang melelahkan, hingga bisa mengurus keluarga dan tetap mendapat pemasukan. Tahukah kamu bahwa perbedaan-perbedaan bekerja dari rumah dan dari kantor tersebut justru menjadi masalah, lho! Apa saja ya?

ADVERTISEMENTS

1. Gangguan domestik yang menjadi masalah kerja dari rumah. Mau diladeni tapi kok kerjaan belum kelar~

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels

Photo by Ketut Subiyanto from Pexels via https://www.pexels.com

Bayangkan kucing peliharaanmu buang kotoran di dekat meja kerjamu. Atau tiba-tiba makanan delivery dari ojek online menelpon dan meminta kamu untuk mengambil di gerbang. Belum lagi tiba-tiba orang rumah memintamu pergi ke minimarket untuk membeli sembako. Masalah kerja dari rumah tersebut tidak akan kamu temui saat berada di kantor. Inilah mengapa kamu perlu untuk memberi tahu dan bekerja sama dengan orang-orang di rumah bahwa kamu sedang bekerja dari rumah.

Jika ada ruangan khusus, gunakan ruangan tersebut sebagai ruang bekerja. Orang rumah wajib tahu bahwa jika kamu berada di ruangan tersebut, maka kamu sedang bekerja. Begitu pula dengan kegiatan rumah tangga. Sediakan waktu, tapi jangan sampai mengganggumu di tengah produktivitasmu. Tips lain? Bekerjalah pagi hari atau malam hari, ketika distraksi sangat sedikit.

ADVERTISEMENTS

2. Bekerja terlalu banyak juga sebuah masalah, lho!

Photo by Yan on Pexels

Photo by Yan on Pexels via https://www.pexels.com

Seriusan. Kamu perlu pahami kalau bekerja terlalu banyak justru bikin kamu tidak produktif. Biasanya, bekerja terlalu banyak disebabkan oleh:

Kamu tidak tahu waktu istirahat, dan kamu cemas kamu tidak seproduktif biasanya.

Untuk nomor 1, kamu perlu sadari bahwa kamu perlu untuk beristirahat. Terlalu banyak bekerja menyebabkan kamu kelelahan dan justru tidak produktif pada esok hari. Terlalu banyak bekerja juga akhirnya memberikan pengalaman “Tidak menyenangkan” sehingga kamu membenci kerja dari rumah.

Untuk nomor 2, kamu perlu tahu bahwa produktivitasmu bukan tolak ukur keberhasilan. Lakukan dengan caramu sendiri. Kamu tetap produktif kok, asal tetap beristirahat. Selalu dengarkan meditasi dari Riliv di sela-sela bekerja. Kamu bisa meditasi dan mendapat ketenangan hanya dengan 10 menit per hari.

ADVERTISEMENTS

3. Mengisolasi diri dari semua komunikasi, jangan!

Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Photo by Vlada Karpovich from Pexels via https://www.pexels.com

Benar sih kalau kerja dari rumah itu bikin kamu jauh dari masalah kantor. Tapi apakah benar harus selamanya seperti itu?

Riset dari Massachusetts Institute of Technology menunjukkan bahwa karyawan yang jarang ngobrol karena kerja dari rumah justru memiliki peluang lebih kecil untuk dipromosikan atau naik gaji. Hmm nggak mau kan, pastinya?

Cobalah ngobrol atau berdiskusi dengan atasanmu. Selalu keep in touch. Video call untuk membahas proyek atau rencana ke depan tentu sangat disarankan.

ADVERTISEMENTS

4. Mengelola prioritas kerja menjadi masalah kerja di rumah paling besar

Photo by Vlada Karpovich from Pexels

Photo by Vlada Karpovich from Pexels via https://www.pexels.com

Enaknya kamu mengerjakan yang mana dulu nih? Yang ini atau yang itu? Terlalu lama pusing memikirkan prioritas akhirnya membuatmu bekerja tidak efisien. Ya, kerja yang efisien adalah mendahulukan prioritas. Ini adalah prinsip dasar kerja dari rumah. Cobalah untuk membuat list pekerjaan di pagi hari sebelum memulai kerja, atau malam sebelumnya.

Tandai 1 pekerjaan sangat prioritas, 3 sedang, 5 kecil. Yakinkan dirimu bahwa goal utama dari hari itu adalah menyelesaikan 1 prioritas besar dan beberapa prioritas lain. Seperti 1 prioritas besar dengan 3 sedang, atau jika kuat kamu bisa menyelesaikan yang kecil-kecil juga.

ADVERTISEMENTS

5. Tidak bisa membedakan kehidupan pribadi dan saat kerja

Photo by Ivan Samkov from Pexels

Photo by Ivan Samkov from Pexels via https://www.pexels.com

Hayo siapa di sini yang tidak memiliki jam kerja tetap saat kerja dari rumah? Ya, masalah kerja dari rumah yang terakhir adalah tidak adanya pembagian kehidupan pribadi dan saat bekerja. Apakah kamu sebaiknya bangun tidur dan langsung menghadap laptop hingga waktu tidur?

Atau kamu bisa bermain bersama anak atau adikmu, sambil makan batagor, dan mengerjakan tugas-tugasmu dicicil hingga malam nanti?

Masalah yang bisa muncul saat kamu kerja di rumah adalah kesulitan berkonsentrasi dan akhirnya menggampangkan pekerjaan. “Ah, nanti saja, aku mau nonton Netflix dulu.” Percayalah, “nanti saja” itu tidak akan terjadi. Jika kamu membatasi diri bekerja hanya 8 jam, atau metode split seperti 4 jam-4 jam, maka kamu bisa memiliki jam kerja yang lebih teratur. Biasakan mencuci baju atau memasak hanya di luar jam kerja. Sehingga kamu bisa lebih leluasa mengerjakan tugasmu.

ADVERTISEMENTS

6. Burn out!

Photo by Magnet.me on Unsplash

Photo by Magnet.me on Unsplash via https://unsplash.com

Ini adalah masalah kerja dari rumah yang sangat umum kamu temui. Ya, burnout bisa menjadi ancaman jika kamu tidak tahu caranya beristirahat dengan benar. Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi burnout:

  • Meregangkan tubuh dan tangan, apalagi bagi kamu yang bekerja di depan komputer
  • Bersosialisasi dengan orang rumah
  • Bergerak sejenak, entah berjalan mengambil minum atau menata meja

Meditasi menggunakan aplikasi Riliv, hanya 10 menit dan bisa melepaskan penat. Burnout bisa muncul karena kamu jenuh atau menghadapi situasi yang berulang. Inilah perlunya waktu istirahat yang terjadwal dan rutinitas berbeda.

7. Kurangnya disiplin…karena kurang reward!

Photo by bongkarn thanyakij from Pexels

Photo by bongkarn thanyakij from Pexels via https://www.pexels.com

Apa hubungannya disiplin dengan reward? Ternyata, bersikap baik pada diri sendiri justru meningkatkan produktivitasmu. Dalam prinsip psikologi, reward berhubungan untuk meningkatkan perlaku baik yang sudah dibuat. Akibatnya, perilaku ini justru semakin bertahan atau berkembang menjadi lebih baik lagi.

Sebaliknya, jika ternyata rutinitas atau perilaku baik yang sudah dipertahankan tidak diberi reward, maka akhirnya kita akan bosan karena tidak mendapat apa-apa. Riset menunjukkan bahwa self-reward seperti maskeran atau menonton 3 episode film di Netflix setelah menyelesaikan 4 tugas dalam sehari bisa justru meningkatkan tingkat disiplin kamu.

Seperit yang sudah kita tahu, disiplin sangat dibutuhkan dalam masa kerja dari rumah. Jadi pastikan kamu memberi reward yang pas untuk dirimu, ya!

Jika kamu termasuk pemilik perusahaan yang memiliki jadwal kerja dari rumah, pastikan mereka tidak burnout. Ajaklah mereka untuk bermeditasi rutin, seperti menggunakan aplikasi Riliv for Company yang bisa digunakan kepada karyawan kantormu. Kabar baiknya, kamu juga bisa melihat langsung data kesehatan mental karyawanmu! Tanpa perlu kamu panggil satu per satu di kantor. Semua langsung di handphone kamu. Hanya dengan Riliv for Company.

Referensi:

  1. https://www.thepennyhoarder.com/make-money/side-gigs/working-from-home-drawbacks/
  2. https://zapier.com/blog/remote-work-challenges/

Ditulis oleh Marine dari Riliv .

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.