Seorang sastrawan yang familiar dengan karya tulisan larik-larik sajak sederhana namun menyimpan makna yang begitu sangat dalam merenyuh hati dan jiwa dihati para pembaca setia pecinta literasi. Kumpulan karya beliau mengandung makna yang mendalam. Beliau ialah seorang sang maestro kelahiran Surakarta, 1940. Pada tanggal (20/3), Bapak Prof. Dr.Sapardi Djoko Damono.
Berikut beberapa syair Sapardi D. Damono yang dirasa mengena sekaligus menyimpan makna yang dalam, dari tulisan hati yang sampai kepada hati yang merenyuh hati. Karena alur cipta bait puisi tuk dihayati. Seperti apa yang pernah dipaparkan oleh beliau. “Bait-bait puisi tuk dihayati.” Maka kau akan mengerti dan akan sampai kepada hatimu. Kita akan mengerti jika kita berhasil menghayatinya. Menyelami makna terdalamnya.
ADVERTISEMENTS
1. Aku Ingin
Aku Ingin
Karya: Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api, yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
ADVERTISEMENTS
2. Yang Fana Adalah Waktu
Yang Fana Adalah Waktu
Karya: Sapardi Djoko Damono
Yang Fana adalah waktu. Kita abadi memungut detik demi detik merangkainya seperti bunga. Sampai pada suatu hari, Kita lupa untuk apa. “Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?”
Tanyamu, Kita abadi.
ADVERTISEMENTS
3. Hatiku Selembar Daun
Hatiku Selembar Daun
Karya: Sapardi Djoko Damono
Hatiku selembar daun melayang jatuh di rumput. Nanti dulu, biarkan aku sejenak terbaring di sini. Ada yang masih ingin ku pandang. Yang selama ini senantiasa luput. Sesaat adalah abadi sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi.
Note
Sumber pict via CNN Indonesia
ADVERTISEMENTS
4. Hanya
Hanya
Karya: Sapardi Djoko Damono
Hanya suara burung yang kau dengar dan tak pernah kau lihat burung itu. Tapi tahu burung itu ada disana.
Hanya desir angin yang kau rasa dan pernah kau lihat angin itu. Tapi percaya angin itu ada di sekitarmu.
Hanya do'aku yang bergetar malam ini dan tak pernah kau lihat siapa aku. Tapi yakin kau ada dalam dirimu.
ADVERTISEMENTS
5. Sajak Putih
Sajak Putih
Karya: Sapardi Djoko Damono
Beribu saat dalam kenangan. Surut perlahan kita dengarkan bumi. Menerima tanpa mengaduh. Sewaktu detik pun jatuh.
Kita dengar bumi yang tua dalam setia. Kasih tanpa suara. Sewaktu bayang-bayang kita memanjang. Mengabur batas ruang.
Kita pun bisu tersekat dalam pesona. Sewaktu ia pun memanggil-manggil. Sewaktu kata membuat kita begitu terpencil di luar cakrawala.
ADVERTISEMENTS
6. Pada Suatu Hari Nanti
Pada Suatu Hari Nanti
Karya: Sapardi Djoko Damono
Pada suatu hari nanti. Jasadku tak kan ada lagi. Tapi dalam bait-bait sajak ini. Kau tak kan ku relakan sendiri.
Pada suatu hari nanti. Suaraku tak terdengar lagi. Tapi diantara larik-larik sajak ini. Kau akan tetap ku siasati.
Pada suatu hari nanti. Impianku pun tak dikenal lagi. Namun disela-sela huruf sajak ini kau tak kan letih-letihnya ku cari.
7. Sajak Kecil Tentang Cinta
Sajak Kecil Tentang Cinta
Karya: Sapardi Djoko Damono
Mencintai angin harus menjadi siut. Mencintai air harus menjadi ricik. Mencintai gunung harus menjadi terjal. Mencintai api harus menjadi jilat. Mencintai cakrawala harus menebas jarak. Mencintai Mu harus menjelma aku.
Salam cinta literasi…
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”