Memelihara tanaman di rumah telah menjadi tren selama pandemi ini. Udara bisa menjadi lebih segar dan sejuk dengan hadirnya tanaman di sekitar ataupun dalam rumah. Kegiatan bercocok tanam sangatlah menarik karena dapat mengisi waktu luang sembari mempercantik hunian kita. Namun, tahukah kalian bahwa kita juga dapat memanfaatkan zat warna daun sebagai pewarna alami kain, lho!
Teknik tersebut dinamai ecoprint, teknik memberi pola pada suatu bahan atau kain dengan bahan alami. Seluruh proses bisa kita lakukan dengan bahan alam yang mudah didapat di sekitar kita. Penggunaan pewarna alam dilakukan karena bahan tersebut mudah terurai, dapat diperbaharui dan tentunya ramah lingkungan (Yernisa, dkk., 2013).
Alat:
Kompor
Dandang
Ember
Kain Lap
Ganden
Plastik transparan
Tali rafia
Selang
Gunting
Bahan:
Kain Primisima (kain katun)
Daun
Secang
Tawas
Mari kita ikuti prosesnya sebagai berikut:
ADVERTISEMENTS
1. Perendaman Kain
Buat air tawas hangat dengan perbandingan 3 liter air : 1 sendok makan tawas. Rendam kain primisima dalam air tawas tersebut selama 6 jam. Penggunaan kain primisima merupakan opsional, karena jenis kain yang bisa digunakan sangatlah beragam.
Mulai dari kain prima, kain sutera, hingga karung goni. Aplikasi ecoprint juga bisa diterapkan pada kain katun yang sudah diolah menjadi kaos, masker, dan sebagainya.
ADVERTISEMENTS
2. Perebusan Pewarna Alam
Siapkan 500 gram secang dalam 5 liter air, rebus hingga air menjadi 2,5 liter lalu saring. Proses ini memakan waktu yang cukup lama, sebaiknya dilakukan sehari sebelumnya.
Secang memberi warna merah muda, opsi lainnya adalah menggunakan manggis untuk warna ungu, ataupun gambir untuk warna kuning kecoklatan. Kita juga bisa coba berbagai bahan alam lainnya yang mengandung zat warna.
ADVERTISEMENTS
3. Persiapkan Daun
Gunakan air tawas sisa perendaman kain untuk merendam daun selama 10-15 menit, lalu lap dengan kain hingga kering. Tata daun-daun tersebut diatas kain primisima yang telah direndam pada air tawas, lalu tutup seluruh kain dengan plastik transparan. Perendaman daun pada air tawas berguna agar zat warna daun bisa keluar dengan warna alami pada kain. Namun jika ingin daun berwarna kecoklatan, kita bisa rendam daun pada air tunjung.
ADVERTISEMENTS
4. Lakukan Pounding pada Daun
Pukul daun dengan alat bantu seperti palu, ganden, batu, dan sebagainya. Disarankan untuk menggunakan alat bantu yang lebar dan memiliki permukaan rata agar hasil yang diperoleh dapat rata dan menyeluruh.
ADVERTISEMENTS
5. Gulung Kain dengan Selang Kecil
Setelah daun terpukul dengan rata, gulung kain pada selang. Letakkan kain yang telah dicelup pada air secang dengan kondisi tidak terlalu basah diatas kain yang telah dipounding untuk memberi warna background merah muda. Lalu tutupi kembali dengan plastik transparan.
ADVERTISEMENTS
6. Pengukusan Kain dan Daun
Ikat dengan tali rafia hingga rapat, lalu kukus selama 2 jam. Pastikan air dalam dandang tidak sampai kehabisan karena pengukusan memerlukan waktu yang cukup lama. Goyangkan dandang untuk memastikan masih ada air di dalamnya.
7. Proses Penguncian Warna
Tahap terakhir, kelupas daun-daun yang masih menempel pada kain. Kemudian rendam kembali dengan air tawas selama 2 jam agar warna terkunci, lalu jemur hingga kering. Demikian kain sudah siap dipakai, bisa dibuat menjadi sarung bantal, taplak meja, syal, dan sebagainya. Kain indah dengan 100% bahan alam yang ramah lingkungan.
Kalian bisa uji coba dahulu dengan kain ukuran 30x30cm sambil melihat seperti apa tekstur dan warna daun yang kalian miliki di sekitar rumah. Hal yang paling penting, pilihlah daun dengan motif dan ukuran sesuai kegunaan kain nantinya. Selamat mencoba!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”