Aku sering mendengar di telinga betapa menyedihkannya drama pekerjaan yang berakhir resign. Resign bisa menjadi keputusan yang sangat tepat jika pekerja berada di posisi yang tidak menyenangkan atau dirugikan. Namun, tidak semua pekerja dapat memilih untuk resign meski sudah diperlakukan tidak menyenangkan (seperti: tidak adanya apresiasi, kerja lembur terus tanpa digaji dll) karena kondisi finansial yang tidak memungkinkan. Bertahan di tempat kerja dengan setengah hati memang berat untuk dilakukan, tetapi jika itu yang hanya bisa dilakukan maka bersabar adalah kunci.
Berikut ini adalah beberapa keadaan yang sering dijadikan alasan seseorang untuk resign dari pekerjaannya. Yuk, simak!
ADVERTISEMENTS
1. Atasan tidak memberikan apresiasi
Ini menjadi suatu kekesalan yang mendalam ketika kamu sudah berupaya sekeras mungkin untuk menyelesaikan suatu pekerjaan namun atasan hanya mengkomplain dan mencari kesalahanmu.
Hal ini bisa terjadi karena bermacam hal yaitu:
Memang kinerja kamu menurun karena merasa tertekan, sehingga membuat kerjaanmu kurang maksimal dan menjadi sasaran empuk atasanmu untuk mengkritik
Kamu merasa sangat kesal karena kamu sudah menyelesaikan pekerjaan dalam kondisi tertekan namun masih dikomplain. Sedangkan atasan kamu melihat kamu gak becus aja, dia nggak bisa merasakan kesanggupanmu menyelesaikan pekerjaan dalam kondisi tersulit bagi kamu.
Atasan memang tidak nyaman denganmu
Bisa jadi ini adalah cara dia membuat kamu tidak nyaman dan ingin kamu segera resign tanpa harus memecatmu. Karena jika atasan sudah tidak suka, sulit baginya melihat sesuatu yang baik dari dirimu.
Bukan tipenya
Atasan tidak mengapresiasi kadang memang tipe/karakternya begitu. Atau atasan hanya menyadari keberadaanmu jika ada kesalahan saja. Jika pekerjaan berjalan dengan baik-baik saja bahkan karena kamu sudah berupaya yang terbaik, atasan tetap bersikap biasa-biasa saja maka jangan mengharapkan apapun.
ADVERTISEMENTS
2. Terlambat memberikan gaji
Keterlambatan memberikan gaji masih bisa ditolerir jika hanya sehari. Itu pun sudah sangat menjengkelkan. Karena kabar baik dari para karyawan adalah sms notifikasi ''gaji berhasil ditransfer''. Sebenarnya ada alasan mengapa gaji bisa sampai terlambat. Namun karyawan tidak mau tahu akan itu karena mereka merasa sudah haknya. Sudah kewajiban perusahaan mengupayakan itu. Sebanding dengan tenaga dan pikiran yang sudah kita berikan selama 30 hari. Mau resign? Kamu yang tahu apa yang terbaik bagimu.
ADVERTISEMENTS
3. Banyak potongan yang tidak masuk akal
Hal yang wajib kamu tahu selain nominal gaji adalah pembagiannya. Seperti berapa gaji pokok, tunjangan transportasi, tunjangan kehadiran dll. Perlu ditanyakan jika kamu absen, apakah dipotong berdasarkan gaji pokok saja atau total keseluruhan?. Biasanya tiga bulan awal akan dipotong total keseluruhan dibagi 25/26 hari x berapa kamu absen. Jangan sampai tergiur gaji besar di awal kemudian kaget ketika menerima gaji kok banyak potongannya padahal tidak disampaikan sebelumnya. Tidak sepenuhnya salah perusahaan tidak menginformasikan, tapi diri sendirilah yang proaktif mempertanyakan. Intinya jangan nerima-nerima aja.
ADVERTISEMENTS
4. Teman kerja yang menjatuhkan
Pasti ada kehadiran sosok satu ini di tempat kerja kalian yang bikin kalian super males buat berangkat kerja. Entah suka cari muka di hadapan pimpinan atau iri sama posisi kamu atau alasan-alasan konyol lain yang kamu nggak mengerti di mana letak salahmu. Hal seperti ini tak terhindarkan apalagi jika pekerjaan kamu dan dia ada kaitannya. Rasanya males banget hubungan sama orang ini, bawaannya emosi jiwa. Tapi kamu nggak boleh menyerah, karena itu adalah yang ia inginkan. Jika ada teman kerja yang enak diajak ngobrol dan secure, maka curhatlah kepadanya.
ADVERTISEMENTS
5. Fasilitas kerja yang tidak mendukung
Pimpinan menekan deadline pekerjaan tapi komputer gantian (1 komputer dipakai 3 orang) atau tidak ada internet karena belum dibayar. Sedangan, kamu harus mengirim email kerjaan atau permasalahan lainnya yang seharusnya disediakan perusahaan. Untuk alasan nomor 5 ini kamu harus bisa menjelaskan ke pimpinan atas permasalahan yang menghambat kinerjamu.
ADVERTISEMENTS
6. Atasan tidak peduli bahwa kamu juga punya kehidupan lain
Kamu dibayar nine to five tetapi pimpinan menelefon kamu berkali-kali di luar jam kerja untuk menanyakan pekerjaan atau bahkan disuruh mengerjakan kerjaan baru. Jika hal ini sering terjadi dan menganggu aktifitas pribadimu, maka bicarakanlah kepada pimpinanmu dengan kondisi pekerjaanmu sebelumnya sudah selesai. Sebelum menyalahkan pimpinan, kamu perlu koreksi apakah kamu sudah bekerja dengan baik atau apakah kamu telah menyelesaikan pekerjaanmu? Ada juga perusahaan yang sudah menginformasikan dari jauh-jauh hari sebelum masuk kerja di perusahaan tersebut apakah kamu bersedia on call jika tiba-tiba pimpinan menghubungimu menanyakan pekerjaan? Jika kamu menjawab bersedia, maka inilah risikonya.
7. Lembur karena banyaknya kerjaan, bukan karena suka menunda
Banyaknya kerjaan dengan sumber daya manusia yang minim adalah derita pekerja yang menguntungkan perusahaan. Delapan sampai sembilan jam bekerja pun tidak cukup untuk mengerjakan pekerjaan yang semakin banyak. Belum lagi jika ada kerjaan dadakan yang deadline-nya super cepat. Untung kalau pimpinanmu pengertian, kalau tidak? Maka, pikirkanlah!
Banyak alasan seorang pekerja dalam memutuskan untuk resign. Tidak hanya karena dirugikan, terkadang ada sebagian orang memutuskan resign di posisi paling nyaman dengan alasan tertentu. Dan sebelum memutuskan untuk resign, periksalah kondisi finansial kamu ya!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”