Memasuki ke era digital, kita mengalami pergeseran kebiasaan. Kamu dulu mungkin punya hobi yang kini sekarang sudah jarang kamu lakukan atau mungkin tinggal kenangan. Padahal dulu kamu mungkin sibuk mencari hobi yang tepat buatmu, tapi kini kamu malah sibuk mencari hubby.
ADVERTISEMENTS
1. Baca buku
Nggak usah mengelak, biarpun kamu ngaku masih suka baca buku, tapi frekuensinya nggak sesering dulu kan? Wajar saja, di era penuh distraksi seperti ini, kamu harus membagi waktu membaca buku dengan membaca timeline. Lebih spesifiknya timeline gebetan. Lebih spesifiknya lagi timeline mantan gebetan yang sekarang sudah punya pacar baru. Dan kamu pun selalu menahan pilu setiap kali stalking dia.
Sayang sekali kenapa hobi membaca ini mulai ditinggalkan mengingat minat baca di Indonesia sebelumnya sudah sangat rendah. Cuma nggak papa, yang penting konten-konten yang kita baca di platform digital nggak melulu soal mantan atau gosip-gosip nyinyir, tapi berbau pengetahuan yang bisa menguntungkan kita.
ADVERTISEMENTS
2. Filateli atau koleksi perangko
Kalau kamu dulu pernah melakukan hobi ini di masa remaja, berarti udah saatnya kamu jaga pola makan dan kurangi rokok. Nggak segitunya deng. Saya waktu masih kecil ingusan dan cemong karena bedak juga pernah kok menjalani hobi ini.
Rasanya hampir sama kayak ngumpulin kartu Yu-Gi-Oh atau Happy Meal (nah lho, ketahuan kan umur saya yang sebenarnya). Sekarang hobi ini sudah mulai ditinggalkan, selain karena jumlah perangko yang tak sebanyak dulu, kantor pos juga sekarang punya jobdesk lain selain menjual perangko.
Hobi filateli ini sekarang sudah mulai bergeser rupanya. Ya, anak muda sekarang sudah merambah koleksi hal-hal lain. seperti koleksi sticker ataupun ID Line temen lawan jenis yang sepertinya potensial dijadikan pacar.
ADVERTISEMENTS
3. Sahabat pena
Hobi ini hampir mirip-mirip dengan hobi pada poin sebelumnya. Karena kita pasti akan selalu bertukar perangko dengan sahabat pena. Biasanya hobi ini difasilitasi oleh majalah-majalah yang menyediakan kolom surat pembaca. Di situ kan ada alamatnya. Nah kirim deh tuh ke orang yang dituju.
Dulu sahabat pena juga kerap dilakukan dengan kartu pos. Kalau suratnya lebih personal, ya ditulis di kertas terus masukin amplop biar pak posnya nggak kepo. Sekarang kita banyak menemukan kartu pos ada dimana-mana. Bukan untuk kirim surat, tapi buat hiasan kamar. Digantung di seuntai benang buat lucu-lucuan.
Terima kasih pada teknologi, sekarang kita sudah berada di era social media dan messenger lagi jaya-jayanya. Nggak sedikit yang bisa temanan di dunia nyata karena berawal dari berakrab-akrab ria di dunia maya. Dan sekali lagi kantor pos punya jobdesk yang lebih penting lagi daripada mengantar curhatan kamu ke teman.
Hanya saja dengan menghilangnya hobi ini, terkadang kita jadi tidak sabar dan menghargai proses lagi. Maklum sekarang jaman serba instan, fast respond selalu jadi tuntutan. Kalian semua nggak tahu kan gimana rasanya digantungin sama sahabat kamu nun jauh disana? Kamu sudah kirim surat dari bulan lalu tapi sampai bulan ini belum dibalas. Taunya surat kamu salah alamat, terus suratnya kamu balikin lagi ke kamu, terus kamu kirim ulang. Nunggu lagi deh.
Nah itu semua tentu nggak ada apa-apanya dibanding kekesalan kamu saat nunggu whatsapp nggak dibalas-balas sama pacar yang lagi sibuk ngurusin sidang skripsi.
ADVERTISEMENTS
4. Naksir orang terang-terangan
Pernah nggak sih kamu ngumpul sama temen-temen satu geng terus ngomongin si dia ke mereka? Dengan begitu kamu bisa lebih banyak menggali info tentang si dia dari teman-teman kamu yang lain. Dan teman-teman kamu pun tahu dengan jelas siapa orang yang kamu taksir.
Sekarang kamu cukup search nama si dia di social media, follow atau stalk dia, dan kamu pun bebas berlangganan informasi tentang dia. Tapi kesenangan itu ternyata hanya sementara. Besok-besok kamu sudah liat gebetan kamu jalan sama teman dekat kamu. Kamu nggak bisa nyalahin teman dekat kamu, karena teman dekat kamu nggak tahu kalau kamu suka sama gebetan kamu. Kenapa? karena kamu nggak pernah cerita kalau lagi nongkrong.
ADVERTISEMENTS
5. Bikin kliping
Mungkin beberapa di antara kalian ada yang kurang familiar hobi ini. Kalau kurang tahu, silakan tanyakan pada orangtua kalian. Hobi ini biasanya dilakukan untuk mengoleksi resep masak, tugas sekolah, pakaian keren, sampai update tentang idola kamu yang kamu kumpulin dari majalah dan koran.
Tapi sejak pinterest tercipta, sekarang tangan kamu bebas dari gunting dan lem. Kamu bisa ngumpulin apa saja yang kamu suka dalam satu board dan disimpen di cloud computing. Kamu pun nggak usah takut board-mu hilang, kecuali kalau kamu lupa password atau pinterest tiba-tiba bubar.
ADVERTISEMENTS
6. Menulis buku harian
Ingatkah kamu pada saat-saat di mana kamu selalu mengunci buku harianmu rapat-rapat lalu kamu simpan di tempat tersembunyi?
Orang-orang di sekelilingmu bahkan harus mengulik dan bertanya sedemikian rupa untuk tahu perasaan dirimu yang sebenarnya. Mereka bahkan berharap memiliki kemampuan untuk membaca pikiran.
Sekali lagi, terima kasih pada teknologi. Kini alat pembaca pikiran tersedia secara gratis. Semua orang bisa membaca pikiranmu lewat social mediamu. Kamu pun bisa dengan bebas berbagi perasaanmu hanya dengan singkat, tanpa perlu membuang-buang tinta ataupun takut dicoret dari buku curhat.
7. Menyamar saat chatting
Dengan masuknya messenger yang membutuhkan ID dan profpic, sudah nggak jaman deh main nyamar-nyamaran di chatroom seperti jaman MIRC dulu. Apalagi kalau namanya aneh-aneh kayak “ce_smp_13” atau “co_lagi_pengen”. Di-approve nggak, di-block iye.
Keuntungan dari ditinggalkannya hobi ini, kita jadi kita lebih selektif dalam memilih teman yang diajak chatting. Dan jadinya kita bener-bener kenal sama teman-teman itu. Kecuali kalau kamu nge-add orang yang benar-benar asing.
Buat yang kangen sama hobi ini, buka omegle aja. Siapa tahu kamu bisa sok-sokan nyamar jadi orang bule buat dapet pacar bule. Nggak tahunya di akhir strangers yang kamu ajak chat akhirnya ngaku kalau dia orang Indonesia juga.
Nah, itu tadi 7 Hobi yang Pernah Mengisi Hari-Hari Kita Namun Kini Terlupakan. Apakah kamu berniat menekuninya kembali? Sekarang kan zaman di mana hal berbau vintage dianggap eksotis bin seksi, siapa tahu dengan kembali menekuni hobi-hobi di atas kamu bisa dianggap unik dan keren!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Wahhh bagus nih
Terima kasih 🙂