Agustus tahun ini, 71 tahun yang lalu, para pejuang bangsa ini merebut kemerdekaan Indonesia. Kemudian kita menjadi bangsa yang merdeka. Bebas menentukan sendiri nasib sendiri.
Kini, 71 tahun sudah kemerdekaan diwariskan kepada kita. Kemerdekaan dalam arti luas, bukan sebatas merdeka dari para penjajah. Sebab, seperti kata Goenawan Mohamad, Yang penting adalah percakapan dengan kebebasan, juga kemerdekaan untuk mencari sendiri apa yang benar dan yang adil (Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 7)
Sebagai generasi muda penerus bangsa, kita memiliki kebebasan untuk membuat diri ini menjadi ‘manusia merdeka’, tanpa tendensi, tanpa tekanan, namun memiliki visi dan cita-cita tinggi untuk memajukan bangsa. Berikut tujuh hal kemerdekaan sejati yang semestinya kita jalani.
ADVERTISEMENTS
1. Bebas melahap buku-buku dan ilmu pengetahuan
Hari ini, bangsa-bangsa maju dunia, berlomba-lomba untuk menjadi yang unggul dan terdepan. Baik dalam hal ilmu pengetahuan, mode, maupun indikator kemajuan lain yang menjadi bahan perlombaan. Dunia semakin maju dan berkembang, dan manusia terus-menerus melakukan pembaruan di segala bidang. Ilmu pengetahuan terus maju dan diberbarui. Manusia berlomba-lomba selalu melakukan inovasi.
Sebagai generasi muda, kita mesti melek media. Akrab dengan buku, informasi, dan ilmu pengetahuan. Sebab, buku adalah jendela dunia. Dengan membaca, kamu bebas dengan segala imaji dan cita-cita.
ADVERTISEMENTS
2. Iptek berkembang pesat, saring mana yang memang bermanfaat
Meskipun teknologi dan informasi berkembang pesat, namun kita harus bijak memilih mana yang memang bermanfaat. Saat ini kita memang tidak dijajah dengan peralatan berupa senjata. Namun, kemajuan teknologi dan informasi patut kita waspadai untuk perkembangan otak dan pikiran kita. Sehingga, penting untuk lebih bijak menyaring informasi dan pengetahuan yang memang kita butuhkan agar kita semakin berkembang.
ADVERTISEMENTS
3. Cintai produk dalam negeri
Mencintai Indonesia bisa dimulai dari hal-hal sederhana. Mencintai produk dalam negeri, misalnya. Sebab, dengan lebih memperhatikan produk dalam negeri, kita ikut mensosialisasikan produk-produk unggul anak bangsa. Jika ada sebagian anak-anak muda memilih luar negeri sebagai salah satu destinasi liburan, percayalah, banyak hal dari Indonesia yang negara lain tak punya. Begitu pula destinasi alam dan wisatanya.
ADVERTISEMENTS
4. Jadi generasi pencipta, bukan sekadar penikmat
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, 67 % penduduk Indonesia adalah usia produktif. Itu artinya, Indonesia memiliki sumbersaya manusia yang berlimpah. Kita memiliki sumber daya generasi muda yang memiliki kesempatan besar untuk memajukan bangsa.
Generasi pencipta adalah generasi yang berani menumbuhkan kreatifitasnya untuk menciptakan hal-hal unik dan inovatif. Jadilah generasi pencipta, bukan hanya penikmat. Jadilah generasi pemikir, bukan hanya pekerja. Sebab, para pemikirlah yang akan melahirkan gagasan-gagasan cerdas demi kebermanfaatan bersama.
ADVERTISEMENTS
5. Mengisi hari dengan hal-hal positif dan bermanfaat
Kini, sebagai generasi penerus bangsa, penjajahan bukan hanya secara fisik, melainkan mental dan pikiran. Kita harus mampu membedakan mana yang ‘penting’ dan ‘tidak penting’, mana yang layak dan tidak layak. Habiskan waktu untuk hal-hal membuat kita semakin banyak belajar.
ADVERTISEMENTS
6. Berani memulai
Mengutip kata Menteri Pendidikan Indonesia 2014-2016 Anies Baswedan, Kita memiliki banyak masalah bukan karena semata orang jahat banyak, tapi karena orang-orang baik yang ada hanya diam dan mendiamkan kejahatan terjadi. Maka, mulailah melakukan kebaikan sekecil apapun itu. Mulai memikirkan orang lain, bukan hanya memperkaya diri. Sebab, hal besar dimulai dari hal-hal kecil yang dilakukan terus menerus berulang bersama-sama.
7. Mari bekerja untuk negara ini, Indonesia
Kita sepakat bahwa pendikan lah yang mampu membebaskah kita dari kemiskinan dan kebodohan. Dimanapun kita sekolah dan mengenyam pendidikan, pulanglah ke daerah asal dan mulai bangun Indonesia melalui cara yang kita bisa. Bangsa-bangsa besar dan beradap, mereka membutuhkan puluhan bahkan ratusan tahun untuk besar dan diakui. Begitu pula Indonesia.
#MerdeKamu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.