7 Alasan Sebenarnya Kenapa Kami Perempuan Memilih Sendiri

bahagia via http://was-was.com

Sendiri memang terlihat menyedihkan, namun tahukah kalian, sendiri bagi kami bukan berarti kami tak bahagia, kami justru lebih bahagia dan tentram, tanpa perasaan galau jika bertengkar dengan sang pacar, tanpa keraguan dan perasaan cemburu dari sang pacar bila dekat dengan lelaki lain.

Sehingga hati kami akan selalu merasa bahagia dengan kehidupan yang kami jalani. saat sendiri, kamipun bisa tertawa bahagia bersama sahabat dan menjelajahi indahnya nusantara.

harley davidson via http://medan.tribunnews.com

Setiap wanita pasti mempunyai hobby yang tak mungkin untuk kita tinggalkan. Akan tetapi, saat menjalani hubungan dengan pasangan, tidak semua pasangan menyukai hobby yang digeluti oleh pasangannya. Terkadang hobby kami tidak dia sukai, sehingga pasanganpun melarang kita untuk melakukan hobby yang sudah menjadi bagian dari hidup kami, dengan sendiri, takkan ada seseorang yang melarang kami untuk terus berkelut dalam hobby yang kami cintai sehingga kami bisa lebih mengembangkan hobby yang kami miliki. Kamipun lebih bebas untuk berkreasi dan menikmati hobby kami.

jomblo sampai halal via http://jomblosampaihalal.wordpress.com

Kami bukanlah wanita yang suka mengobral janji dan berbagi cinta kepada lawan jenis kesana kesini. Kami hanyalah wanita biasa yang menanti datangnya seseorang yang benar-benar serius, sehingga kami langsung menjalani ijab suci dalam mahligai perkawinan dan cinta kamipun diridhoi oleh Allah SWT. Karena pacaran setelah menikah lebih indah dari pada pacaran sebelum menikah. 

ta'arruf, bukan istilah pacaran syari'ah via http://nyu-nyu.com

Saat ini sedang ngetren-ngetrennya perkataan ta’arruf di kalangan para mahasiswa, menjalani pacaran dengan alasan ta’arruf, tapi tetap saja jalan berduaan, ngobrol di pojokan berdua, telfon-telfonan hingga larut malam, mau sholat tahajjud pun masih telfonan saling mengingatkan untuk sholat, jika alasan mereka untuk berta’arruf, itu bukanlah ta’arruf yang sesungguhnya, itu hanyalah kedok di balik kata pacaran.

Karena ta’arruf yang diajarkan Nabi ialah menjalani perkenalan dengan lawan jenis dengan tujuan untuk segera menikah dan itupun dilakukan dengan perantara orang ketiga ataupun antar keluarga. Sesuai dengan hadist dari Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Asy-Syarhul Mumti’ (130-129/5 cetakan Darul Atsar) berkata: “Bolehnya berbicara dengan calon istri yang dilamar wajib dibatasi dengan syarat tidak membangkitkan syahwat atau tanpa disertai dengan menikmati percakapan tersebut. Jika hal itu terjadi maka hukumnya haram, karena setiap orang wajib menghindar dan menjauh dari fitnah.”

Jika mereka yang mengatakan bahwa mereka sedang berta’arruf tetapi sering berjalan berdua, boncengan berdua sambil tangan sang wanita merangkul pinggang sang lelaki, itu bukan dinamakan ta’arruf yang sebenarnya. Itu ta’arruf abal-abal, yang mana hanya menjadikan ta’arruf sebagai kedoknya di balik kata pacaran. jika mau pacaran, ya pacaran saja, jangan menjadikan ta'arruf sebagai alasan.

wanita karir via http://penginanuitu.com

Saat menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang waktu kami banyak terbuang untuk selalu bersama pasangan, menghabiskan waktu berdua, sehingga kami lupa waktu untuk belajar dan menjalankan tugas-tugas sebagai mahasiswi serta menjalankan usaha yang kami geluti.

Bahkan terkadang studi pun terbengkalai karena asyik bergalau ria dan bersedih karena pasangan kami. Dengan sendiri, kami bisa lebih berkonsentrasi pada studi kami dan mengerjakan tugas dengan baik dan tepat waktu. kami pun bisa menjalani karir kami sehingga kami bisa sukses di masa depan.

orangtua lebih utama via http://nyu-nyu.com

Tidak semua orang tua setuju jika anaknya pacaran, pasti ada salah satu orang tua yang ingin anaknya menjalani kehidupan tanpa harus berpacaran, karena terkadang orang tua berfikir dengan berpacaran, anaknya akan lebih dekat dengan zina, dan studi anaknya pun akan terganggu. Kami sebagai anak tidak ingin mengecewakan orang tua kami, karena merekalah yang paling utama harus kami bahagiakan di antara para manusia di bumi ini.

komitmen itu perlu via http://duniajilbab.tumblr.com

Bagi setiap wanita yang beragama Islam, dan mereka mempunyai pondasi kuat terhadap agamanya, dosa dalam pacaran lebih besar dari pada manfaat yang kami dapatkan. Keinginan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis (pacaran) bukanlah berdasarkan akal dan hati nurani, melainkan dari hasrat pribadi.

Adapaun persoalan jodoh, tidaklah harus dilakukan dengan cara berpacaran, karena jodoh itu di tangan Tuhan, jika tiba waktunya, kelak Tuhan akan mempertemukan kami dengan calon Imam kami.