6 Tips Move On Dari Masa Lalu Agar Eksistensimu Lebih Berarti

Well, putus cinta memang tidak menyenangkan, namun kita memiliki pilihan untuk tetap terkurung dalam kesedihan atau mulai menata kembali fokus dan tujuan kita SoHip~

Move on dari masa lalu bisa menjadi sebuah tantangan besar bagi kebanyakan orang. Tidak dipungkiri bahwa kita seringkali terjebak dalam kenangan yang menyakitkan atau penyesalan atas keputusan yang kita buat. Tidak ada salahnya jika kita bersedih karena kehilangan orang yang pernah mengisi hari-hari kita dengan afeksi yang mereka berikan. Yang salah adalah jika kita sedih secara berlarut-larut dan tidak mencoba untuk keluar dari kubangan perasaan negatif yang melanda. 

Secara tidak langsung hal ini dapat berimbas pada kinerja kamu dalam berbagai bidang loh. Seperti pada sekolah, kuliah, pekerjaan, dan bahkan relasi sosial. Hal ini karena kamu belum bisa berdamai dengan keadaan sehingga secara psikologis satu-satunya hal yang kamu proses adalah perasaan negatif yang muncul setelah momentum putus cinta tersebut. Namun, jika kita ingin hidup bahagia dengan damai di masa yang akan datang, maka kita perlu belajar melepaskan masa lalu yang sudah terjadi dan hidup di saat ini.

Selanjutnya mari kita eksplorasi beberapa cara yang dapat dlakukan untuk move on dari masa lalu agar hidup kita bisa lebih bermakna ya SoHip

ADVERTISEMENTS

1. Jujurlah Dengan Perasaan Kita Sendiri

Photo by Alexander Gray on Unsplash

Photo by Alexander Gray on Unsplash via https://unsplash.com

Patah hati memang tidak menyenangkan, namun siapa sangka jika menyangkal perasaan negatif justru juga tidak mempermudah situasi. Jadi hal pertama bisa dilakukan adalah jangan menyangkal segala perasaan negatif yang muncul.

Terimalah perasaan tersebut dengan jujur dengan diri sendiri secara terbuka tentang apa yang sedang dirasakan. Jangan terburu-buru untuk memberikan judgement terhadap berbagai perasaan tersebut, karena segala perasaan negatif yang muncul itu hendaknya kita rangkul dan perlu kita validasi.

Kemudian kamu bisa mencoba untuk mengkategorikan apa jenis perasaan tersebut dan mengapa kamu merasakannya. Alih-alih menangis seharian, reasoning seperti ini akan mempermudah kamu untuk mengidentifikasi apa yang sedang terjadi pada pikiran dan juga perasaanmu pada saat itu SoHip!

ADVERTISEMENTS

2. Berbicara dengan Seseorang

Photo By Priscilla Du Preez on Unsplash

Photo By Priscilla Du Preez on Unsplash via https://unsplash.com

Selain sebagai kebutuhan makhluk sosial, berbicara dengan seseorang ternyata dapat membantu untuk memproses perasaan kita dan mendapatkan perspektif yang berbeda mengenai situasi yang sedang kita alami, lho.

Saat berbicara dengan orang lain, perhatikan juga apakah teman bicaramu adalah orang yang benar-benar kamu percaya sehingga ketika sesi curhat di mulai, kamu bisa leluasa untuk mengutarakan perasaanmu dan mendapatkan insight dari percakapan tersebut ya SoHip!

ADVERTISEMENTS

3. Fokus pada Diri Sendiri

Photo By De'Andre Bush on Unsplash

Photo By De’Andre Bush on Unsplash via https://unsplash.com

Ketika masih berpacaran, barangkali secara tidak langsung kita akan memprioritaskan pasangan kita daripada diri kita sendiri, namanya juga budak cinta wkwk. Namun ketika keadaan sudah berbeda, yang kamu perlukan bukanlah menengok ke belakang dan meratapi nasib, SoHip.

Mulai sekarang cobalah untuk fokus kepada diri sendiri dengan memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhan dan juga keinginan kita saat ini. Tidak ada salahnya jika kita memulai hobi baru, mencoba hal-hal menyenangkan yang sudah lama tertunda, melakukan solo-dating, dan banyak lagi aktifitas positif yang dapat kita lakukan.

Hal ini bisa menjadi distraksi agar kamu memiliki kegiatan positif dan tidak terkurung dalam dilema kesedihan ya SoHip! 

ADVERTISEMENTS

4. Jangan Mencoba untuk Merubah Masa Lalu

Photo By Marcos Paulo Proado on Unsplash

Photo By Marcos Paulo Proado on Unsplash via https://unsplash.com

Coba kalo waktu itu..  

“Seandainya aja salah satu dari kita.. “

Well, siapa yang suka mengandai andai kaya gini nih SoHip? Penyesalan memang berada di chapter terakhir, namun bukan berarti kita memiliki tanggungjawab untuk memperbaiki hal tersebut dengan mencoba merubah masa lalu yaa. Hal itu bukanlah hal yang bijak dilakukan karena akan membuat kita frustasi dan terjerumus dalam lingkaran gamon tak berujung, lho.

Jika memang dirasa masih ada sesuatu untuk di perbaiki sebelum sama-sama memutuskan untuk berpisah di jalan masing-masing, it’s okay jika ingin reconsider untuk membicarakan hal tersebut dengan pasangan. Namun jika tidak, ada baiknya apabila kita melakukan refleksi dan mulai merelakan apa yang sudah terjadi. Percayalah jika momen ini nantinya akan kamu kenang untuk dijadikan pembelajaran~

ADVERTISEMENTS

5. Maafkan Diri Sendiri dan Orang Lain

Photo By Jackson David on Unsplash

Photo By Jackson David on Unsplash via https://unsplash.com

Tidak dipungkiri bahwa rasa bersalah, marah, kecewa, dan sederet perasaan negatif lainnya yang berkaitan dengan momentum putus cinta akan muncul. Akan tetapi, bukan berarti hal tersebut bisa kita jadikan alasan untuk membenci diri dan orang yang sudah menyakiti kita ya, SoHip.

Cobalah untuk menanamkan mindset positif ketika kita sedang bersitegang dengan perasaan kita sendiri. Seperti yang sudah di paparkan di awal, bersikap jujur untuk mengenali emosi kita yang muncul bisa menjadi salah satu cara agar kita dapat melakukan reasoning untuk menentukan apa langkah kita selanjutnya.

Memaafkan butuh mentalitas positif dan juga pemikiran yang dewasa untuk memproses apa yang terjadi. Tidak perlu terburu-buru, karena seiring proses berjalan kita akan menemukan alasan mengapa kita harus memaafkan orang lain dan diri sendiri khususnya.

ADVERTISEMENTS

6. Belajar dari Pengalaman Masa Lalu

Photo By Laurenz Kleinheid on Unsplash

Photo By Laurenz Kleinheid on Unsplash via https://unsplash.com

Putus cinta mejadi salah satu proses pendewasaan yang umum di alami oleh manusia. Ketika kita sudah mengetahui apa alasan dibalik peristiwa putus cinta dalam hubungan yang kita jalani, ada baiknya jika kita berusaha untuk mengubah sikap dan perilaku kita pada hubungan yang sebelumnya. Namun perlu diingat bahwa jangan menjadikan kegagalan hubungan sebagai dogma negatif bahwa kita tidak dapat menemukan cinta sejati ya SoHip!

Pastikan kamu memiliki pelajaran berharga untuk dijadikan pengalaman reflektif ketika mencoba untuk memulai sebuah hubungan. Karena pada akhirnya, cinta akan datang di waktu yang tepat ketika kita sudah siap~

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Have Mercy, Be Brave and Unstopable