Dear, kamu tahu tidak kalau pasangan perhatian dan pasangan posesif itu berbeda tipis? Siapa sih yang tidak senang pasangannya sangat perhatian? Atau ada di antara kalian yang justru merasa risih, karena pasangan sudah mengambil alih kebebasan kamu? Setiap kamu ingin beraktivitas, si dia selalu mewajibkan kamu laporan atau tiap kamu habis dari main sama teman-teman si dia pasti mencekoki kamu dengan beragam pertanyaan. Ada?
Kalau di antara kalian punya pasangan seperti itu, dapat dipastikan si dia tergolong pasangan posesif. Hal-hal semacam itu mungkin di awal akan kamu anggap biasa saja, toh kalian dalam tahap menjalin hubungan. Tapi kalau selalu begitu sepanjang waktu, pasti hati dan mental juga lelah, kan? Untuk itu, kamu perlu memerhatikan 6 poin di bawah ini untuk mengetahui apakah pasangan kalian posesif atau malah sebaliknya.
ADVERTISEMENTS
1. Sering mengecek handphone kamu
Zaman sekarang banyak sekali pasangan-pasangan muda yang mempunyai hobi mengecek handphone pasangannya. Bukan tanpa alasan, hobi itu mereka lakukan karena mencurigai pasangannya memiliki pasangan lain.
Alih-alih hanya mengecek handphone pasangan, sekarang bahkan ada yang lebih berani lagi demi mengetahui kegiatan pasangannya dia sengaja memasang aplikasi CCTV handphone dan secara bebas memantau aktivitas pasangannya, di mana dan kapan saja.
Bukankah suatu hubungan akan jauh lebih berkualitas jika ada rasa percaya di antara kedua pasangan? Nah, tugas buat kamu nih untuk membangun rasa percaya pasangan, jangan sampai kamu jadi korban aplikasi CCTV handphone ya.
ADVERTISEMENTS
2. Mengendalikan kehidupanmu
Dalam hubungan harusnya sih tidak menunjukkan siapa yang dominan, sebab hubungan itu adalah tentang kebersamaan. Sama-sama merancang rencana masa depan, sama-sama memikirkan bagaimana hubungan akan bertahan. Tetapi, sekarang ini banyak sekali seorang pasangan yang mencoba mengendalikan kehidupan pasangannya.
Mengatur dengan siapa saja kamu boleh bertemu dan bicara, mengendalikan keuangan kamu, atau mengatur kamu tidak boleh ini dan itu. Sehingga kamu tidak lagi punya kebebasan menentukan sesuatu untuk dirimu sendiri. Mirisnya, ternyata hubungan yang dijalin masih dalam tahap pacaran. Jika masih pacaran saja sudah berani mengendalikan kehidupan kamu, bisa dibayangkan dong gimana ketika kalian menikah nanti.
ADVERTISEMENTS
3. Nada suara ketika si dia bertanya mirip seperti orang sedang menginterogasi
Kamu pernah dengar bagaimana intonasi seorang aparat keamanan menginterogasi seorang pelaku? Kurang lebih ada bagian-bagian yang mengharuskan bernada tinggi, mengulik, dan mencurigai. Apakah pasanganmu pernah melakukan hal yang sama ketika bertanya padamu?
Bernada tinggi bahkan hampir berteriak, mengulik fakta, atau bahkan mencurigai kamu? Pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pun sifatnya meminta kejelasan seperti, “kamu pergi sama siapa saja?”, “ada perempuan/laki-laki tidak?”, “kalian ngapain saja?”, “membicarakan apa?”.
Jika kalimat-kalimat itu pernah ditujukan padamu bersamaan dengan nadanya yang sering meninggi, bersifat mengulik dan mencurigai, barangkali dia memang sedang menginterogasi kamu karena tingkat rasa ingin tahunya yang sangat tinggi.
ADVERTISEMENTS
4. Membuat aturan-aturan di luar ekspektasi
“Jam segini pokoknya kamu harus jemput aku”
“Kamu enggak boleh ke mana-mana sehabis antar aku pulang”
“Setiap weekend waktunya ketemu aku”
“Jam segini pokoknya kamu harus jemput aku”
“Kamu enggak boleh ke mana-mana sehabis antar aku pulang”
“Setiap weekend waktunya ketemu aku”
Pernah dibombardir dengan aturan-aturan demikian? Rasanya risih tidak?
Mungkin ada sebagian pasangan yang merasa membuat aturan-aturan itu hukumnya wajib, tapi ada pula yang risih karena mempersempit ruang gerak untuk berkumpul bersama teman-teman atau beraktivitas selain bersama pasangan. Akhirnya justru memicu kebohongan karena harus menemui teman atau relasi secara sembunyi-sembunyi di belakang pasangannya.
Memberikan kebebasan pada pasangan itu adalah pilihan yang sebaiknya dilakukan, karena apapun yang digenggam terlalu erat sejatinya tidak akan bertahan lama.
ADVERTISEMENTS
5. Apapun yang kamu lakukan selalu salah di matanya
Ada pasangan yang setiap kali si dia melakukan sesuatu pasti salah di matanya. Bukan karena dia sedang PMS atau dihimpit tekanan pekerjaan, tapi ya di mata dia kamu selalu salah. Bahkan kamu bernafas saja itu adalah sebuah kesalahan. Ribet, kan?
Kamu makin bingung, sebenarnya apa keinginan si dia. Kamu beri senyuman katanya mengejek, kamu tertawa dia mengira menertawakan dia, kamu bersikap tidak peduli katanya kamu tidak sayang lagi. Memang, di dalam hubungan pasti ada adegan ambek-ambekan supaya dikira lucu, gemes atau apalah itu. Tapi kalau dia selalu bersikap seperti itu, barang kali ada sesuatu yang misterius.
ADVERTISEMENTS
6. Terlalu cemburu ketika kamu ketahuan menemui teman-temanmu
Suatu hari kamu memutuskan bertemu teman-temanmu di sebuah acara, ternyata si dia mengetahuinya padahal kamu sudah memberikan alasan terbaik. Lantas si dia justru marah-marah tidak jelas dan bahkan terlihat berlebihan dari yang seharusnya.
Kamu mengira berkumpul dengan teman-teman adalah hal yang wajar, tapi menurutnya kamu itu harus selalu ada untuk dia. Ini merupakan bentuk keegoisan yang dimiliki pasangan kamu. Coba deh kasih pengertian supaya tidak berlarut bila kejadian sama terulang. Si dia mau mengerti atau tidak, itu urusannya sendiri.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”