5 Pelajaran yang Ibuku Ajarkan Ini Membantuku Menjalani Hidup dengan Baik

Tidak ada yang namanya sekolah untuk menjadi orang tua, tetapi ibu tetap bisa memberikan wejangan hidup maupun mencontohkan hal-hal yang baik sebagai bekal anak untuk menghadapi kehidupan di dunia ini. Bagi seorang perempuan, ibu adalah tokoh utama yang dijadikan contoh dalam bersikap maupun menjalani kehidupan. Ibaratnya, ibu adalah guru pertama kita dalam hidup untuk mengajari hal-hal yang tidak pernah diajarkan di manapun. Lebih penting adalah semua itu gratis tanpa biaya apapun, malah kita yang selalu diberikan segala hal yang kita butuhkan dan kita inginkan. Memang, tidak selalu ibu bisa memberikan contoh yang baik dan sempurna untuk kita secara langsung, tetapi dalam segala sesuatu yang terjadi bukankah tetap ada pelajaran yang bisa kita ambil? 

Seperti ibuku, beliau selalu mencontohkan hal-hal baik dan memberikan wejangan kehidupan setiap ada kesempatan. Awalnya, aku risih dengan semua yang ibu katakan, kupikir hanya ocehan orang tua belaka, tetapi semakin dewasa aku semakin paham bahwa semua itu akan berguna pada waktunya. Ini dia wejangan dari ibuku untuk anak-anaknya yang sangat berguna, langsung aja baca selengkapnya yuk, Sohip!

ADVERTISEMENTS

1. Seperti pensil, harus diserut dulu sebelum dapat digunakan

Foto oleh Gustavo Fring dari Pexels

Foto oleh Gustavo Fring dari Pexels via http://www.pexels.com

Ketika anak-anaknya mengalami kesulitan dalam suatu urusan, ibuku pernah mengatakan bahwa ibarat pensil, kita harus diserut terlebih dahulu agar bisa digunakan. Maksud dari ibuku, yaitu apapun kesulitan, lelah, dan segala ketidaknyamanan yang kita lalui, semua itu adalah bagian dari proses yang bisa membawa kita pada tujuan.

Seperti ketika kita belajar sepatu roda, awalnya kita akan terjatuh berkali-kali hingga akhirnya kita bisa berselancar dengan lancar. Semua rasa sakit dan luka yang kita dapatkan sebelumnya akan terbayarkan pada akhirnya. Jadi, jangan pernah menyerah dan tetaplah berpikiran positif bahwa tujuan kita sudah di depan mata.

ADVERTISEMENTS

2. Perlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan

Foto oleh Quoc Bao via Pexels

Foto oleh Quoc Bao via Pexels via http://www.pexels.com

Ibuku selalu mengajarkanku untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Jika kita ingin diperlakukan dengan baik, maka kita harus memperlakukan orang lain dengan baik pula. Sebagai contoh, ketika kita membuat janji dengan orang lain, selalu usahakan untuk tepat waktu. Jangan pernah sekalipun kita membuat orang lain menunggu kita, apalagi kalau kita ikut nebeng dengan kendaraan teman. Jangan sampai membuat dia menunggu kita yang numpang. Antisipasilah dengan bersiap-siap lebih awal dan sampai tempat bertemu lebih awal. Lebih baik kita yang menunggu daripada membuat orang lain menunggu.

ADVERTISEMENTS

3. Progres kita tidak sama dengan progres orang lain. Makanya, jangan pernah membandingkan diri sendiri dengan mereka

Foto oleh Alexander Suhorucov via Pexels

Foto oleh Alexander Suhorucov via Pexels via http://www.pexels.com

Ketika aku menceritakan kemajuan temanku yang jauh di depanku dan teman lainnya yang progresnya berbeda, ibuku menitip pesan untuk tidak pernah membanding-bandingkan progres kita dengan progres orang lain. Setiap orang mempunyai kemampuan dan kendala masing-masing, oleh karena itu tidak logis rasanya untuk membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Setiap manusia di muka bumi ini memiliki kesamaan, yaitu sama-sama berharga dan unik satu sama lain.

ADVERTISEMENTS

4. Ketika sudah menikah, permasalahan yang terjadi di rumah tanggamu adalah aibmu. Jaga itu!

Foto oleh Mukesh Mohanty via Pexels

Foto oleh Mukesh Mohanty via Pexels via http://www.pexels.com

Ketika waktu pernikahan sudah tiba, otomatis kita akan menjadi seorang dewasa yang dituntut untuk menjadi mandiri dan tidak bergantung pada orang tua lagi. Setiap pernikahan pasti akan dihadapi dengan berbagai macam permasalahan, terlepas dari siapa pun yang salah.

Oleh karena itu, ibuku menitip pesan untuk tidak menceritakan masalah pernikahan kita kepada orang tua. Sebagai seorang wanita, kita harus menutupi aib suami dan menyimpannya rapat-rapat. Ibuku bilang, ketika kita menceritakan permasalahan kita kepada orang tua, jika letak kesalahan itu ada pada pasangan kita, maka itu bisa membuat orang tua kita marah dan berpandangan buruk pada pasangan kita, di mana hal tersebut dapat menimbulkan konflik antara orang tua dan pasangan kita. Oleh karena itu, sebelum menikah kita harus benar-benar memilih pasangan yang tepat dan setelah menikah kita harus menjadi wanita kuat dan mandiri.

ADVERTISEMENTS

5. Apa pun yang terjadi diluar sana, pulanglah! Ada Ibu dan Ayah yang akan menyambutmu dengan tangan terbuka

Photo by Tristan Le from Pexels

Photo by Tristan Le from Pexels via http://www.pexels.com

Nak…pasti capek ya sudah bekerja seharian. Hebat sekali anak ibu sudah melewati hari-hari yang berat ini dengan baik. Jika ada waktu, sempatkanlah untuk istirahat ya. Pulanglah, ibu dan bapak akan masakin semua makanan kesukaanmu.

Terkadang, ketika hari terasa berlalu dengan lambat dan lelah tak kunjung mereda, hanya suara ibu dan bapak yang bisa mengangkatku saat terjatuh. Baru saja satu kata yang keluar dari mulut ibuku, tapi suaranya sudah bisa meringankan hati yang berat dan melelehkan air mata yang sudah tertahan sejak lama.

Bagaimanapun kondisi dan situasi rumah, tetaplah menjadi tempat istirahat terbaik, apalagi ada ibu dan bapak. Meskipun terkadang ditemani ocehan ibu yang tak kunjung selesai sampai kita pergi lagi, tapi rumah tetap selalu bisa membuat rindu. Saat muda, aku sangat ingin untuk tinggal sendiri dengan dalih agar mandiri. Semakin dewasa aku menyadari bahwa seburuk apapun rumah, tetaplah rumah, tempat kita berpulang.

Ibuku memang bukan manusia yang sempurna, bahkan punya beribu kekurangan. Tetapi, ibuku selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anaknya. Ibuku ingin agar anak-anaknya menjadi manusia yang kuat dan tak mudah dikalahkan oleh siapa pun.

Semoga pelajaran dari ibuku ini bisa berguna untuk semua SoHip yang membaca, ya! Jangan lupa untuk hubungi ibumu, baik secara langsung maupun melalui doa karena ibumu pasti akan mendengarkannya dengan bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Just a jurnal of Dina's ordinary days. Stay be yourself, love yourself, and be kind to everyone!