Sama seperti kehidupan manusia sebagai individu dalam kehidupan sosial yang selalu dinamis, lingkungan hidup juga memiliki perkembangan yang dinamis. Bahkan, jika ditilik lebih jauh lagi, sebetulnya lingkungan hidup ini ada pada kondisi kritis. Kalau sudah begini siapa yang mau bertanggung jawab?
Mari tidak saling menyudutkan dan memberi sanksi yang tak masuk akal. Kemudian, refleksi diri bahwa lingkungan yang sedang sekarat ini terjadi karena sebagai manusia yang berakal lalai atas nama kebersamaan untuk peduli akan entitas yang selalu dibawa tapi tak pernah dianggap yakni, sampah. Sekarang, yuk intip langkah-langkah yang dapat diambil agar urusan sampah ini tidak disepelekan begitu saja.
ADVERTISEMENTS
1. Menyadari bahwa sampah adalah urusan individu yang berdampak kolektif
Kamu harus sadar diri dulu bahwa setiap individu membawa sampah ke mana-mana bahkan tiap hari dalam hidupnya. Kesadaran ini harus muncul dulu dalam tiap individu agar kepedulian kolektif atas sampah hadir dan membentuk masyarakat yang memahami tentang mana sampah miliknya yang harus dipilah untuk dibuang, digunakan lagi, atau didaur ulang.
ADVERTISEMENTS
2. Pilah sampahmu
Mengapa perlu membedakan jenis sampah? Jenis sampah perlu dibedakan karena tiap sampah yang kamu buat, memiliki masa penguraian yang berbeda-beda sekaligus memiliki cara yang berbeda dalam pengelolaan setelah pakai di tempat pembuangan akhir (TPA). Otomatis, pemilahan sampah yang kamu lakukan ini juga akan berdampak memudahkan petugas pengangkut sampah.
Paling tidak kamu harus bedakan mana sampah organik (yang mudah terurai secara alami) dan anorganik (yang tak mudah terurai). Jika pun kamu belum berani mulai di tempat umum, mulailah dulu dari lingkup terkecil di rumah. Sediakan sampah organik yang berisi sampah dapur dan anorganik yang berisi sampah plastik bekas camilanmu di rumahmu.
ADVERTISEMENTS
3. Menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan
Ini adalah konsep reuse atau pakai kembali barangmu. Contoh nyata yang dapat kita lakukan kalau kamu sadar bahwa plastik tidak terurai dengan baik dalam tanah dan membutuhkan waktu yang lama dalam penguraiannya, mari menggunakan bahan pengganti plastik yang ramah lingkungan seperti menggunakan tas belanja. Tas belanja yang kamu bawa kemana-mana tersebut mampu mengurangi jatah penggunaan kantong plastikmu, karena bisa digunakan berulang-ulang. Hal tersebut juga bisa kamu lakukan dengan membawa alat makan dan botol sendiri jika ke luar rumah, tujuannya meminimalisir penggunaan plastik tentunya.
Eits! jangan salah arti dulu, ini bukan berarti kamu tak bisa menggunakan barang-barang yang terbuat dari plastik untuk selamanya. Jika memang ada barangmu seperti map plastik yang dapat digunakan berulang kali, maka kamu masih bisa terus memakainya selama masih layak. Urusan plastik yang harus kita kurangi adalah plastik sekali pakai. Ingat, ya.
ADVERTISEMENTS
4. Kurangi membeli barang secara berlebihan
Online shopping membuat impulsive buying. Apakah kamu juga setuju? Berhenti dulu impulsive-nya. Jika kamu peduli akan lingkungan hidup yang lebih baik, mulailah memikirkan untuk tidak membeli barang yang tidak kamu butuhkan hanya untuk memuaskan hasrat sesaat. Jadi sebelum memutuskan sesuatu coba untuk dipikirkan secara matang agar barang yang terbeli tak hanya jadi sampah yang tak bernilai guna.
ADVERTISEMENTS
5. Mengurangi isi lemari
Bisa jadi, sampah-sampah itu bersarang di lemarimu. Coba tengok, berapa baju yang tak kamu gunakan dan berapa baju yang biasa kamu gunakan di lemarimu itu?.
Setelah kamu pilah yang bisa digunakan dan tidak, maka kamu bisa memilah lagi dari yang tak akan kamu gunakan tersebut. Kamu bisa memilahnya menjadi yang layak pakai maupun tidak layak pakai. Beberapa baju yang layak pakai tersebut nantinya bisa kamu donasikan atau kamu jual seperti banyak influencer lakukan yakni thrift shop.
ADVERTISEMENTS
6. Memasak dengan takaran secukupnya dan menghabiskan makanan tersebut
Sebelum memasak atau memilih makanan di tempat makan, ada baiknya menimbang kekuatan dan menahan nafsu berlebihan terhadap makanan yang memungkinkan bagimu untuk tidak meneruskan makanmu. Karena sampahmu adalah urusanmu, maka yang dipilih sebagai makanan yang tak dihabiskan tersebut adalah tanggung jawabmu. Mau sampai kapan menyisakan makanan, padahal banyak orang lain yang bahkan seharian menahan lapar?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”