6 Kiat Cerdas Menanggapi Kritik. Pahami Maksudnya dan Jangan Langsung Baper!

tips menghadapi kritik

Kamu sering baper (bawa perasaan) ketika menerima kritik? Sebenarnya memberi dan menerima kritik itu adalah hal wajar, sebab sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa terlepas dari penilaian orang lain. Mengapa? Karena orang tersebut yang melihat, memerhatikan, dan akhirnya menilai. Sebelum kamu baper, ada baiknya untuk memerhatikan sejumlah poin penting berikut. Apa saja? Simak 6 rangkuman kiat menanggapi kritik secara cerdas.

ADVERTISEMENTS

1. Tetap tenang dan dengarkan baik-baik

Photo by Moose Photos from Pexels

Photo by Moose Photos from Pexels via https://www.pexels.com

Pada saat kamu mendapat kritik, jangan langsung mengambil tindakan ataupun menanggapinya secara emosional. Sebisa mungkin tunjukkan sikap tenang dan dengarkan baik-baik apa yang dikatakan pengkritik. Tindakan ini menggambarkan bahwa kamu bukan jenis pribadi yang mudah tersulut oleh pendapat atau penilaian orang lain terhadap kamu. Sesekali menyilangkan tangan pun tidak jadi masalah karena poinnya kamu harus tetap tenang bukan menantang.

ADVERTISEMENTS

2. Pahami maksud di balik kritikan yang kamu terima

Photo by Jonathan Borba from Pexels

Photo by Jonathan Borba from Pexels via https://www.pexels.com

Setelah bersikap tenang dan terus mendengarkan, tugas kamu selanjutnya adalah memahami maksud yang ada di balik kritik yang kamu dapatkan. Pilah-pilih, mana kritik yang sesuai dengan topik dan mana kritik yang keluar jalur serta tergolong receh. Tidak semua maksud kritik itu buruk lo. Manakala, ada juga yang bersifat konstruktif alias membangun untuk perbaikan di masa depan.

ADVERTISEMENTS

3. Kamu boleh ajukan pertanyakan pada si pengkritik seputar kritik yang dilontarkannya

Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Photo by Karolina Grabowska from Pexels via https://www.pexels.com

Bertanya bukan berarti tidak terima, ya. Sambil mendengarkan kritik, tentu saja kamu tidak boleh hanya diam lalu mengiyakan. Coba deh ajukan pertanyaan atau sekadar memastikan dan menekankan maksud dari kritik yang dilontarkan. Jangan malu untuk menanyakan saran dan solusi sebagai satu set untuk mendapatkan jalan keluar dari kritikan.

Ingat, paling tidak kamu bertanya dan diskusikan. Jangan dibiarkan kritik itu mengambang dan tidak kamu pedulikan.

ADVERTISEMENTS

4. Jangan tanggapi dengan emosi, sikapi dengan positif

Photo by Anna Shvets from Pexels

Photo by Anna Shvets from Pexels via https://www.pexels.com

Tidak terima, defensif, dan menolak adalah sikap yang biasa dilakukan oleh penerima kritik. Sebaiknya kamu hindari dari sekarang, ya. Meskipun kamu tidak terima atas kritik yang diberikan karena tidak sesuai atau terkesan menjatuhkan kamu nggak boleh buru-buru baper. Hal yang harus dilakukan adalah tetap stay cool.

ADVERTISEMENTS

5. Buat kesimpulan

Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels

Photo by Tima Miroshnichenko from Pexels via https://www.pexels.com

Setiap kritik butuh kesimpulan. Iya, kan? Nggak boleh dibiarkan lewat saja. Pertama, kamu harus tahu kritik yang ditujukan padamu tergolong kritik konstruktif atau destruktif. Kedua, cari solusi tentang apa yang akan kamu lakukan di masa depan. Ketiga, ambil tindakan yang proper bukan asal-asalan.

ADVERTISEMENTS

6. Ambil tindakan. Ucapkan terima kasih atau lupakan

Photo by Edmond Dantès from Pexels

Photo by Edmond Dantès from Pexels via https://www.pexels.com

Ketika orang lain memberimu kritik, mereka pantas mendapat imbalan berupa ucapan terima kasih. Mengapa? Pertama, semua orang ingin dihargai, paling tidak meskipun kritik itu terasa berat bagimu dan sedikit menyinggung, kamu bisa membuktikan bahwa kamu tetap mampu menghargai orang lain. Kedua, bukan basa-basi melainkan adab yang baik—tata krama, sopan santun.

Iya, tidak semua kritik membangun, tapi setidaknya kamu tunjukkan bahwa kritik destruktif tidak mampu mematahkan semangatmu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

selalu ingin belajar menulis