Sebagai manusia lajang dan sudah berada di usia yang dianggap matang, kadang kala acara-acara kekeluargaan menjadi momen yang bisa menimbulkan dilema. Di satu sisi, tentu akan sangat menyenangkan bisa berkumpul dengan keluarga besar. Namun di sisi lain, acara kumpul keluarga besar ini dapat berubah menjadi mengesalkan. Alasannya? Tentu saja karena ada pertanyaan mainstream yang akan sering mengemuka: “Kapan nikah?”
Lantas, kenapa pertanyaan mainstream tersebut menjadi momen paling awkward dan bahkan annoying? Adalah karena kita tidak tahu jawabannya. Biasanya, para jomblowan/jomblowati sudah punya strategi masing-masing untuk menjawab pertanyaan “Kapan nikah?”. Berdasarkan jawabannya, setidaknya ada 6 tipe jomblowan/jomblowati saat menghadapi pertanyaan mainstream ini.
Kamu masuk yang mana, Mblo?
ADVERTISEMENTS
1. Tipe Oldies
Tipe oldies alias jadul. Setiap ditanya “Kapan nikah?” mereka selalu menjawabnya dengan jawaban yang juga klise, yaitu:
“Doakan saja bisa secepatnya, ya.”
Sambil tersenyum manis, meskipun di dalam hati menangis. 🙁
ADVERTISEMENTS
2. Tipe Diplomatis
Pertanyaannya, sih, singkat saja. Tapi, jawabannya bisa panjang lebar.
“Kapan nikah?”
“Kalau sudah siap lahir dan batin. Sebab, sejatinya penikahan itu bukan semata perkara menyatunya dua hati saling mencintai. Setelah menikah, ada banyak hal yang harus dikompromikan, banyak tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Blablabla….”
Kemudian si penanya kapok tanya lagi karena ujung-ujungnya diceramahi.
ADVERTISEMENTS
3. Tipe Sadis
Tipe yang ini sukanya balik tanya lagi kepada si penanya. Agaknya dia masuk ke dalam golongan jomblo desperate, deh. Mungkin karena keseringan dapat pertanyaan sejuta umat ini. Ck ck ck
“Kapan nikah?”
“Kamu kapan mati?”
GUBRAK!
ADVERTISEMENTS
4. Tipe Humoris
Namanya juga humoris. Ditanya serius, dijawabnya dengan lelucon.
“Kapan nikah?”
“Eh, kamu mau halal bihalal atau mau halalin aku?” #ea
Tipe ini memang kelihatan happy saja dengan kejombloannya. Padahal, sebenarnya dia juga sedang gundah gulana menanti sang jodoh yang tak kunjung tiba. #eh
ADVERTISEMENTS
5. Tipe Krisis
“Kapan nikah?”
“………..” *diam tanpa kata dengan mata berkaca-kaca, lalu berharap bisa menghilang atau nyamar jadi ketupat Lebaran*
“Kapan nikah?”
“………..” *diam tanpa kata dengan mata berkaca-kaca, lalu berharap bisa menghilang atau nyamar jadi ketupat Lebaran*
Please, kalau ketemu dengan tipe yang seperti ini, tolong beri dia seribu pukpuk, sekotak tisu, dan es krim yang banyak.
ADVERTISEMENTS
6. Tipe Taktis
Tipe ini justru memanfaatkan pertanyaan “Kapan nikah” itu sebagai strateginya untuk cari jodoh.
“Kapan nikah?”
“Kalau sudah ketemu jodoh. Lah, kamu punya kenalan single nggak? Yang solehah, istriable, sayang anak, sayang orang tua, jago nulis puisi, pintar ngaji, blablabla.…” Haiah!
Nah, ini baru cerdas! 😀
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Kalo aku sih yang humoris yang bisa menutupi kesedihan pas ditanya kapan nikah?
Kunjungi web kami
http://www.pariwisata.gunadarma.ac.id/